Bagi Anda yang memiliki penyakit asma atau alergi rhinitis, nama obat ciclesonid mungkin sudah tidak asing lagi. Ya, obat ini adalah obat yang sangat efektif untuk perawatan penyakit asma. Bahkan, dalam Kongres Tahunan Ke-16 European Respiratory Society dikemukakan bahwa dosis rendah ciclesonide sama efektifnya dengan Fluticasone Propionate (FP), dimana ciclesonide bisa digunakan dengan dosis sekali sehari sementara fluticasone propionate membutuhkan dosis dua kali sehari. Dengan demikian, apakah Anda semakin penasaran dengan obat apa coclesonid ini?
Obat ciclesonide tergolong dalam golongan obat kortikosteroid yang bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan atau peradangan di saluran pernapasan atau paru-paru. Dengan cara kerja tersebut, jalan napas menjadi lebih lancar sehingga pasien asma akan merasa lebih lega untuk bernapas. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai ciclesonide, yuk simak artikel ini yang akan membahas tuntas mengenai fungsi, dosis dan efek samping ciclesonide.
Fungsi Ciclesonide
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ciclesonide digunakan sebagai obat untuk merawat penyakit asma. Pasien asma yang menggunakan ciclesonide akan merasakan gejala menginya berkurang serta sesak napas yang dirasakannya akibat asma pun akan berkurang. Dengan ciclesonide yang mampu meredakan pembengkakan atau peradangan di saluran napas, gangguan pada sistem pernapasan dapat teratasi karena jalur pernapasan pasien akan menjadi lebih lega dan pernapasan pun menjadi lebih lancar.
Ciclesonide yang merupakan kortikosteroid hirup memiliki sifat-sifat pelepasan dan dan distribusi baru yang memberi efek antiradang dan memiliki target pada paru-paru. Obat ini berfungsi debagai perawatan dasar untuk penderita penyakit asma, bekerja dengan mengurangi peradangan di saluran pernapasan serta segala kondisi yang memicu peradangan tersebut.
Dosis Ciclesonide
Ciclesonide tersedia dalam bentuk obat semprot dan obat hirup. Untuk bisa menggunakan obat ini, Anda perlu untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang ada di brosur kemasan atau brosur yang disediakan oleh apotek. Berikut ini adalah dosis yang biasa diberikan kepada pasien yang membutuhkan ciclesonide:
Untuk orang dewasa yang mengalami alergi rhinitis, dosis ciclesonide yang bisa digunakan adalah semprotan hidung 50 mikrogram setiap semprot. Pasien bisa menyemprotkan sebanyak dua kali pada setiap lubang hidung, lakukan satu kali sehari. Sementara itu, jika menggunakan obat hirup, dosis yang bisa digunakan adalah 37 mikrogram setiap kali semprot. Semprotkan dosis ini satu kali untuk setiap lubang hidung, lakukan satu kali sehari.
Penggunaan ciclesonide sebagai obat rhinitis alergi pada anak dibedakan berdasarkan jenis rhinitis yang dialami. Untuk mengatasi alergi rhinitis musiman, bisa semprotkan dua semprotan untuk setiap lubang hidung, lakukan sehari sekali. Sementara itu, jika alergi rhinitis musiman yang dialami selama 12 tahun atau lebih, cukup gunakan satu semprotan pada setiap lubang hidung satu kali sehari.
Obat ciclesonide ini harus digunakan secara teratur untuk mendapatkan hasil yang optimal. Obat ini juga tidak efektif untuk mengatasi serangan asma atau alergi yang tiba-tiba. Serangan asma yang tiba-tiba, penggunaan inhaler akan lebih efektif, sehingga bisa menjadi cara mengatasi sesak napas pada malam hari.
Selain memperhatikan dosis di atas, ada beberapa panduan penggunaan obat ciclesonide lainnya yang harus diperhatikan. Panduan penggunaan tersebut adalah sebagai berikut:
Efek Samping Ciclesonide
Perlu Anda perhatikan bahwa sebelum memulai menggunakan obat ciclesonide ini sebaiknya Anda menginformasikan semua obat-obatan yang sedang Anda gunakan, termasuk obat-obatan herbal, vitamin dan lain sebagainya. Anda juga harus menginformasikan riwayat alergi yang Anda miliki, penyakit yang sedang Anda alami, serta kondisi kesehatan lain seperti kehamilan, operasi yang akan dilakukan dan lain-lain. kondisi-kondisi seperti ini perlu untuk diketahui oleh dokter karena bisa saja berpengaruh pada efektivitas obat atau menimbulkan efek samping tertentu.
Selain harus menginformasikan informasi penting seperti di atas dan mengikuti dosis seperti yang dianjurkan, ada poin-poin lainnya yang juga harus Anda perhatikan untuk meminimalisir terjadinya efek samping yang tidak diinginkan:
Setelah mengetahui apa-apa yang harus diperhatikan sebelum menggunakan ciclesonide, berikut ini adalah efek samping ciclesonide yang perlu Anda ketahui supaya Anda lebih waspada dengan gejala-gejala yang mungkin muncul:
Efek samping di atas mungkin muncul akibat penggunaan ciclesonide melalui inhalasi oral dan nasal spray. Ada efek samping lain yang mungkin muncul dari penggunaan ciclesonide dalam bentuk inhalasi oral saja, seperti:
Sementara itu, penggunaan ciclesonide dengan nasal spray bisa meningkatkan resiko terjadinya efek samping epistaksis, yaitu pendarahan yang terjadi di lubang hidung, rongga hidung dan nasofaring. Jika Anda menggunakan obat lain dalam waktu yang sama dengan penggunaan ciclesonide, efek samping dapat berubah. Obat juga bisa tidak efektif bekerja jika berinteraksi dengan obat lain. Misalnya, obat ciclesonide ini bisa berinteraksi dengan ketoconazole, sehingga penggunaan bersamaan dengan obat ini sebaiknya dihindari.
Efek samping yang terjadi di atas bukanlah efek samping yang pasti terjadi. Pada beberapa orang mungkin tidak mengalami efek samping sama sekali. Bahkan, pada beberapa orang lainnya mungkin akan mengalami efek samping di luar efek samping yang telah disebutkan di atas. Jika Anda mengalami efek samping yang serius dan berkepanjangan, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan.
Ciclesonide yang termasuk dalam golongan obat kortokosteroid bisa terserap ke dalam peredaran darah, terutama karena penggunaannya yang melalui hidung. Oleh karena itu, efek samping lainnya yang berkaitan dengan masuknya steroid ke dalam tubuh sangat mungkin terjadi. segera beri tahu dokter jika Anda mengalami gejala yang berkaitan dengan steroid, seperti:
Poin Lain yang Perlu Diperhatikan
Perlu diketahui pula pada beberapa orang terdapat hipersensitifitas terhadap kandungan obat tertentu. Hal ini bisa menjadi kontraindikasi dari penggunaan obat yang bersangkutan. Untuk ciclesonide sendiri ada kemungkinan beberapa orang memiliki hipersensitifitas. Ciclesonide tidak boleh dikonsumsi jika Anda memiliki kondisi seperti berikut ini:
Jika dalam menggunakan ciclesonide Anda merasakan sakit di dalam atau di sekitar lubang hidung, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter. Demikian halnya jika muncul bercak putih di area tersebut, menghubungi dokter akan menjadi pilihan yang terbaik karena kemungkinan Anda memiliki hipersensitivitas terhadap ciclesonide. Juga ketika Anda mengalami masalah penglihatan, seperti tunnel vision, hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter.
Demikian pembahasan lengkap mengenai obat apa itu ciclesonide, mulai dari fungsi, dosis dan efek sampingnya. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi dokter atau apoteker. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, ya!