Categories: Penyakit dan Kelainan

Panas Setelah Imunisasi Polio Ketahui Gejala, Penyebab Dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi anak bayi dan balita sangat umum jika mengalami panas setelah imunisasi polio. Hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab. Selain itu seringkali hal ini juga telah tampak beberapa gejalanya. Oleh sebab itu kadang orang tua menjadi panik sesaat setelah imunisasi mendapati bayi atau anak meningkat suhu badannya. Padahal hal ini cukup umum dialami. Tergantung dari jenis vaksin yang diterima. Yang penting bukan merasa khawatir, namun sebaiknya segera mengatasi hal tersebut.

Rendahnya informasi yang tersedia termasuk informasi dari dokter mengenai imunisasi polio, menyebabkan masyarakat awam termasuk para orang tua tidak siap menghadapi efek samping imunisasi polio oral. Oleh sebab itu, artikel ini akan membantu memberikan informasi yang lebih jelas tentang hal tersebut. Sebaiknya, sisihkan sedikit waktu untuk memahami mengapa terjadi kondisi panas setelah imunisasi polio, termasuk apa saja yang menjadi gejalanya, apa penyebabnya dan bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi hal tersebut.

Gejala Panas Setelah Imunisasi Polio

Sebelumnya penting untuk diketahui bahwa imunisasi polio dapat diberikan dalam dia jenis. Yang pertama melalui vaksin suntik, dimana vaksin ini lebih mahal namun tidak mendatangkan demam pada anak. Karena vaksin polio suntik berisi virus polio untuk mencegah gejala polio yang menyerupai gejala awal meningitis dari virus yang telah mati. Sehingga dengan mudah masuk dalam tubuh anak untuk membentuk antibodi terhadap penyakit polio.

Yang kedua yaitu pemberian vaksin polio dalam bentuk oral. Yaitu dengan memberikan vaksin polio secara tetes melalui mulut bayi dan balita. Vaksin ini jauh lebih murah dan tersedia secara gratis di posyandu maupun rumah sakit pemerintah. Karena vaksin berisi virus polio yang masih hidup, maka vaksin oral beresiko menimbulkan panas atau demam pada bayi dan balita. Umumnya demam ini tidak terjadi begitu saja, namun memiliki beberapa gejala yang mengikuti sebagai berikut:

  • Suhu badan tubuh yang meningkat dan cenderung demam selama beberapa hari setelah melakukan imunisasi. Biasanya demam atau panas yang timbul tidak terlalu tinggi dan dapat hilang dengan sendirinya secara alami.
  • Diikuti oleh rasa kurang nyaman di tubuh bayi dan balita. Akibatnya bayi menjadi rewel dan tidak enak badan. Biasanya selama satu hingga dua hari bayi jadi mudah menangis dan lebih manja.
  • Nafsu makan bayi akan menurun. Hal ini karena rasa vaksin yang masih menempel di lidah menimbulkan trauma sesaat pada bayi. Sehingga bayi mengurungkan niatnya untuk menyusu maupun makan. Setelah lewat beberapa hari maka ingatan bayi akan mulai lupa dan rasa lapar akan mendorongnya untuk kembali minum susu atau makan.
  • Terkadang juga disertai gejala seperti rasa tidak nyaman di perut yang membuat bayi merasa mual dan ingin muntah. Sebaiknya segera atasi hal ini agar tidak menyebabkan bayi atau balita mengalami dehidrasi.
  • Pada beberapa kasus juga disertai gejala pusing dan lemas mirip dengan gejala flu. Sebaiknya biarkan anak istirahat lebih lama untuk membangun pemulihan tubuh yang lebih cepat.
  • Gejala yang parah termasuk timbul macam-macam kejang pada anak, hal ini sebaiknya segera dikonsultasikan pada dokter karena tidak banyak kasus demikian yang terjadi.

Penyebab Panas Setelah Imunisasi Polio

Jika terjadi kondisi dimana tubuh anak menjadi panas atau demam setelah imunisasi polio, maka biasanya ada beberapa penyebabnya. Secara umum berikut ini beberapa penyebab terjadinya demam panas pada anak: [AdSense-B]

  • Efek samping virus, dimana pada vaksin oral biasanya virus yang diberikan masih berupa virus yang belum dimatikan. Akibatnya ketika virus dimasukkan dalam tubuh anak, maka tubuh akan memberikan perlawanan untuk membentuk antibodi alami. Perlawanan yang timbul ini biasanya berupa demam dan panas yang meningkat pada anak.
  • Dehidrasi, karena umumnya setelah imunisasi polio oral kebanyakan anak menjadi malas makan dan minum. Bahkan disarankan untuk tidak minum dahulu kurang lebih setengah jam setelah mendapatkan vaksin polio oral. Akibatnya bisa membuat anak malas minum dan timbul dehidrasi. Akibat yang berkelanjutan dari dehidrasi umumnya akan meningkat suhu tubuh anak menjadi panas dan mengalami demam ringan.
  • Infeksi sekunder, dimana hal ini rentan terjadi pada anak yang baru saja mendapatkan imunisasi. Jika kondisi tubuh anak saat menerima vaksin kurang sehat, maka akibatnya dapat terjadi infeksi sekunder dari virus maupun bakteri lainnya. Yang paling sering yaitu gejala influenza biasa yang menyebabkan timbul demam, radang dan batuk pilek pada anak.

Cara Mengatasi

Untuk mengatasi kenaikan suhu badan anak atau demam panas setelah imunisasi polio, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Berikut ini beberapa cara mengatasi panas setelah imunisasi polio yang paling efektif:

  • Banyak minum air putih , hal ini akan membantu meredakan demam dengan jalan menghindari terjadinya dehidrasi pada tubuh anak. Sehingga peredaran darah serta kecukupan oksigen pada seluruh tubuh dapat tercapai secara maksimal. Karena itu mintalah anak untuk minum minimal delapan gelas air putih dalam sehari supaya kebutuhan cairan di tubuh anak setelah imunisasi polio dapat tercukupi. [AdSense-C]
  • Berikan susu ataupun makanan sehat sebagai sumber nutrisi yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Dengan demikian maka resiko terjadinya infeksi sekunder akan dapat dihindari. Hal ini juga bermanfaat sebagai tambahan suplemen vitamin dan mineral yang tinggi untuk anak. Sehingga anak cepat pulih kembali seperti sedia kala. Selain itu susu juga membantu kecukupan protein untuk otak dan membantu menghindari gejala gegar otak ringan.
  • Biarkan anak istirahat yang teratur dan lebih banyak dari biasanya. Minta anak untuk lebih banyak tidur dan mengurangi aktivitas fisik yang biasa dilakukan. Hal ini akan membantu anak untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu pemulihan dari panas dengan cepat. Sehingga demam yang dialami anak akan mereda dan anak dapat pulih seperti sedia kala.
  • Jika demam tidak kunjung turun sebaiknya berikan obat penurun panas badan. Bisa dengan obat herbal alami maupun dengan penurun demam yang banyak tersedia di apotik. Cara yang alami bisa menggunakan parutan bawang merah dan mintak kayu putih yang dioles di punggung. Jika memakai obat dokter bisa dengan memberikan parasetamol atau ibuprofen.
  • Sebagai cara mengatasi demam yang paling awal dapat pula dengan pemberian kompres dingin pada anak. Sebaiknya dengan cara memberikan handuk dingin di dahi anak agar panas terserap dengan alami dan suhu tubuh anak menurun secara perlahan.

Demikian penjelasan yang lebih lengkap tentang keadaan anak menderita panas setelah imunisasi polio. Dengan mengetahui secara pasti tentang gejala, penyebab serta cara mengatasinya, maka diharapkan kondisi tersebut dapat reda dengan sendirinya. Sehingga anak menjadi cepat sehat, bebas dari resiko macam-macam penyakit saraf yang mengakibatkan kelumpuhan dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.