Apa itu Ammonium chloride?
Ammonium chloride adalah salah satu bahan ekspektoran pada obat batuk atau dalam penjelasan lain, ammonium chloride adalah senyawa yang terbentuk secara alami dan dihasilkan atau berasal dari pegunungan vulkanik.
Batuk merupakan sebuah penyakit yang timbul karena respon tubuh terhadap sesuatu yang asing yang masuk ke dalam rongga tenggorokan. Hal asing tersebut bisa berbentuk macam-macam, seperti : debu, mikroba atau kotoran, dan lain-lain. Kini, batuk yang sering terjadi dan menimpa pasien diakibatkan oleh infeksi bakteri bahkan virus sehingga memerlukan obat untuk mengatasinya.
Rumus kimia dari senyawa ammonium chloride adalah NH5Cl yang berarti senyawa ini terdiri dari 1 atom nitrogen, 1 atom hidrogen serta 4 atom Clorida yang biasanya berbentuk serbuk berwarna putih. Kenapa obat ini digunakan pada obat batuk karena manfaat utama obat ini adalah dapat mengencerkan dahak pada pasien dengan penyakit batuk ataupun flu.
Meski berbentuk sebuk berwarna putih tetapi obat ini biasa digunakan untuk obat dalam bentuk cair. Cara kerjanya adalah dengan melakukan perangsangan terhadap aktivitas di dalam tubuh sehingga tubuh menghasilkan banyak sekresi dan dehidrasi. Sekresi tersebutlah uang menjadikan tenggorokan bebas dari gangguan seperti dahak dan dapat kembali berfungsi dengan normal.
Fakta Mengenai Obat Ammonium chloride
Merupakan golongan obat ekspektoran atau obat yang dapat membantu mengeluarkan dahak yang menyumbat tenggorokan. Biasanya, untuk membantu mengatasi masalah batuk, dahak ataupun hidung tersumbat, ammonium chloride akan dicampur dengan beberapa bahan lainnya seperti, diphenhydramime dan mentol.
Kandungan yang terdapat dalam ammonium chloride ini sangat mudah untuk dicerna oleh tubuh. Sehingga cara kerjanya melalui sistem ekskresi mudah dilakukan. Salah satu manfaat atau fungsi lain dari obat ini adalah dapat menghasilkan lebih banyak urine ketika obat masuk ke dalam tubuh. Jadi, jangan kaget jika pengguna obat ini akan lebih sering keluar masuk kamar mandi setelah mengkonsumsi obat ini. Penggunaan ammonium chloride pada obat batuk sejauh ini dianggap aman karena belum adanya laporan resmi yang menunjukan efek samping penggunaan yang parah.
Selain digunakan sebagai bahan peghilang dahak (eskpektoran) pada obat batuk, senyawa ini juga biasa digunakan dan dimasukan ke dalam larutan infus intravena.Yang diindikasikan untuk mengatasi masalah pasien dengan kondisi hipokloremia (Kelebihan kadar anion klorida serum) dan alkalosis metabolik (keadaan darah basa karena tingginya kadar bikarbonat).
Obat yang dijual dipasaran saat ini dapat digunakan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Meski terdapat beberapa merek obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep atau anjuran dokter, tetapi juga terdapat beberapa obat yang dijual dan bisa didapatkan dengan bebas (tanpa resep).
Kontraindikasi adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat atau tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suatu obat tertentu. Setiap obat memiliki kontraindikasinya masing-masing yang disesuaikan dengan banyak faktor. Seperti faktor kesehatan atau riwayat penyakit pasien juga reaksi setiap pasien terhadap kandungan obat-obatan.
Peran dokter merupakan vital di sini karena dokter dapat mengukur apakah pasien diperbolehkan mengonsumsi obat ini atau tidak. Karena obat ini merupakan obat resep jadi tidak diperkenankan untuk dikonsumsi sembarangan. Harap diperhatikan bahwa obat ini, amonium klorida tidak boleh digunakan atau dikonsumsi oleh pasien :
Sekali lagi, untuk informasi yang lebih akurat dan valid sila hubungi dokter dan konsultasikan secara langsung.
Prosedur Pemakaian Obat Ammonium Chloride
Bacalah informasi pemakaian yang tertera pada kemasan produk atau yang dokter tulisakan pada resep. Beberapa merek dagang memiliki aturan pemakaian masing-masing. Aturan pemakaian juga biasanya dikondisikan dengan masing-masing pribadi pasien. Kemudian carilah informasi atau tanyakan pada dokter mengenai obat-obatan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi paralel dengan obat ini.
Pemakaian obat harus dilakukan dengan benar agar proses pengobatan dan pencegahan seperti yang dimaksudkan dapat berjalan dengan optimal dan efektif. Terdapat dua jenis obat yaitu obat batuk cair dan obat yang diinjeksikan pada intravena sebagai agen pengasam dan keduanya memiliki prosedur pemakaian yang berbeda.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk penggunaan obat batuk cair diantaranya :
Sedangkan untuk penggunaan injeksi intravena harus dilakukan oleh dokter ataupun tenaga medis lainnya. Artinya tidak disarankan untuk dilakukan sendiri.
Dosis merupakan suatu istilah dalam dunia medis untuk menyatakan takaran atau ukuran suatu obat yang harus dikonsumsi oleh penggunanya. Meski memiliki penyakit yang sama, namun pasien belum tentu memiliki dosis yang sama satu sama lain. Hal ini dikarenakan pengaruh beberapa faktor seperti kondisi kesehatan pasien saat ini, riwayat penyakit yang pernah di derita dan usia pasien. Biasanya amonium klorida tersedia dalam 100 mEq (5 mEq/mL) untuk bentuk injeksi. Sedangkan obat batuk sirup tersedia dalam berbagai macam sediaan.
Dosis yang digunakan untuk mengatasi dahak pada penyakit batuk pada orang dewasa adalah sebanyak 3000 mg (5ml). Meski begitu hal tersebut bisa saja berbeda, tergantung pada seberapa parah batuk yang diderita pasien. Obat diminum mulai dari 2x sehari sampai dengan 4x sehari. Jika ada dosis yang terlewat maka sebaiknya tidak dianjurkan untuk memenuhi dosis yang terlewat tersebut karena dikawatirkan terjadinya overdosis.
Pada kasus injeksi intravena maka dosis yang diberikan tergantung pada tingkat keparahan dan toleransi pasien. Sebelum digunakan larutan amonium klorida yang berupa serbuk bubu harus diencerkan serta lanjut infus tidak boleh melebihi 5ml / menit.
Sedangkan pada anak-anak belum ada dosis umum yang direkomendasikan. Atau dengan kata lain harus sesuai dengan intruksi dan anjuran dokter setelah melakukan konsultasi.
Apa yang terjadi jika overdosis obat Ammonium chloride ?
Overdosis merupakan keadaan dimana tubuh mendapatkan asupan obat atau kandungan secara berlebihan. Sistem tubuh tidak dapat menerimanya dan yang terjadi adalah keracunan atau overdosis. Akibatnya dapat buruk hingga mengakibatkan kematian. Apalagi obat ini bukanlah obat yang aman digunakan secara berlebihan. Maka dari itu penggunaan obat harus benar-benar dikonsultasikan dengan dokter jika tidak mau berdampak merugikan.
Untuk menghindari terjadinya overdosis, mohon jangan berikan obat Ammonium chloride pada pasien lain meski pasien tersebut memiliki penyakit yang sama. Karena dosis yang dibutuhkan belum tentu sama. Jika sudah terjadi infeksi maka segeralah bawa pasien ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit terdekat.
Cara Penyimpanan Obat Ammonium Chloride
Obat yang tidak disimpan dengan baik akan mengakibatkan kerusakan pada stabilitas obat. Hal tersebut dapat mengurangi khasiat atau efektifitas dari obat tersebut. Setiap obat memiliki perlakuan yang berbeda. Tetapi beberapa memiliki kesamaan umum, diantaranya :
Untuk informasi yang lebih detailnya maka sebaiknya bacalah informasi penyimpanan produk yang tertera pada kemasan atau tanyakan pada dokter dan apoteker bersangkutan.
Yang perlu diketahui adalah tidak semua efek samping ini dapat terjadi pada setiap pasien. Hal tersebut tergantung pada kondisi pasien dan reaksi tubuh pasien terhadap obat ini. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi seiring dengan penggunaan obat ini diantaranya :
Jika pasien mengalami gejala efek samping di atas segeralah informasikan kepada dokter yang menangani agar dapat diberikan penanganan lebih lanjut.
Itulah penjelasan lengkap mengenai Ammonium chloride yang dapat membantu mengatasi masalah batuk berdahak dan flu serta masalah keseimbangan klorida dalam tubuh yang mungkin bermanfaat bagi anda. Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga pola atau gaya hidup sehat. Meski setiap penyakit ada obatnya tetapi akan lebih baik jika kita selalu mencegah sebelum mengobati.