Beberapa jenis obat sangat dikenal efektif dalam membantu menurunkan kadar kolesterol jahat didalam tubuh, salah satunya adalah obat-obatan yang tergolong didalam kelompok “statin”. Sebagai contoh seperti Lovastatin, Simvastatin, Atorvastatin, dan lain sebagainya. Obat-obatan penurun kadar kolesterol jahat didalam tubuh tersebut merupakan jenis obat yang perlu dikonsumsi sesuai dengan resep dokter atau melalui anjuran dokter. Mengapa demikian? Karena setiap obat penurun kolesterol pastinya memiliki efek samping masing-masing dan juga bereaksi secara berbeda tergantung pada setiap penderita kolesterol yang mengonsumsinya. Hal ini berbeda ketika penderita kolesterol lebih memilih cara menurunkan kolesterol tanpa obat. Lantas apa beda dari setiap obat kolesterol tersebut? Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai Simvastatin vs Atorvastatin (persamaaan dan perbedaan)agar dapat lebih dipahami.
Persamaan Simvastatin dan Atorvastatin
Sebagai bagian dari golongan obat “statin”, kedua obat kolesterol tersebut pastinya memiliki persamaan dan juga perbedaan. Baik Simvastatin maupun Atorvastatin memang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat didalam tubuh, lantas apa saja persamaan lain antara kedua obat tersebut? berikut beberapa diantaranya:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Simvastatin dan Atorvastatin berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol didalam tubuh, maka kedua obat tersebut juga memiliki manfaat yang sama. Selain menurunkan kadar kolesterol, kedua obat tersebut bisa membantu juga untuk menjaga keseimbangan antara kolesterol baik dan jahat yang ada didalam tubuh, yang nantinya dapat menurunkan risiko terjadinya serangan jantung, stroke, maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan kolesterol.
Sama-sama dapat menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh, cara kerja dari Simvastatin maupun Atorvastatin sama-sama berhubungan dengan kinerja hati. Kedua obat tersebut bekerja dengan cara menghambat enzim yang bertugas untuk memproduksi kolesterol di dalam hati. Dengan begitu, produksi kolesterol jahat baik LDL maupun trigliserida di dalam tubuh akan menurun. Kondisi tersebut pastinya baik untuk menurunkan risiko kolesterol akan menempel dan juga menyumbat pembuluh darah arteri, sehingga dapat juga menurunkan risiko terjadinya serangan jantung atau stroke. Oleh sebab itu, penggunaan obat ini akan sangat efektif apabila disertai dengan gaya hidup yang sehat. Karena produksi kolesterol didalam tubuh sudah di kontrol, maka asupan kolesterol dari luar juga perlu untuk dikurangi. Beberapa diantaranya seperti menghindari makanan penyebab kolesterol, mengurangi rokok, rutin olah raga, dan lain sebagainya.
Perbedaan Simvastatin dan Atorvastatin
Selain persamaan, ada juga beberapa perbedaan dari Simvastatin dan Atorvastatin. Walaupun perbedaannya tidak terlalu mendasar dan tetap memberikan manfaat yang sama, tetapi hal ini juga perlu untuk anda ketahui dan perhatikan. Sebagai catatan beberapa perbedaan tersebut diantaranya adalah:
Perbedaan yang pertama dapat dilihat adalah bentuk obat dari Simvastatin dan Atorvastatin. Memang keduanya sama-sama golongan obat “statin” dan merupakan obat resep atau harus dikonsumsi sesuai dengan resep dan anjuran dokter, namun untuk bentuk dari keduanya adalah berbeda. Simvastatin memiliki bentuk obat tablet dan juga suspensi atau cairan, beberapa merek dagang nya seperti Mersivas, Norpid, Rechol, Selvim, Simbado, Simchol, Sintrol, dan Valemia. Sedangkan untuk Atorvastatin hanya dalam bentuk tablet saja, dengan beberapa merek dagangnya seperti Lipitor, Orvast, Atorvastatin, Atofar, Atorwin, Cholestor, dan lain sebagainya.
Simvastatin merupakan obat kolesterol yang berisiko tinggi dapat menyebabkan kecacatan permanen pada janin, oleh sebab itu sangat dilarang untuk di konsumsi oleh wanita hamil dan menyusui. Sedangkan Atorvastatin masih belum diketahui apakah obat ini dapat diserap oleh ASI atau tidak, oleh sebab itu untuk kepastian setiap wanita menyusui untuk mengonsumsi obat ini harus sesuai dengan resep dan anjuran dokter dengan adanya pertimbangan baik faktor manfaat maupun risikonya. Pada dasarnya Atorvastatin juga tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil, karena juga dapat menyebabkan abnormalitas pada janin. Oleh sebab itu berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui cara aman menurunkan kolesterol pada ibu hamil sangat dianjurkan.
Perbedaan yang terakhir dari Simvastatin dan Atorvastatin adalah dari efek samping yang ditimbulkan. Keduanya memang dapat menyebabkan adanya gangguan pada fungsi hati, seperti akan menyebabkan nyeri di bagian perut bagian atas, urine berwarna gelap, mata dan kulit menguning, serta juga menyebabkan kehilangan nafsu makan. Namun tidak hanya itu saja, efek samping Simvastatin yang dikonsumsi dapat menyebabkan adanya gangguan juga pada fungsi ginjal, yang mana dapat menyebabkan penderita menjadi kesulitan untuk mengeluarkan urine atau juga menjadi sering merasa lelah yang tidak biasa. Sedangkan Atorvastatin akan berefek pada hancurnya jaringan otot atau rhabdomyolisis, yang mana dapat pula meningkatkan risiko gagal ginjal. Kondisi tersebut bisanya akan ditandai dengan otot yang terasa lemah dan juga nyeri dan mengalami demam tiba-tiba.
Itulah dia beberapa penjelasan mengenai Simvastatin vs Atorvastatin (persamaan dan perbedaan), yang mengulas tentang hubungan persamaan dan perbedaan dari kedua obat tersebut sebagai obat penurun kadar kolesterol di dalam tubuh. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.