6 Perbedaan Parkinson dan Huntington Sebaiknya Diketahui Sejak Awal

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perbedaan parkinson dan huntington sebenarnya dapat ditemukan. Namun hal ini membutuhkan diagnosis tepat yang hanya bisa dilakukan oleh dokter atau tim medis yang ahli di bidangnya. Sekilas kedua jenis penyakit tersebut memang tampak sama. Namun sebenarnya banyak perbedaan di antara keduanya. Berikut ini beberapa perbedaan parkinson dan huntington yang ada baiknya jika kita ketahui sejak awal.

1. Jenis Kerusakan Pada Saraf

Baik penyakit parkinson maupun penyakit huntington sebenarnya sama-sama merupakan suatu jenis gangguan yang menyerang sel saraf otak. Namun sebenarnya terdapat perbedaan yang cukup mendasar di antara keduanya termasuk dalam hal kerusakan saraf.

Penyakit parkinson pada dasarnya merupakan suatu penurunan fungsi sel saraf yang terjadi secara bertahap pada otak di bagian tengah. Lama-kelamaan penyakit ini memang akan menyebabkan kerusakan pada seluruh bagian otak. Jadi penderita penyakit parkinson pada umumnya akan mengalami gangguan dalam hal keseimbangan.

Sebab penyakit ini menyerang sel saraf di bagian tengah otak yang juga akan berdampak pada timbulnya tremor atau gemetaran pada penderitanya. Sedangkan pada kasus huntington tentunya penderitanya akan mengalami penurunan kemampuan dan fungsi sel saraf yang ada di seluruh bagian otak.

Namun terjadinya kerusakan pada sel saraf otak ini secara bertahap dan kemudian kerusakan sel otak akan semakin meluas hingga tingkat keparahan penyakit semakin tinggi. Sekilas memang kedua penyakit atau gangguan ini tampak sama karena sama-sama menyerang saraf otak. Kedua jenis gangguan ini juga dapat menimbulkan kerusakan pada otak dan pada akhirnya bisa menimbulkan komplikasi. Namun pada dasarnya parkinson dan huntington jika dilihat secara lebih teliti dan lebih lanjut akan nampak perbedaannya.

2. Penderita Penyakit

Baik penyakit gejala parkinson maupun huntington merupakan suatu jenis penyakit yang tergolong langka sehingga jarang diketahui oleh masyarakat awam. Namun bagaimanapun juga tetap saja ada orang yang menderita penyakit langka ini. Jika dilihat dari kasusnya maka penyakit parkinson dan huntington sebenarnya diderita oleh golongan usia yang berbeda.

Umumnya penyakit parkinson diderita oleh orang yang mulai memasuki usia 50 tahun. Namun ada beberapa orang yang menderita penyakit ini sejak berusia 40 tahun. Jadi penderita penyakit parkinson ini umumnya telah berusia paruh baya. Sedangkan pada kasus huntington ditemukan bahwa penyakit ini bahkan bisa diderita oleh orang dengan rentang usia di bawah 40 tahun.

Beberapa orang bahkan mulai menunjukkan adanya gejala penyakit tersebut pada rentang usia 20 hingga 30 tahun. Dengan kata lain penyakit huntington bisa saja diderita oleh seseorang di usianya yang masih tergolong muda. [AdSense-B]

3. Faktor Penyebab

Telah diketahui dengan jelas bahwa penyakit parkinson berpengaruh terhadap bagian kecil dari otak tengah yang disebut substantia nigra. Pada dasarnya fungsi dari substantia nigra ini adalah untuk mengirim pesan ke bagian saraf tulang belakang sehingga dapat mengendalikan otot-otot pada tubuh dengan baik.

Penyampaian pesan dari sel otak menuju ke saraf dan otot membutuhkan senyawa kimia bernama neurotransmitter yang di dalamnya terdapat pula senyawa bernama dopamine. Dopamine ini sangat berpengaruh terhadap gerakan tubuh. Jika jumlah dopamine menurun maka aktivitas otak akan menjadi terganggu.

Kondisi inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan timbulnya berbagai tanda dan gejala dari penyakit parkinson. Lain halnya dengan penyakit huntington yang disebabkan oleh mutasi dari gen huntingtin. Gen yang cacat ini pada akhirnya bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit penyebab huntington.

Umumnya penyakit ini terjadi karena adanya gen cacat dari kedua orang tua ataupun salah satu dari orang tua. Oleh karena itu penyakit huntington ini sering kali diklasifikasikan sebagai suatu jenis gangguan autosomal dominan. Jika seorang anak memiliki ayah atau ibu yang menderita penyakit huntington maka ia memiliki peluang sebesar 50% untuk menderita penyakit yang sama dengan orang tuanya tersebut.

4. Gejala Utama

Setiap penyakit pasti memberikan gejala tersendiri bagi penderitanya. Demikian pula dengan penyakit parkinson dan huntington. Namun tentu saja gejala yang dialami oleh masing-masing penderita adalah berbeda. Pada kasus perbedaan parkinson dan huntington salah satunya yaitu ciri-ciri parkinson umumnya penderitanya mengalami gejala utama berupa tremor. [AdSense-A]

Tremor sendiri pada dasarnya merupakan kondisi gemetaran yang munculnya tidak bisa dikendalikan. Bahkan kondisi ini bisa terjadi saat penderitnya sedang diam dan beristirahat. Umumnya tremor ini terjadi pada tangan dan jari tangan. Selain itu penderita parkinson juga akan mengalami gangguan keseimbangan yang juga disertai dengan semakin melambatnya gerakan dan kesulitan dalam melakukan apapun.

Untuk masalah kejiwaan biasanya penderita parkinson mengalami gejala depresi dan insomnia. Sedangkan pada kasus huntington umumnya penderitanya mengalami gejala utama berupa penurunan kognitif. Gejala ini tampak dominan dan diikuti dengan berbagai gejala lainnya.

Gejala lain seperti misalnya timbul gerakan spontan yang terjadi tanpa sadar dan tidak disengaja. Gerakan juga semakin melambat seperti halnya pada kasus penyakit parkinson. Gejala depresi dan insomnia juga muncul pada penderita huntington dan hal ini semakin mengganggu kondisi kejiwaan penderitanya.

5. Tindakan Diagnosis

Pada tahap awal baik penyakit parkinson maupun huntington sama-sama cukup sulit untuk didiagnosis. Oleh karena itu bila seseorang mengalami beberapa gejala yang mengarah pada penyakit parkinson ataupun huntington sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Untuk mendiagnosis penyakit parkinson maka dokter akan menganjurkan pasien untuk menjalani beberapa tes seperti misalnya CT scan, SPECT scan, PET scan, dan MRI. Selain itu pasien juga perlu menjalani beberapa pemeriksaan fisik lainnya seperti misalnya gerakan refleks dan keseimbangan pasien serta kekuatan otot. Dokter juga akan memeriksa fungsi otak pada pasien.

Lain halnya pada penderita penyakit huntington umumnya akan dianjurkan untuk menjalani tes prediksi genetik terutama pada bagian gen yang cacat. Tes ini dilakukan untuk memastikan bahwa pasien mengandung penyakit turunan huntington. Pasien yang menderita bahaya huntington juga akan disarankan untuk menjalani MRI dan CT scan seperti halnya pada pasien parkinson.

6. Langkah Pengobatan

Penyakit parkinson dan huntington sebenarnya tidak dapat disembuhkan. Namun dokter tentunya dapat meringankan gejala yang timbul karena adanya kedua jenis penyakit tersebut. Gejala umumnya dapat diredakan atau diminimalkan dengan menggunakan obat-obatan. Untuk mengatasi gejala parkinson maka dokter akan memberikan beberapa jenis obat seperti levodopa, agonis dopamin, MAO-B, dan COMT.

Obat-obat tersebut umumnya berfungsi untuk meningkatkan dopamin. Sedangkan untuk mengatasi gejala huntington umumnya dokter akan memberikan obat-obatan seperti anti psikotik, tetrabenazine, clonazepam, amantadine, dan levetiracetam. Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter tersebut untuk menekan dan mengendalikan gerakan spontan atau gerakan menyentak.

Selain itu pasien parkinson bisa menjalani prosedur operasi serta terapi pisau gamma. Sedangkan bagi penderita huntington umumnya akan mengikuti terapi sehari-hari saja seperti misalnya terapi bicara, terapi fisik, dan terapi okupasi.

Perbedaan parkinson dan huntington kini tampak jelas melalui penjabaran yang telah kami uraikan di atas. Dengan demikian Anda bisa membedakan secara lebih jelas bagaimanan cara mengatasi parkinson dan cara mengatasi huntington.