Merk Obat G

Glosix – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Glosix injeksi merupakan obat produksi Global Health Pharma.

Komposisi Glosix

  • Tiap ml Glosix injeksi mengandung 10 mg Furosemide

Indikasi Glosix

Glosix digunakan untuk mengobati :

  1. gagal jantung kongestif
  2. edema
  3. gagal ginjal
  4. hipertensi
  5. edema pulmonari akut

Glosix dikenal sebagai obat diuretic yang membantu tubuh mengeluarkan ekstra air dengan cara meningkatkan jumlah urine yang akan dikeluarkan. Pengeluaran air yang berlebih ini akan membantu menurunkan kerja jantung dan pembuluh darah, sehingga menurunkan darah tinggi dan menurunkan risiko stroke dan serangan jantung, serta penyakit ginjal.

Dosis Glosix

Dosis pada orang dewasa

  • Penyakit ginjal kronis: 40 mg IV bolus dengan atau tanpa albumin 20% 10 mg IV bolus
  • Gagal jantung kongestif – edema – gagal ginjal: Inisial, 20 – 40 mg IM atau IV lambat, selama 1 hingga 2 menit, dosis yang sama dapat diulangi dalam waktu 2 jam kemudian atau peningkatan sebanyak 20 mg dosis tidak lebih cepat dari 2 jam; dosis dititrasi berdasarkan respon pengobatan; dosis dapat diberikan satu atau dua kali sehari
  • Edema pulmonari: Inisial, 40 mg secara IV lambat selama 1 hingga 2 menit, setelah 1 jam, dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg IV selama 1 hingga 2 menit

Dosis pada anak-anak

  • Dosis umum yaitu 2 mg/kg berat badan, diberikan dalam dosis tunggal. Apabila respon diuretic tidak memuaskan setelah dosis inisial ini, dosis dapat ditingkatkan 1 – 2 mg/kgBB tidak lebih dari 6 hingga 8 jam setelah dosis sebelumnya. Dosis maksimal 6 mg/kgBB

Selama penggunaan obat, sebaiknya dilakukan monitoring tekanan darah, berat badan, serum elektrolit (khususnya kalium, karbon dioksida, natrium, klorida, magnesium, kalsium), fungsi ginjal (kreatinin, BUN), kerusakan hepatik

Mekanisme Aksi Glosix

Furosemide merupakan derivat asam antranilat dan merupakan diuretic kuat dan bekerja dengan memblok absorpsi natrium dan klorida pada tubulus ginjal (tubulus proksimal, tubulus distal, dan lengkung Henle), menyebabkan peningkatan jumlah urine yang dikeluarkan secara cukup banyak.

Efek Samping

  • Efek samping yang umum terjadi adalah hiperglikemia, hiperurisemia, sembelit, diare, kehilangan nafsu makan, mual muntah, gangguan purpura, kram, spasme, astenia, sakit kepala, paresthesia, atau eksim
  • Obat ini juga seringkali menyebabkan hypomagnesemia
  • Efek samping serius yang mungkin terjadi adalah hipotensi ortostatik, reaksi obat dengan gejala sistemik dan eosinophilia, eritema multiformis, eritroderma, sindrom Steven-Johnson, nekrolisis epidermis yang toksik dan disebabkan oleh obat, pankreatitis, agranulositosis, anemia aplastic, trombositopenia

Peringatan

  1. Obat ini dapat menyebabkan sensitivitas terhadap matahari. Instruksikan pasien untuk menggunakan tabir surya untuk menghindari kulit terkena sinar matahari
  2. Pasien sebaiknya mengurangi aktivitas yang memerlukan koordinasi hingga dirasa efek obat sudah menghilang, sebab obat seringkali mengakibatkan efek samping berupa pusing, vertigo, dan penglihatan kabur
  3. Beri tahukan kepada pasien untuk segera konsultasikan dengan dokter apabila terjadi gejala memar atau pendarahan yang tidak umum terjadi, serta gejala hipotensi, infeksi, pankreatitis, atau ototoksisitas (tinnitus, gangguan pendengaran)
  4. Segera konsultasikan dengan dokter apabila terjadi gejala reaksi alergi yang parah (seperti gejala flu, ruam merah yang menyebar, kulit yang sangat panas, atau bahkan eritema multiformis
  5. Instruksikan pasien untuk mengonsumsi makanan kaya kalium selama terapi glosix injeksi, seperti pisang
  6. Pasien sebaiknya menghindari penggunaan alkohol
  7. Obat ini tergolong kategori C untuk kehamilan dan sebaiknya dihindari penggunaannya apabila sedang menyusui. Hingga saat ini belum ada studi terkait ditemukannya obat pada ASI.

Kontraindikasi

Obat dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap furosemide dan yang mengalami anuria

Interaksi Obat

  1. Furosemide dapat meningkatkan potensi ototoksik pada penggunaan bersamaan dengan antibiotik aminoglikosida, khususnya dengan adanya gangguan ginjal
  2. Penggunaan bersamaan dengan asam etrakrinik akan juga meningkatkan potensi ototoksik
  3. Penggunaan furosemide akan mengantagonis efek relaksan otot rangka dari tubokurarin dan mempotensiasi aksi suksinilkolin