Pengobatan cerebral palsy spina bifida dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pengobatan spina bifida perlu dilakukan dengan tujuan untuk menekan kemungkinan terjadinya gejala kambuh. Di samping itu pengobatan juga bisa berguna untuk menghindarkan pasien dari komplikasi.
Berikut ini beberapa upaya pengobatan cerebral palsy spina bifida yang dapat dilakukan untuk mengatasi resiko komplikasi macam-macam penyakit saraf tersebut.
1. Terapi Fisik
Langkah tepat untuk membantu pasien penderita cerebral palsy spina bifida adalah dengan menganjurkannya untuk mengikuti beberapa jenis terapi termasuk terapi fisik. Terapi fisik ini bisa berguna untuk membantu pasien agar dapat menjadi lebih mudah dalam beradaptasi dengan kehidupan sehari-harinya.
Melalui terapi ini maka penderita spina bifida akan terus dilatih untuk mengembangkan kemampuan fisiknya agar dapat beraktivitas dengan baik. Melalui terapi ini pula penderita spina bifida akan menjadi semakin terbiasa untuk melakukan berbagai macam aktivitas yang membutuhkan kekuatan fisiknya.
Terapi fisik memang diperlukan oleh beberapa penderita suatu jenis kelainan termasuk jenis spina bifida. Dalam terapi ini tentunya terapis akan memberikan berbagai macam gerakan yang dapat dilakukan oleh pasien untuk terus mengembangkan kemampuan fisiknya.
2. Terapi Okupasi
Selain terapi fisik ternyata ada pula jenis terapi lain yang bisa diikuti oleh penderita cerebral palsy spina bifida. Yaitu terapi okupasi yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para penderita ciri-ciri cerebral palsy. Penderita spina bifida umumnya memiliki beberapa gejala fisik yang dapat berujung pada timbulnya ketidakmampuan pasien dalam melakukan berbagai macam gerakan.
Namun kondisi ini dapat ditekan dengan menganjurkan pasien spina bifida untuk mengikuti terapi okupasi. Melalui terapi okupasi inilah penderita spina bifida akan dilatih untuk terus meningkatkan kemandiriannya. Walaupun kondisi fisiknya terbatas namun para penderita spina bifida akan terus dilatih agar dapat menjalani kehidupannya dengan lebih mandiri dan tanpa bergantung kepada orang lain.
3. Penggunaan Alat Bantu
Pasien penderita cerebral palsy spina bifida tentunya juga membutuhkan beberapa alat bantu. Alat ini akan digunakan dan dimanfaatkan untuk menopang tubuhnya agar ia dapat berdiri atau bahkan berjalan serta melakukan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kondisi fisik pasien. Kebanyakan penderita spina bifida memiliki gejala adanya mati rasa atau kebas pada beberapa bagian tubuhnya terutama di bagian kaki.
Kondisi ini tentu saja membuat penderita spina bifida tidak dapat bergerak secara leluasa. Bahkan bisa saja pasien tidak mampu berdiri karena adanya kelainan pada sel saraf otak dan pada tulang belakangnya. Oleh karena itu pasien tentu akan membutuhkan beberapa alat atau media pembantu. Misalnya saja seperti tongkat ataupun kursi roda. [AdSense-B]
4. Konsumsi Obat-obatan
Hingga saat ini konsumsi obat-obatan masih saja merupakan suatu metode yang dipilih untuk meredakan dan mengatasi beberapa gejala penyakit. Dalam hal ini termasuk pula penyakit cerebral palsy spina bifida yang akan membuat penderitanya tidak mampu menggerakkan beberapa bagian tubuhnya.
Jika pasien memeriksakan diri ke dokter dan tingkat keparahan spina bifida yang dialami masih tergolong ringan maka dokter akan memberikan penanganan dengan cara memberikan beberapa jenis obat-obatan yang dapat dikonsumsi oleh pasien.
Obat yang diberikan dokter melalui resep sudah seharusnya dikonsumsi sesuai dengan anjuran dan petunjuk dari dokter agar tidak sampai menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan pasien. Konsumsi obat juga harus dilakukan dengan dosis yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi pada pasien spina bifida.
5. Prosedur Operasi
Kasus cerebral palsy spina bifida banyak terjadi pada pasien sejak lahir. Artinya kelainan jenis tersebut telah dialami oleh pasien sejak bayi hingga ia menjadi dewasa. Untuk pengobatan cerebral palsy spina bifida maka beberapa dokter mengambil langkah penanganan dengan cara melakukan tindakan operasi pada bayi tepatnya beberapa hari setelah hari kelahiran. Biasanya operasi itu dilakukan di bagian tulang belakang bayi.
Operasi ini dilakukan dengan memperbaiki celah selama 2 hari pertama setelah kelahiran. Biasanya prosedur operasi ini dilakukan pada bayi penderita spina bifida dengan tingkat keparahan yang cukup berat. Beberapa tindakan operasi juga dilakukan pada saat bayi masih berada di dalam rahim namun jenis operasi ini terbilang cukup langka. [AdSense-A]
6. Konsumsi Asam Folat
Dalam melakukan penanganan terhadap penderita penyebab cerebral palsy spina bifida umumnya dokter akan menganjurkan penderitanya untuk mengonsumsi asam folat. Hal ini terutama akan dianjurkan pada ibu yang sedang mengandung.
Dengan mengonsumsi asam folat maka kemungkinan terjadinya spina bifida pada bayi diharapkan agar tidak terjadi. Dengan kata lain kemungkinan terjadinya spina bifida ini dapat ditekan dan diminimalkan. Asam folat sendiri merupakan suplemen yang penting terutama bagi ibu hamil.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan bayi lahir cacat. Oleh karena itu tiap ibu hamil sudah seharusnya mendapatkan nutrisi asam folat dalam jumlah yang cukup agar kebutuhannya tersebut dapat terpenuhi.
7. Pola Makan Sehat
Untuk meredakan berbagai gejala yang kemungkinan timbul akibat adanya cerebral palsy spina bifida maka sebaiknya penderita spina bifida banyak mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi. Makanan bernutrisi terutama buah-buahan dan sayuran terutama yang mengandung asam folat sangat baik untuk dikonsumsi agar kondisi spina bifida tidak semakin memburuk.
Bahkan dengan adanya nutrisi yang lengkap dalam tubuh seseorang maka diharapkan agar penderita spina bifida tidak akan lagi merasakan berbagai macam gejala yang timbul sebagai akibat dari adanya spina bifida yang dideritanya.
8. Perawatan Kulit
Kulit memang tampak sepele dan tidak begitu diperhatikan termasuk pada penderita spina bifida. Namun sebaiknya penderita spina bifida selalu diajarkan untuk menjaga kesehatan kulitnya dan merawatnya. Untuk menjaga kesehatan kulitnya tersebut maka sebaiknya penderita spina bifida menggunakan krim tabir surya atau yang biasa disebut dengan istilah sunblock.
Penggunaan tabir surya berguna untuk melindungi kulit anak dari sengatan matahari. Terutama bila anak sedang beraktivitas di luar rumah. Anak juga perlu diajarkan untuk segera mengobati kulitnya saat ia terluka. Dengan demikian maka kebersihan kulit serta kesehatannya akan selalu terjaga.
9. Pemeriksaan Kesehatan
Untuk melengkapi penanganan terhadap cerebral palsy spina bifida maka sebaiknya pasien selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan maka kondisi spina bifida diharapkan agar tidak semakin memburuk.
Di samping itu pemeriksaan yang dilakukan secara rutin dapat membantu pasien untuk meredakan berbagai gejala yang mungkin saja terjadi karena adanya spina bifida. Pemeriksaan secara berkala yang dilakukan oleh pasien penderita kelainan spina bifida juga berguna untuk mencegah kambuhnya gejala spina bifida.
Sebab dokter tentu akan mengetahui kondisi pasien dan segera melakukan upaya penanganan agar pasien tidak sampai mengalami komplikasi kesehatan lainnya.
Pengobatan cerebral palsy spina bifida sebaiknya dilakukan dengan berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu. Hal ini agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu supaya pengobatan juga bisa sesuai dengan apa yang diharapkan.