Umumnya polip empedu yang merupakan gangguan fungsi organ hati ini tidaklah berbahaya dimana polip empedu terjadi karena menumpuknya kolesterol dan bukan merupakan sel kanker. Polip empedu adalah tumor berukuran kecil yang memang beberapa diantaranya bersifat kanker sedangkan yang lainnya tidaklah berbahaya. Pertumbuhan polip ini bisa terlihat menyembul dari dinding empedu. Semakin besar ukuran polip empedu, maka semakin tinggi juga risiko terhadap kanker kantung empedu serta tanda tanda kerusakan hati. Polip berukuran besar bisa berukuran 1 sentimeter yang kemungkinan besar sudah bersifat kanker sedangkan untuk yang berukuran kecil tidak menyebabkan risiko kanker.
Gejala Polip Empedu
Polip empedu sebenarnya tidak menimbulkan gejala, namun tetap bisa menyebabkan beberapa gangguan seperti sakit perut yang berasal dari kantung empedu seperti gejala batu empedu. Sakit yang terjadi karena polip empedu ini umumnya disebabkan karena batu empedu. Namun jika tidak ditemukan batu empedu, maka mungkin disebabkan karena berbagai penyebab lainnya. Beberapa gejala polip empedu yang umumnya terjadi diantaranya adalah:
Gejala yang biasanya ditimbulkan dari polip empedu meliputi sakit di bagian perut seperti yang terjadi apabila mengalami penyakit pada organ hati, bersendawa, timbulnya sensasi panas di ulu hati, konstipasi atau gangguan pencernaan. Gejala polip empedu ini seringkali diabaikan sebab dianggap seperti sakit perut atau maag biasa. Namun jika mendapatkan perawatan dini, maka menjadi kunci sukses penyembuhan polip empedu. Gejala yang juga bisa terlihat adalah makanan yang tidak dicerna dengan baik pada sistem pencernaan.
Gejala polip empedu selanjutnya terlihat mirip dengan flu perut atau kasus ringan pada keracunan makanan dengan gejala meliputi mual, kelelahan yang panjang disertai muntah yang juga sering diabaikan sebagai penyakit biasa seperti masuk angin.
Polip empedu juga bisa menimbulkan rasa nyeri di bagian perut atas yang terkadang juga menyebar ke area bahu kanan. Nyeri ini bisa terjadi terus menerus, hilang dan timbul tergantung dari penyebab dari polip empedu tersebut. Nyeri juga mungkin akan terasa berat sesudah makan makanan yang mengandung lemak tinggi atau kolesterol seperti halnya komplikasi batu empedu.
Gejala berikutnya dari polip empedu dalam timbul masalah bau mulut atau halitosis dan juga masalah bau badan saat polip empedu sudah terjadi dalam waktu yang lumayan lama. Bau mulut dan bau badan ini juga dianggap seperti masalah biasa dalam tubuh sehingga sering disepelekan banyak orang. Akan tetapi jika masalah ini terjadi secara tiba tiba dan tidak hilang dalam beberapa hari, maka kemungkinan ini menjadi tanda masalah tertentu dalam empedu seperti polip empedu.
Gejala polip empedu juga mungkin bisa terlihat dari perubahan warna tinja menjadi lebih cerah atau pucat atau bahkan teksturnya lunak yang menjadi tanda jika kekurangan cairan empedu seperti yang terjadi pada ciri ciri penyakit kuning. Selain itu, urin juga mungkin akan berwarna lebih gelap dan warnanya tidak berubah meskipun sudah banyak minum air putih. Bahkan untuk beberapa penderita kemungkinan juga akan mengalami diare 3 bulan lebih dan buang air besar sampai 10 kali per hari.
Gejala ini umumnya akan timbul pada kasus polip empedu stadium lanjut. Gejala ini juga menjadi gejala banyak jenis penyakit lainnya sehingga juga sering diabaikan penderita.
Untuk wanita, gejala yang bisa menjadi pertanda dari polip empedu adalah timbulnya menstruasi yang tidak sesuai dengan jadwal yang harus diwaspadai dan harus diperiksakan ke dokter karena kemungkinan mengalami polip empedu.
Jika seseorang mengalami gejala penyakit kuning, maka ini menandakan jika hati tidak bisa berfungsi seperti seharusnya seperti terjadi penyumbatan sistem bilier, cairan empedu yang bocor dan mengalir bersama darah atau juga bisa disebabkan karena polip empedu. Ciri ciri sakit kuning ini bisa terlihat dari menguningnya kulit tubuh dan bagian putih mata. Selain itu, warna urine juga akan semakin pekat karena berlebihnya pigmen empedu.
Gejala polip empedu biasanya tidak bisa terlihat atau dirasakan penderita sehingga jika semakin bertambah parah dan kronis lalu menimbulkan beberapa gejala umum, penderita baru memeriksakan dirinya ke dokter. Langkah pencegahan menjadi cara terbaik supaya bisa terhindar dari penyakit ini yakni dengan menghindari makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi.