Sirosis adalah salah satu penyakit pada organ hati dimana terbentuk jaringan parut pada hati karena kerusakan hati jangka panjang atau kronis. Penyakit ini akan semakin berkembang karena jaringan sehat pada hati semakin terganti dengan jaringan parut. Jaringan parut tersebut akan menghambat aliran darah yang melalui organ hati sehingga kinerja hati semakin menurun bahkan sampai berhenti.
Kerusakan hati yang terjadi karena sirosis sudah tidak bisa diperbaiki justru akan semakin menyebar dan menyebabkan kinerja hati semakin menurun yang dinamakan dengan gagal hati. Oleh karena itu, sebelum sirosis hati terjadi dan semakin berkembang, maka langkah pencegahan sirosis hati harus dilakukan sejak dini.
Cara terbaik untuk mencegah sirosis hati adalah dengan menghindari berbagai minuman keras yang mengandung alkohol ke dalam tubuh anda. Untuk standar banyaknya alkohol yang bisa dikonsumsi orang dewasa dalam 1 hari adalah maksimal 20 gram alkohol atau setara dengan 1 1/2 kaleng bir atau 1 1/2 gelas wine.
Beberapa jenis penyakit hepatitis yang menular yakni hepatitis B dan hepatitis C juga menjadi penyebab dari sirosis sehingga harus dihindari. Cara pencegahan terbaik agar tidak terjangkit hepatitis adalah dengan memakai kondom saat akan berhubungan seksual dan tidak berbagi jarum suntik atau juga bisa dengan melakukan vaksinasi pencegahan tanda tanda penyakit hepatitis B.
Mengkonsumsi garam terlalu berlebihan akan menyebabkan bertumpuknya cairan berlebih dalam tubuh sehingga pembengkakan akan terjadi pada area kaki serta perut dan memperburuk kondisi sirosis hati. Konsumsi makanan dengan bumbu selain garam untuk mencegah penyakit sirosis hati tersebut.
Penyakit sirosis hati akan menyebabkan malnutrisi serta hilangnya massa otot dari tubuh. Cara terbaik untuk melawan hal tersebut adalah dengan menerapkan pola makanan sehat untuk penderita liver dengan buah serta sayuran. Selain itu, konsumsi juga protein tanpa lemak seperti kacang polong, ikan dan juga unggas serta hindari makanan laut seperti kerang, udang, kepiting dan sebagainya.
Penderita sirosis akan mengalami kesulitan untuk melawan infeksi. Agar penyakit sirosis hati bisa dicegah, mencuci makanan secara teratur sangat diharuskan sekaligus mendapatkan vaksinasi hepatitis A, vaksinasi untuk cara mencegah hepatitis B, influenza serta pneumonia.
Siorsis akan membuat organ hati lebih sulit untuk mengolah obat yang masuk ke dalam tubuh sehingga berbagai jenis obat seperti aspirin dan ibuprofen harus dihindari. Apabila anda memiliki masalah kerusakan hati, maka dokter mungkin akan merekomendasikan dosis acetaminophen yang jauh lebih rendah.
Kadar penimbunan lemak berlebih dalam tubuh akan meningkatkan risiko kerusakan organ hati sehingga menurunkan berat badan dan menjaga berat badan supaya tetap stabil sangat disarankan supaya bisa terhindar dari penyakit sirosis hati.
Stress juga akan berpengaruh terhadap kerusakan organ hati. Stress akan merusak sistem endokrin, reproduksi, pencernaan dan juga sistem kekebalan tubuh. Selain itu, stress juga akan berpengaruh pada hipotalamus hipofisis adrenal [HPA] yang akan meningkatkan respons inflamasi sekaligus memperburuk kerusakan organ hati dan berkontribusi besar dalam penyakit hati lainnya seperti sirosis.
Organ hati merupakan tempat untuk menyimpan dan memproses darah dan meningkatkan sirkulasi pembersihan tubuh lewat keringat. Seseorang yang jarang beraktifitas fisik seperti olahraga akan mengalami penurunan aliran darah dan zat beracun tidak bisa dibuang sehingga semakin menumpuk dalam tubuh dan akhirnya semakin rentan pada serangan penyakit.
Selama aktivitas fisik berlangsung, maka jantung akan memompa darah lebih banyak sehingga organ hati bisa mengalirkan darah ke otak, tendon, persendian, otot dan organ lain dengan sangat baik.
Aktifitas fisik yang harus dilakukan setidaknya 30 menit sehari dan dilakukan setidaknya 3 kali dalam seminggu. Aktifitas ini sudah mampu untuk mengeluarkan racun dari tubuh dan meningkat kinerja hati sehingga penyakit sirosis hati bisa dihindari.
Beberapa penyakit autoimun seperti radang usus, artritis reumatoid atau tiroid harus segera ditanganai dengan baik. Meskipun beberapa penyakit ini tidak secara langsung berkontribusi pada sirosis hati, akan tetapi risiko komplikasi kelainan medis akan semakin meningkat dan akhirnya menyebabkan sirosis hati.
Penyakit jantung menjadi faktor risiko tertinggi yang bisa menyebabkan sirosis hati dan penyakit jantung yang terjadi pada sebelah kanan akan menyebabkan gejala batu empedu serta sirosis jantung.
Agar pembentukan edema atau pembengkakan dan juga asites atau penumpukan cairan di antara dinding perut dan organ tidak terjadi, maka konsumsi makanan yang bebas atau rendah natrium. Asupan makanan yang tinggi natrium akan menimbulkan retensi cairan sehingga liver rusak dan harus bekerja lebih keras.
Apabila anda sudah terbiasa mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium, maka mungkin terasa susah saat pertama kali menerapkan ini pada pola makan sebab makanan akan terasa hambar. Untuk mengatasinya, tambahkan dengan rempah dan herbal yang jauh lebih sehat dalam makanan anda seperti lada dan juga bawang putih.
Beberapa jenis obat yang digunakan untuk peradangan ringan dan juga nyeri memang ampuh untuk menyembuhkan sakit kepala. Akan tetapi jika dikonsumsi terus menerus dan ditambah dengan alkohol, maka jenis obat obatan ini akan berubah fungsi menjadi toksin untuk organ hati.
Apabila organ hati sudah rusak seperti terkena sirosis, maka penggunaan obat OAINS harus dihindari karena bisa menimbulkan gagal hati. Konsultasikan dengan dokter sebelum anda memakai jenis obat aspirin, pereda nyeri, panadol.
Apabila ada teman, keluarga ataupun orang lain yang kebetulan menderita sakit berat, maka sebisa mungkin hindari agar tidak terpapar bakteri yang terkandung dalam bersin atau batuk mereka. Batasi juga kontak fisik dengan para penderita penyakit berat serta biasakan untuk mencuci tangan dengan teratur khususnya jika bersentuhan dengan penderita penyakit berat tersebut.
Sistem imun dalam tubuh juga harus ditekan memakai kortikosteroid untuk mengurangi radang pada organ lever. Kortikosteroid seperti prednisolon bisa dikonsumsi sebanyak 1 kali sehari dengan dosis 5 mg dan apabila dibutuhkan, dokter mungkin akan meningkatkan dosisnya hingga 20 mg per hari.
Sayuran berdaun hijau memiliki banyak nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mencegah sirosis seperti mineral, vitamin dan sebagainya. Sayuran berdaun hijau ini sangat penting untuk menjaga kesehatan lever dan efektif untuk mengurangi timbunan lemak pada lever. Beberapa contoh sayuran yang baik dikonsumsi adalah kol, kembang kol, brokoli, kubi, selada, sawi, bayam dan juga kangkung.
Mengkonsumsi bit sangat baik untuk menurunkan kadar enzim dalam organ lever dan mencegah sirosis hati. Selain itu, bit juga kaya akan flavonoid yang merupakan antioksidan penting untuk mendukung kinerja lever. Selain itu, buah alpukat serta kenari juga baik dikonsumsi karena mengandung prekursor antioksidan utama dalam tubuh yakni glutathione.
Dalam kenari juga mengandung asam lemak omega 3 yang ampuh untuk meredakan inflamasi pada organ hati. Beberapa jenis kacang kaya antioksidan lainnya juga sangat baik dikonsumsi yakni almond, pecan serta kacang brazil.
Makanan yang tinggi akan serat bisa menghambat penyerapan kolesterol. Makanan berserat juga akan meningkatkan sekresi empedu sehingga pencernaan lemak bisa berjalan dengan baik dan penyakit sirosis bisa dicegah.
Beberapa jenis makanan berserat yang baik dikonsumsi diantaranya adalah oat, jagung, nasi bekatul, kacang merah, kacang tolo, lentil, kacang polong, aneka jenis buah berry, nasi merah, bit, bayam, almond, kenari, wijen, pir, apel, aprikot, plum dan sebagainya.
Vitamin C juga sangat penting untuk mencegah penyakit sirosis hati dan menyembuhkan luka sekaligus memperbaiki jaringan yang rusak yang mengganggu fungsi organ hati. Vitamin C juga baik untuk menurunkan risiko kanker lever dan mengembalikan kadar enzim lever ke tingkat yang normal. Beberapa sumber vitamin C yang bisa anda konsumsi diantaranya adalah grapefruit, lemon dan juga limau.
Sayuran yang termasuk Brassicaceae diantaranya adalah brokoli, radish, kembang kol dan kubis ini sangat efektif untuk mencegah sirosis dan menyeimbangkan produksi kadar enzim pada organ hati yang semuanya ini dibutuhkan untuk detoksifikasi. Enzim yang berperan dalam 2 fase detoksifikasi ini berfungsi untuk menghancurkan zat yang menjadi penyebab gejala awal kanker hati pada tubuh. Sayuran Brassicaceae juga memiliki kandungan mineral, vitamin, serat dan antioksidan sangat tinggi yang baik untuk dikonsumsi.
Minum air putih cukup setiap hari sangat baik untuk menjaga kesehatan hati dan meningkatkan proses pembuangan zat sisa metabolisme sehingga kerja organ hati semakin ringan. Konsumsi air putih sebanyak 2 1/2 liter setiap hari pada saat bagun tidur, sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah beraktivitas fisik serta sebelum pergi tidur.
Makanan yang sehat tentunya juga akan menjaga kondisi hati sehingga bisa terhindar dari sirosis hati dan makanan buruk juga tidak baik untuk kesehatan organ hati. Hindari mengkonsumsi makanan tinggi garam, lemak, gula dan juga minyak dimana beberapa makanan tersebut akan membuat hati bekerja semakin keras.
Ada banyak herba yang sudah digunakan sejak dulu untuk meningkatkan kinerja liver dalam bentuk teh. Salah satu teh herba yakni teh hijau sangat baik untuk menurunkan risiko penyakit hati sehingga sangat baik untuk dikonsumsi setidaknya 1 gelas setiap hari.
Kedua jenis herba ini tidak hanya berguna untuk menambah kenikmatan makanan namun juga efektif untuk menjaga kesehatan organ hati sehingga baik digunakan setiap hati.
Makanan organik diproduksi dengan sedikit penggunaan pestisida sehingga jauh lebih sehat dan membuat zat kimia serta aditif yang disaring organ hati jauh lebih sedikit. Mengkonsumsi makanan organik ini sangat disarankan untuk menghindari penyakit sirosis hati yang sangat berbahaya.
Beberapa pencegahan sirosis hati ini harus dilakukan sedini mungkin dan jangan menunggu sampai anda sudah menderita sirosis hati sebab kerusakan hati yang terjadi karena sirosis tidak dapat lagi disembuhkan dan akan mengganggu fungsi hati sebagai alat ekskresi.