Pernah mengalami tuli tanpa sebab? Hati-hati itu pertanda otosklerosis, penyakit penyebab mimisan. Segera datangi dokter agar bisa dilakukan tindakan medis yang tepat. Karena jika terlambat, telinga bisa mengalami tuli permanen.
Pertanyaannya adalah apa pengertian otosklerosis? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami beri ulasan singkat namun lengkap. Semuanya seputar tentang pengertian, penyebab, gejala, cara pengobatan dan tindakan pencegahannya.
Semua dirangkum dalam bahasa yang mudah dimengerti. Sehingga pembaca mudah memahaminya. Selanjutnya tentu, penyakit tanda-tanda amandel ini bisa diwaspadai dengan serius dan dilakukan tindakan semestinya. Termasuk tindakan pengobatan maupun pencegahan otosklerosis yang tepat.
Otosklerosis adalah gangguan pendengaran yang terjadi akibat membengkaknya tulang-tulang pendengaran. Karenanya, tulang stapes tersebut menjadi kaku. Padahal seharusnya, tulang tersebut lebih lentur. Supaya getaran suara yang masuk ke telinga tidak terhambat.
Jika ada rambatan suara yang masuk ke telinga, maka gendang telinga akan bergetar disertai dengan tulang stapes. Karena getaran itu, telinga bagian dalam beserta saraf pendengaran ikut meresponnya. Maka terdengarlah suara.
Nah, penderita otosklerosis maupun pasien dengan ciri-ciri kanker pita suara tidak mengalami metabolisme ini. Karena gelombang suara yang masuk ke telinga tidak direspon oleh tulang stapes. Sehingga getaran suara yang masuk ke telinga dalam dan saraf juga sangat minim. Ini yang mengakibatkan pasien sulit mendengar dengan sempurna.
Hingga saat ini, penyebab utama dari otosklerosis dan bahaya kanker laring masih belum diketahui. Namun, sudah menjadi prioritas para ilmuan medis dalam melakukan penelitian terkait kesehatan telinga. Sedangkan penyebab yang umum, ialah otosklerosis terjadi karena salah satu tulang pendengaran mengalami kaku, yaitu stapes.
Penyebab otosklerosis yang dideteksi masih sebatas masalah genetikal. Artinya, orang tua yang pernah mengalami gangguan, dimungkinkan sang anak juga akan mengalaminya. Menurut dokter, penyebab ini menjadi pemicu otosklerosis dengan kasus mencapai 50%
Sedangkan penyebab yang umum selanjutnya ialah infeksi campak. Maka dari itu, waspadai anak anda jika sedang mengalami masalah ini. Lakukan tindakan medis jika dirasa virus campak sudah bersarang di dalam tubuh.
Otosklerosis dan presbikusis juga memiliki tanda-tanda atau gejala tertentu. Salah satunya ialah, mulai menyerang orang dewasa yang usianya mendekati 30 tahun. Namun, pada kasus tertentu, masalah ini juga muncul pada anak balita yang bermasalah dengan virus campak.
Gangguan pendengaran ini tidak terjadi secara langsung. Melainkan bertahap. Artinya, dari awal pendengaran masih stabil. Tetapi beberapa waktu kemudian akan semakin lemah bahkan hilang.
Gejala selanjutnya dari jenis-jenis tuli akut ini ialah, kepala terasa pusing yang disertai dengan bunyi dengung dari dalam telinga. Ini bisa muncul di gangguan awal sebelum suara benar-benar tidak terdengar telinga.
Jika mengalami gejala di atas, lebih baik segera datangi dokter THT. Supaya dilakukan tindakan pencegahan sebelum otosklerosis semakin bertambah parah. [AdSense-B]
Sudah disebutkan di awal, kalau penyakit otosklerosis dan tuli konduktif harus diobati secepatnya. Caranya ialah dibawa ke dokter THT. Karena di sanalah peralatan untuk mengobati otosklerosis tersedia dengan lengkap.
Jika penyakit akibat genetik, dan tidak ada biaya operasi, maka dokter biasanya memberikan ABD. Alat bantu dengar yang membantu memperkeras suara di dalam telinga.
Obat-obatan juga bisa digunakan untuk menyembuhkan otosklerosis atau otosclerosis. Salah satunya ialah Sodium Florida. Obat ini dianggap bisa mengembalikan kelenturan tulang stapes. Sehingga gelombang suara tidak lagi terhambat.
Tindakan operasi dilakukan jika tulang stapes sudah kaku permanen. Obat pun sudah tidak berfungsi dengan baik. Maka dari itu, perlu dilakukan penggantian tulang dengan tulang stapes yang baru. [AdSense-C]
Sampai saat ini, tindakan pencegahan untuk penyakit otosklerosis penyebab tuli saraf belum ada yang valid. Bahkan, para ilmuan pun masih meraba-raba termasuk pada dokter THT.
Namun, tindakan pencegahan umum yang bisa dilakukan ialah diberikan imunisasi campak. Karena inilah yang dianggap bisa mencegah terjadinya otosklerosis di masa kanak-kanak maupun ketika sudah dewasa.
Artinya, imunisasi ini untuk memperkuat tulang stapes dari gangguan yang membuatnya kaku. Termasuk menjaga kesehatan organ-organ lain yang ada di dalam telinga.
Sedangkan cara pencegahan yang kedua ialah melakukan cek medis. Ini dilakukan jika dirasa gejala otosklerosis dan gejala sinusitis sudah muncul. Nanti dokter akan melakukan CT Scan dan melakukan tindakan tepat untuk mencegah penyakit bertambah parah.