Apakah Anda salahsatu penderita kanker gusi? Apakah kanker gusi bisa disembuhkan? Adakah cara menyembuhkan kanker gusi? Bagaimana cara menyembuhkan kanker gusi? Kebersihan gigi dan mulut adalah hal yang sangat penting, banyak orang yang menganggap remeh terhadap kesehatan gigi dan mulut padahal gigi dan mulut berperan penting di dalam kelangsungan hidup.
Jika kondisi gusi Anda sudah terserang penyakit akibat tidak dapat menjaga kebersihat mulut, maka tak heran jika penyakit tersebut nantinya akan berkembang menjadi kanker gusi yang merupakan salahsatu jenis-jenis penyakit mulut yang berbahaya. Anda perlu memperhatikan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar agar terhindar dari masalah kanker gusi.
Bagi Anda yang mengalami penyebab sariawan pada gusi, perlu diperhatikan juga untuk segera diobati supaya tidak berkepanjangan yang nantinya akan mengalami pembengkakan besar pada gusi dan akan memicu terbentuknya tumor bahkan hingga kanker gusi. Agar Anda terhindar dari sariawan gusi, Anda seharusnya mengkonsumsi makanan pencegah sariawan.
Kanker gusi diawali dengan adanya tumor akibat dari penyebab infeksi gusi yang semakin lama berkembang menjadi sel kanker. Selain itu, penyebab kandidiasis oral yang menyebar di sekitar mulut bisa menimbulkan meningkatnya sel kanker yang berbahaya baik di gusi maupun di mulut Anda. Anda perlu waspada jika hal ini terjadi pada Anda atau keluarga Anda dan harus segera diatasi. Banyak orang yang beranggapan bahwa penyakit kanker sulit untuk diobati atau disembuhkan.
Namun dengan usaha yang perlu Anda lakukan, tak ada salahnya jika mencoba berbagai cara menyembuhkan kanker gusi. Adapun cara menyembuhkan kanker gusi yang bisa dilakukan apabila ciri-ciri kanker gusi stadium awal sudah terlihat oleh Anda. Segeralah diatasi menggunakan cara berikut ini, diantaranya yaitu:
Obat herbal alami memang merupakan penyembuh yang aman tanpa menimbulkan efek samping bagi kesehatan tubuh lainnya. Namun dalam proses penyembuhannya dapat dikatakan membutuhkan waktu yang lama, sehingga penderita harus rela bersabar. obat herbal alami
Mengkonsumsi obat herbal alami memang lebih terjangkau dibandingkan dengan metode penyembuhan lainnya. Hal ini yang menjadikan banyak orang lebih memilih pengobatan melalui herbal alami dibandingkan pengobatan rumah sakit atau mengkonsumsi obat-obatan kimia.
Bahaya gusi bernanah akan menimbulkan infeksi dan mengakibatkan pembengkakan. Pembengkakan tersebut harus segera diperiksa karena bisa jadi gusi yang bengkak menandakan adanya tumor gusi yang nantinya akan berkembang menjadi sel kanker.
Jika hal tersebut terjadi pada Anda, sebaiknya harus segera diatasi dengan melakukan cara menghilangkan nanah di gusi menggunakan obat herbal terlebih dahulu. Selain obat herbal aman dikonsumsi, obat herbal juga mampu menjaga kesehatan tubuh lainnya dari gangguan penyakit yang berbahaya.
Obat herbal alami ada yang sudah diolah menjadi obat herbal kemasaan yang dapat Anda temukan di berbagai apotek herbal dan ada juga yang masih dalam bentuk tanaman utuh. Jika Anda memilih obat herbal yang masih dalam bentuk tanaman utuh, maka Anda dianjurkan mengolahnya sendiri di rumah.
Adapun jenis tanaman herbal yang mampu menyembuhkan kanker gusi, diantaranya bawang putih, keladi tikus, temu lawak, temu kunci, dan sebagainya. [AdSense-B]
PDT atau yang dikenal dengan photodynamic dilakukan pada tahap awal kanker. Terapi ini merupakan terapi dengan menggunakan teknologi laser yang disertai dengan mengkonsumsi obat-obatan. Obat-obatan yang dikonsumsi oleh penderita berguna untuk membuat jaringan tubuh lebih sensitif terhadap cahaya, sehingga teknologi laser yang digunakan diharapkan bisa menghapus seluruh jaringan kanker pada penderita.
Radioterapi dilakukan dengan cara menggunakan sinar radiasi yang ditujukan ke dalam jaringan yang terkena kanker. Hal ini bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker dan mencegahnya. Cara penyembuhan ini biasanya dilakukan secara bertahap atau berkelanjutan di rumah sakit berdasarkan saran dokter.
Namun hal ini akan mengakibatkan efek samping bagi jaringan tubuh lainnya, sehingga biasanya dokter mengantisipasi dengan memberikan obat-obatan kimia yang harus dikonsumsi untuk melengkapi pengobatan jenis ini. Radioterapi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi.
Sering Anda dengar istilah kemoterapi untuk pengobatan kanker. Kemoterapi dan radioterapi hampir sama dalam bentuk pengobatannya, yaitu menggunakan sinar laser. Hanya saja biasanya teknis atau langkah caranya yang berbeda dengan radioterapi.
Kemoterapi dilakukan dengan tujuan merusak atau mengurangi sel-sel kanker yang menyebar dalam tubuh. Cara ini memiliki efek samping yang berat bagi tubuh penderita. Jika Anda melakukan rasanya dikemoterapi, maka tubuh Anda akan terasa lebih lemas, rambut akan semakin rontok, dan lain sebagainya. [AdSense-A]
Munculnya kanker diawali dengan timbulnya tumor yang sulit disembuhkan hingga berkembang menjadi kanker. Pada saat kanker gusi sudah mencapai T4, Anda harus melakukan operasi untuk membuang kanker gusi yang sudah menyebar ke tulang rahang dan juga mengharuskan dokter untuk membuang tumor beserta tulang yang sudah ada sel kanker gusinya.
Berbagai tipe yang berbeda dari reseksi tumor dilakuan, yang pemilihannya ditentukan berdasarkan invasi tumor. Pembedahan reseksi pada mukosa atau selaput lendir gusi lebih dipilih jika terjadi invasi sel tumor ke mukosa gusi. Ketika tumor meluas ke alveolus atau alveoli (struktur pada tulang rahang manusia) gigi, pembedahan reseksi marginal lebih disukai jika terdapat risiko penyebaran tumor yang substansial dan batas bebas tumor sulit untuk dinilai dan sebaliknya.
Hemimaksilektomi adalah suatu metode pembedahan dengan membuang satu sisi tulang rahang atas semuanya dan sebagian tulang mandibula atau rahang bawah, termasuk premaksila, maksila serta hard palate yang telah terkontaminasi dengan sel kanker dan tumor.
Apabila sel kanker sudah menyebar ke rahang bawah, maka pembedahan yang harus dilakukan adalah pembedahan hemimandibulektomi. Cara ini dilakukan ketika kanker gusi sudah mendekati stadium lanjut dengan tujuan agar sel kanker tidka menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Pembedahan reseksi marginal ini adalah untuk pasien dengan kanker gusi yang sudah menyebar ke bagian tulang rahang bawah dan tumor yang menunjukkan fakta klinis invasi mukosa gusi dan atau adhesi ke tulang. Hal ini terjadi tanpa bukti pemeriksaan radiologi yang menunjukan gangguan tulang dan bagi pasien di mana resoprsi tulang tidak meluas ke saluran alveolar bawah.
Pada pasien yang tumor gusi dengan resorpsi tulang atau destruksi sudah meluas di sekitar saluran alveolar bawah, maka dilakukan reseksi segmental (reseksi en bloc yaitu reseksi tulang berdasarkan ukuran tumor).
Kanker gusi baisanya muncul dengan ditandai adanya tumor yang semakin membesar dan berkembang menjadi sel kanker. Pada tumor gusi yang berukuran besar yaitu T4, membutuhkan pembedahan reseksi tulang rahang atas segmental (parsial). Cara ini dilakukan dengan membagi komponen vertikal dan komponen horisontal untuk digabungkan dan dijumlahkan.
Adapun 4 jenis kelas dalam melakukan pembedahan ini, yaitu teruntuk kelas 1 adalah klasifikasi untuk maksilektomi tanpa fistula oroantral. Kelas 2 adalah maksilektomi rendah yang tidak melibatkan lantai rongga mata dan isinya. Kelas 3 maksilektomi yang melibatkan isi rongga mata. Kelas 4 yaitu maksilektomi radikal termasuk eksenterasi orbita. Setiap kelas tersebut ditambahkan penanda huruf kecil a, b, dan c.
Huruf- huruf tersebut menandakan komponen horisontal dan palatum yaitu a adalah maksilektomi alveolar unilateral, b adalah maksilektomi alveolar bilateral dan c adalah reseksi maksila alveolar total.
Terapi maksila menyediakan metode non-pembedahan untuk eliminasi hubungan oroantral dan oronasal. Hal ini akan mengembalikan pembicaraan yang normal dan gigi atas pada penderita. Cara ini digunakan untuk merekonstruksi defek maksila adalah transfer jaringan bebas vakularisasi, flaps regional, flaps local dan graft non-vaskularisasi. Seberapa luas operasi kanker gusi itu dilakukan tergantung dari ukuran lesi dan pertumbuhan tumornya.
Pembedahan pada tulang rahang atas (maksilektomi) akan menyebabkan gangguan fungsional seperti masalah gusi, gangguan mastikasi, hipernasality dan kelowongan rongga hidung. Hal ini dapat mengakibatkan kebocoran makanan dan cairan ke dalam hidung dan deformitas kosmetik. Pembedahan kanker gusi pada rahang atas ini sering menghasilkan Fistula oroantal.
Jika harus dilakukan operasi untuk penutupan fistula tersebut. Terapi pembedahan tersebut dikombinasikan dengan terapi radioterapi postoperasi sehingga menyebabkan trismus. Jika penderita mengalami trismus, gejala yang dirasakan adalah rahang seperti terasa terkunci. Prothesa atau alat bantu untuk menutup fistula atau lubang sering digunakan untuk mengembalikan fungsi dan kosmetik dari pasien. [AdSense-C]
Pembedahan pada tulang rahang bawah ini dilakukan karena sel kanker gusi sudah menyebar ke area rahang bawah (mandibula). Hal ini dilakukan untuk mempertahankan peran penting tulang rahang bawah, aspek estetika, dan psikologi.
Pemilihan metodologi operasi dalam cara ini berdasarkan stadium penyakit dan faktor yang dianggap dibutuhkan untuk reseksi mandibula atau diseksi leher seperti metode rekonstruksi. Fokus terapi ditujukan untuk mempertahankan fungsi rahang bawah. Hal ini dilakukan demi mempertahankan peran penting untuk aspek estetika dan psikologikal pasien.
Metode ini merupakan salahsatu cara terpenting untuk memutuskan metode terapi bagi penderita yang sudah mengalami kanker gusi yang sudah bermetastasis ke area leher. Pilihan terapi untuk pasien yang memiliki kondisi N0 (tidak ada penyebaran ke kanker kelenjar getah bening) berdasarkan terapi lesi primer dan kondisi umum pasien. Terdapat persetujuan umum untuk melakukan metode pembedahan leher radikal pada pasien dengan kelenjar getah bening yang positif.
Tingkat kelenjar getah bening paling umum melibatkan metastasis pada kanker gusi level I dan II, dimana level III-V amat sangat jarang terjadi. Level- levei ini adalah level kelenjar getah bening yang ada di leher. Level I adalah kelenjar getah bening di area dagu. Level II pada kelenjar getah bening di depan telinga. Level III adalah kelenjar getah bening di belakang telinga dan selanjutnya level IV-VII ada di sepanjang otot sternocleidomastoid yang ada di leher.
Banyak penelitian yang mengungkapkan perbedaan metastasis kanker gusi di rahang atas dan rahang bawah. Pola pelaporan kelenjar getah bening positif, pada saat presentasi pada lokasi tumor yang spesifik dapat sulit dibandingkan. Prosedur diagnosis yang berbeda digunakan seperti ultrasound-guided, fine-needle, aspiration, cytology, CT dan MRI atau pemeriksaan klinis sendiri. Menurut penelitian yang dipublikasikan pada tahun 1990, stadium leher lebih sering menentukan stadium penyakit berdasarkan pemeriksaan CT dan atau MRI.
Itulah 10 cara menyembuhkan kanker gusi yang perlu Anda coba. Walaupun kesembuhan setiap penyakit sudah ada yang mengatur, tetapi tidak ada salahnya jika Anda berusaha secara maksimal untuk menyembuhkan penyakit kanker gusi yang dialaminya. Agar Anda terhindar dari kanker gusi, sebaiknya Anda harus memperhatikan cara mencegah radang gusi dan pembengkakan gusi yang berkepanjangan. Sudah seharusnya Anda menjaga kesehatan mulut agar terhindar dari beragam penyakit mulut. Manfaat menjaga kesehatan gigi dan mulut salahsatunya dapat terhindar dari penyakit kanker gusi tersebut. Semoga bermanfaat.