Obat apa?
Penggunaan obat perlu memerhatikan beberapa faktor seperti fungsi dari obat itu, dosis yang tepat , kontraindikasi dari penggunaan obat dan efek samping yang disebabkan oleh obat tersebut. Oleh karena itu, penting bagi Anda agar dapat mengetahui berbagai jenis obat dan beberapa faktor yang berkaitan dengan obat tersebut, seperti yang telah disebutkan di atas. Pada artikel kali ini, akan dibahas mengenai obat Carbimazole, fungsi obat tersebut, dosis pemakaian yang tepat, kontraindikasi dan efek samping dari obat tersebut.
Obat Carbimazole sendiri merupakan obat jenis pro-drug. Pro-drug merupakan jenis obat – obatan yang secara biologis merupakan jenis senyawa yang tidak aktif, senyawa tersebut perlu dimetabolisme pada tubuh sehingga membentuk senyawa obat aktif. Kelebihan dari jenis obat – obatan pro-drug adalah meningkatkan proses absorbsi (penyerapan), ekskresi (dikeluarkan), distribusi dan metabolisme obat tersebut di dalam tubuh. Obat Carbimazole merupakan obat yang digunakan dalam mengatasi hipertiroidisme.
Fungsi
Seperti yang telah disebutkan di atas, obat Carbimazole berguna dalam mengatasi hipertiroidisme. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai fungsi dari obat tersebut.
Hipertiroidisme adalah kondisi dimana terjadinya produksi hormon tiroid secara berlebihan yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroid sendiri merupakan hormon yang berperan penting dalam proses metabolisme pada tubuh, hormon ini beraksi hampir di setiap sel yang ada pada tubuh manusia. Hormon ini bertugas meningkatkan tingkat metabolisme basal (laju pengeluaran energi pada makhluk hidup berdarah panas per satuan waktu), mempengaruhi pembuatan protein dalam tubuh, membantu mengatur pertumbuhan tulang, membantu pendewasaan saraf serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap senyawa organik seperti adrenalin.
Selain itu hormon tiroid merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan dan diferensiasi sel (perubahan sel menjadi jenis sel lainnya) pada tubuh manusia, dengan kata lain hormon ini bertanggungjawab terhadap perkembangan tubuh manusia. Penyakit hipertiroidisme ini memiliki gejala – gejala sebagai berikut meningkatnya keringat yang dikeluarkan tubuh, gugup, gampang marah, tangan bergetar, gelisah, jantung berdebar, susah tidur, penipisan kulit, melemahnya otot (terutama di bagian paha dan lengan atas) dan rambut tipis dan rapuh. Seperti yang sudah disebutkan di atas, hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar penghasil hormon yang berada di bagian leher. Pada kondisi hipertiroidisme, hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid melebihi jumlah yang seharusnya. Salah satu penyebab penyakit ini adalah berlebihannya kandungan iodine. Penyakit hipertiroidisme ini sering dikaitkan dengan penyakit gondok.
Untuk mengatasi penyakit hipertiroidisme yang disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang berlebih, dapat dilakukan dengan menggunakan obat Carbimazole. Obat tersebut akan berubah menjadi senyawa aktif setelah dikonsumsi dan mengalami metabolisme dalam tubuh. Senyawa aktif tersebut adalah methimazole, senyawa aktif ini mencegah rangkaian enzim tiroid peroksidase (enzim yang memiliki peranan dalam pembuatan hormon tiroid). Selain itu, senyawa aktif methimazole tersebut juga mencegah proses iodinasi (pengikatan iodine) sisa – sisa tirosin (asam amino non-esensial) pada tiroglobulin (glikoprotein besar, bahan dasar hormon tiroid), sehingga mengurangi jumlah produksi hormon tiroid. Fungsi utama dari obat ini hanyalah untuk mengatasi produksi tiroid yang berlebihan dan gejala – gejala penyakit yang berhubungan dengan hipertiroidisme.
Salah satu penyebab penyakit hipertiroidisme adalah penyakit Grave’s. Penyakit ini merupakan jenis penyakit autoimun yang berujung pada terjadinya aktivitas yang berlebihan dari kelenjar tiroid. Penyakit ini merupakan penyebab penyakit hipertiroidisme yang paling sering ditemukan di Amerika Serikat. Penyakit tersebut disebabkan oleh terpicunya sistem imunitas yang menghasilkan antibodi yang mengakibatkan sel pada kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan. Gejala penyakit ini selain dari hipertiroidisme adalah peradangan pada mata dan penebalan pada kulit yang berwarna kemerahan. Salah satu cara menyembuhkan penyakit ini adalah dengan terapi radio-iodine. Terapi ini menggunakan pil yang mengandung radioaktif iodine-131 dalam dosis yang kecil. Radioaktif iodine-131 tersebut akan masuk ke dalam aliran darah dan terkumpul pada kelenjar tiroid, yang selanjutnya sel – sel kelenjar tiroid dihancurkan oleh iodine-131 tersebut. Sebagai tambahan untuk terapi ini, biasanya digunakan obat Carbimazole.
Tiroidektomi adalah operasi yang dilakukan pada kelenjar tiroid yang bertujuan untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid tersebut. Tiroidektomi ini merupakan salah satu cara dalam mengobati hipotiroidisme maupun penyakit lain yang berkaitan dengan kelenjar tiroid seperti penyakit Grave’s. Sebelum melakukan Tiroidektomi, persiapan dengan menggunakan obat – obatan perlu dilakukan. Salah satu obat – obatan yang sering digunakan untuk persiapan Tiroidektomi adalah obat Carbimazole. Sebelum operasi dilaksanakan, diharapkan kelenjar tiroid dalam kondisi yang stabil, untuk mencapai kondisi tersebut maka digunakan obat Carbimazole ini.
Dosis
Penggunaan obat apapun, apalagi obat medis sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis profesional ataupun dokter. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi overdosis ataupun efek samping yang dapat membahayakan tubuh pasien. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai dosis penggunaan Carbimazole, namun sekali lagi diingatkan, penggunaan obat perlu dikonsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional lainnya.
Berikut beberapa ulasan tentang penggunaan dosis, yang bagus untuk di berikan untuk anak-anak sampai orang dewasa:
Seperti halnya kebanyakan obat medis atau sintetis lainnya, obat Carbimazole ini memiliki kontraindikasi. Bagi yang belum mengetahui apa itu kontraindikasi, akan dijelaskan secara singkat. Kontraindikasi adalah kondisi, gejala, faktor atau situasi yang menyebabkan penderita suatu penyakit tidak boleh menggunakan obat yang berkaitan dengan penyakitnya tersebut karena justru dapat membahayakan penderita. Obat Carbimazole memiliki beberapa kontraindikasi sebagai berikut:
Hipersensitivitas adalah kondisi dimana sistem imunitas dari tubuh penderita memiliki respon imunitas yang berlebihan terhadap kondisi atau zat – zat tertentu. Dalam kasus obat ini, perlu diperhatikan bagi penderita dengan hipersensitivitas terhadap senyawa aktif, yang mana obat ini tergolong salah satu senyawa aktif.
Hematologi adalah bagian dari ilmu kesehatan yang mencakup pengobatan, penyebab, diagnosa, dan perawatan penyakit yang berkaitan dengan darah. Penyakit tersebut dapat berupa malaria, leukimia, thalassemia, anemia, penyakit tidur (African sleeping sickness), limfoma dan penyakit Chagas. Bagi penderita yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit darah yang serius atau sedang mengalami kondisi hematologi yang serius, sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini. Oleh karena itu, sangat penting berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional sebelum menggunakan obat medis.
Penderita yang mengalami gangguan parah pada organ hati sebaiknya tidak mengonsumsi obat Carbimazole. Gangguan parah pada organ hati dapat berupa gagal hati akut dan gagal hati kronis.
Selain beberapa kontraindikasi yang sudah disebutkan di atas, perlu penggunaan obat ini perlu perhatian khusus bagi penderita dengan kondisi intrathoracic goitre (kondisi dimana 50% massa dari kelenjar tiroid terletak di bawah jalur masuk toraks/dada), anak – anak, penderita dengan gangguan hati sedang atau ringan, ibu hamil dan menyusui.
Efek Samping
Obat Carbimazole memiliki beragam efek samping yang perlu diketahui oleh bakal calon penggunanya. Beberapa efek samping tersebut adalah:
Demikian ulasan tentang obat carbimazole yang bisa anda ketahui dari beberapa fungsi, dosis dan juga kontraindikasi, serta efek sampingnya.