Ferokid adalah suplamen zat besi dan vitamin yang diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak. Supleman ini dalam penggolongan jenis obat masuk dalam katagori obat bebas. Artinya kita tidak perlu resep dokter bila ingin membelinya. Obat ini tersedia dalam bentuk sirup sehingga sangat cocok bila diberikan pada anak.
Obat ini tak hanya berperan sebagai penambah vitamin bagi anak, tapi berperan sebagai obat bagi bayi dan anak-anak yang mengalami anemia. Obat ini mengandung beragam vitamin seperti: Fe, Folic acid, Magnesium, Vitamin A, Cuprum, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12. Bila anda ingin membelinya di apotek terdekat obat ini hanya tersedia dalam dua jenis kemasan saja yaitu: Ferokid sirup dan Ferokid drop
Kandungan Ferokid
Ferokid sendiri memiliki beragam vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh seperti: Fe, Folic acid, Magnesium, Zinc, Mangan, Vitamin A, Cuprum, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12.
Fungsi Ferokid
Setiap obat memiliki fungsi dan kegunaan bagi penggunanya. Adapun fungsi dari Ferokid yaitu:
Dosis Penggunaan Ferokid
Semua jenis obat pastinya memiliki dosis penggunaan yang berbeda-beda yang sesuai dengan kandungan dan fungsi obat. Hal itu dilakukan supaya tidak menyebabkan efek samping bagi para penggunanya. Adapun dosis penggunaan Ferokid yaitu
Ferokids Sirup
Anda dapat memberikannya sesuai dengan anjuran dokter
Di sini anda dapat memberikan Ferokids dengan dosis 1.5 takar 1 kali dalam sehari
Anda bisa memberikan Ferokids dengan dosis 1 sendok takar 1 kali dalam sehari
Ferokids Drop
Anda perlu meminta saran dari dokter sebelum memberikan pada anak
Anda dapat memberikan obat ini pada anak anda dengan dosis 1 kali sehari 2,5 pipet takar (2,5 mL)
Efek Samping Ferokids
Setiap jenis obat pasti memiliki efek samping yang berbeda-beda apabila di konsumsi dalam waktu yang lama. Begitu pula dengan Ferokid, ada pun efek samping dari obat ini yaitu:
Kontraindikasi Ferokids
Senyawa besi merupakan kontraindikasi bagi penderita dengan hemokromatosis primer dan hemosiderosis akibat transfusi. Zat besi tidak boleh diberikan pada penderita yang mendapat transfusi darah berulang-ulang karena dapat menimbulkan kelebihan zat besi dengan kemungkinan hemokromatosis sekunder. Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.