Obat Apa?
Obat Cisatracurium merupakan jenis obat relaksan otot rangka atau juga disebut sebagai otot lurik. Dengan kata lain obat ini merupakan obat yang dapat mengendurkan atau merelaksasi otot. Obat Cisatracurium tergolong ke dalam obat-obatan penghalang atau penghambat neuromuskular (dalam bahasa Inggris neuromuscular-blocking drugs). Obat-obatan penghambat neuromuskular sendiri merupakan jenis obat-obatan yang bekerja dengan cara menghambat transmisi neuromuskular pada sambungan atau koneksi neuromuskular. Sambungan neuromuskular merupakan sinapsis kimia (sambungan biologis yang mana neuron/sel saraf ataupun sel non saraf bertukar sinyal informasi) yang terbentuk oleh koneksi antara serat otot dan sel saraf motorik. Sel saraf motorik inilah yang mentransmisi sinyal ke serat otot sehingga terjadi kontraksi otot. Dengan dihambatnya aktivitas neuromuskular, maka otot yang dipengaruhi mengalami paralisis atau kelumpuhan tentunya paralisis ini bersifat sementara, sesuai dengan takaran obat Cisatracurium yang diberikan.
Seperti yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya bahwa obat Cisatracurium termasuk ke dalam golongan obat-obatan penghambat neuromuskular. Lebih tepatnya lagi obat ini termasuk ke dalam golongan obat-obatan penghambat neuromuskular non-depolarisasi. Penghambat neuromuskular non-depolarisasi adalah salah satu jenis penghambat neuromuskular yang tidak melakukan depolarisasi pada sambungan neuromuskular. Depolarisasi yang dimaksud disini adalah proses netralisasi polaritas atau muatan listrik. Sehingga bisa disimpulkan bahwa obat Cisatracurium tidak bekerja dengan melakukan netralisasi muatan listrik pada sambungan neuromuskular.
Obat Cisatracurium terdapat dalam bentuk larutan injeksi. Obat Cisatracurium ini umumnya digunakan untuk keperluan bedah dan juga digunakan secara bersamaan dengan anastesi. Pada bagian – bagian berikutnya akan dijelaskan mengenai cara penggunaan, dosis, kegunaan dan efek samping dari obat Cisatracurium ini.
Cara Penggunaan
Seperti yang sudah disebutkan pada bagian sebelumnya bahwa obat Cisatracurium terdapat dalam bentuk larutan injeksi, dengan kata lain obat ini digunakan dengan menginjeksikan larutan obat ke dalam tubuh. Obat Cisatracurium digunakan dengan metode intravena, metode ini dilakukan dengan menginjeksi larutan obat ke dalam pembuluh darah vena (pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung, juga dikenal sebagai pembuluh darah balik). Metode intravena mungkin lebih dikenal dengan sebutan infus (jenis-jenis cairan infus) oleh masyarakat umum. Laju infus dari larutan obat Cisatracurium ini perlu dilakukan dengan teliti dan penggunaan obat ini harus dengan pengawasan dokter terkait.
Dosis
Penggunaan obat Cisatracurium ini diharuskan dengan konsultasi dan pengawasan dokter. Konsultasi dan pengawasan dengan dokter diperlukan untuk memperoleh dosis yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Tidak hanya itu, obat ini juga digunakan hanya untuk keperluan bedah maupun perawatan di ICU (Intensive Care Unit). Berikut akan disajikan dosis pemakaian obat Cisatracurium ini. Dosis yang ditampilkan disini hanya sekedar informasi dan panduan, dosis yang sesuai harus dikondisikan dengan kondisi kesehatan pasien. Dosis yang dilampirkan disini disadur dari www.medscape.com.
Beberapa hal mengenai penggunaan obat Cisatracurium ini yang perlu diketahui antara lain:
Kegunaan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, obat Cisatracurium memiliki fungsi sebagai perelaksasi otot. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai fungsi obat tersebut.
Obat Cisatracurium digunakan dalam proses bedah(jenis-jenis operasi bedah) bersamaan dengan diberikannya anestesi. Obat ini berguna sebagai perelaksasi otot atau bisa dikatakan sebagai penghilang kontraksi otot sehingga otot tidak dapat bergerak. Pemberian obat ini perlu untuk memastikan operasi dapat berjalan dengan lancar. Obat ini dapat menyebabkan otot tidak bergerak sehingga pada saat terjadi operasi, otot tidak mengalami kontraksi yang mana dapat mengganggu proses bedah.
Perawatan di ICUdigunakan untuk perawatan pasien yang mengalami sakit yang parah dan juga pasien mengalami perawatan secara khusus. Pada ICU pasien dirawat dengan perhatian khusus dan dimonitor secara teliti. Pasien yang dirawat disini diharapkan tidak mengalami atau menimbulkan gangguan pada saat proses perawatan. Gangguan tersebut bisa saja terjadi secara tidak sengaja diakibatkan karena akibat proses perawatan sebelumnya seperti bedah maupun akibat kondisi tubuh pasien yang masih lemah atau dengan koordinasi anggota gerak tubuh yang kurang baik. Koordinasi anggota gerak tubuh yang kurang ini dapat mengakibatkan pasien bergerak secara tidak teratur dan dapat mengganggu proses perawatan maupun alat-alat medis yang terdapat di sekitar pasien. Oleh karena itu, pemberian obat Cisatracurium ini perlu diberikan guna memastikan perawatan berlangsung dengan lancar.
Efek Samping
Obat Cisatracurium memiliki beberapa efek samping, seperti halnya obat-obatan medis modern lainnya. Beberapa efek samping yang kemungkinan dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat ini antara lain adalah:
Demikianlah penjelasan mengenai obat Cisatracurium ini, yang disertai dengan cara penggunaan, dosis, kegunaan dan efek sampingnya. Semoga informasi yang disajikan mengenai obat Cisatracurium ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda.