Adapun asal mula dari keluarnya ASI adalah karena produksi dari hormon proktarin dan juga oksitosin yang terjadi setelah bayi lahir. Sementara untuk air susu ibu yang pertama kali keluar disebut sebagai kolostrum yang didalamnya mengandung kadar immunoglobulin igA yang berfungsi sebagai pertahanan bayi agar tidak mudah terserang penyakit.
Jika seorang bayi tidak kunjung diberikan ASI, maka ia harus segera meminta disusukan oleh orang lain karena pada dasarnya susu formula cenderung kurang baik untuk bayi yang masih berusia di bawah 1 tahun.
Adapun bagi ibu hamil yang memiliki masalah yakni ASI yang tidak mau keluar, maka kami sarankan agar mengkonsumsi Herbatia Sari ASI karena seperti namanya bahwasanya obat yang satu ini digunakan untuk membantu di dalam memperlancar produksi air susu ibu.
Di dalam Herbatia Sari ASI, terkandung ekstrak daun katug yang memang merupakan sejenis daun untuk memperlancar keluarnya air susu ibu. Adapun kandungan ektrak daun katug tersebut sebesar 200 mg. Selain itu, Herbatia Sari ASI juga mengandung biji klabet sebanyak 300 mg.
Informasi selengkapnya yang berhubungan dengan Herbatia Sari ASI akan kami berikan di bawah ini:
Fungsi Herbatia Sari ASI
Seperti penjelasan kami sebelumnya bahwasanya kegunaan atau fungsi dari Herbatia Sari ASI adalah untuk membantu ibu di dalam memperlancar produksi ASI yang tak kunjung keluar.
Anda harus ingat bahwa ketika mengkonsumsi Herbatia Sari ASI harus benar-benar diperhatikan mengenai takaran dosis obat ini agar supaya tidak sampai menimbulkan permasalahan yang tidak diinginkan.
Kontraindikasi Herbatia Sari ASI
Informasi seputar kontraindikasi Herbatia Sari ASI sebaiknya anda tanyakan kepada dokter.
Dosis Herbatia Sari ASI
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan mengenai takaran dosis Herbatia Sari ASI yang harus anda perhatikan sebelum mengkonsumsi Herbatia Sari ASI:
Cara Penggunaan Herbatia Sari ASI
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Perlu anda tahu bahwasanya Herbatia Sari ASI termasuk ke dalam obat yang tidak menimbulkan efek samping jika dikonsumsi oleh orang normal atau tidak memiliki riwayat penyakit apapun seperti penyakit ginjal, hati, maupun juga penyakit dalam lainnya.