Cloracef termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
Cloracef mengandung antibiotik sefaklor sebagai senyawa aktifnya, tersedia dalam 2 bentuk sediaan yaitu tablet dan sirup kering
Indiaksi
Cloracef diindikasikan untuk pengobatan berbagai infeksi bakteri, antara lain :
- infeksi saluran napas,
- infeksi kulit,
- sinusitis
- uretritis
Mekanisme Kerja Obat
Sefaklor termasuk antibiotik golongan sefalosporin generasi kedua. Sefaklor akan bekerja membunuh bakteri dengan cara berikatan pada reseptor di dinding sel bakteri. Ikatan antara reseptor dan antibiotik ini akan menyebabkan bakteri tidak mampu membuat dinding sel.
Dinding sel adalah bagian yang sangat penting untuk mempertahankan hidup sel bakteri, tanpa adanya dinding sel, bakteri akan menjadi lemah kemudian lama kelamaan akan mati.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Cloracef yang biasa digunakan adalah 3 x 250-500 mg dalam sehari, dokter akan menyesuaikan kondisi pasien dan keparahan infeksi dengan dosis yang diberikan
- Jika Anda akan menggunakan sediaan tablet, telanlah tablet Cloracef dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan digerus, dikunyah atau dihancurkan)
- Jika Anda membeli Cloracef sirup kering, Anda akan mendapatkan obat berupa serbuk di dalam botol kaca, tambahkanlah air matang ke dalam botol tersebut sampai garis batas yang ada di botol, kemudian kocoklah sampai semua serbuk terlarut dalam air. Anda bisa melarutkan sendiri obat ini di rumah atau meminta bantuan apoteker di apotek untuk melarutkannya. Jangan menggunakan Cloracef yang sudah dilarutkan dengan air lebih dari 7 hari karena sefaklor hanya bisa bertahan selama 7 hari setelah dilarutkan, setelahnya obat akan mengalami penurunan efektifitas
- Jika Anda akan menggunakan Cloracef bentuk sediaan sirup kering, selalu gunakanlah sendok takar yang sudah disertakan di dalam kemasan (jangan gunakan sendok makan atau sendok teh) agar dosis obat dapat ditakar dengan tepat
- Cefaclor dapat diminum sebelum atau sesudah makan
Kontraindikasi
Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Cloracef:
- Hipersensitif (alergi) terhadap antibiotik golongan sefalosporin
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Sefaklor termasuk ke dalam kategori B, yaitu obat yang cukup aman untuk digunakan oleh ibu hamil tanpa berisiko menimbulkan efek samping fatal pada janin
- Sefaklor diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mendapat resep Cloracef atau obat lainnya yang mengandung sefaklor saat masih dalma masa menyusui
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan Cloracef:
- Diare
- Vaginitis
- Peningkatan enzim hati
- Mual
- Muntah
- Ruam pada kulit
- Anemia
Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Cloracef. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Cloracef, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Cloracef:
- Sefaklor dapat menurunkan efektivitas vaksin BCG (vaksin untuk TBC), vaksin kolera dan vaksin tifoid jika vaksin diberikan saat masih dalam masa penggunaan sefaklor
- Sefaklor dapat menurunkan efek beberapa kontrasepsi oral (bazedoxifene, estrogen terkonjugasi, estradiol, etinilestradiol, mestranol), konsultasikanlah dengan dokter apakah Anda perlu menggunakan kontrasepsi tambahan selama menggunakan Cloracef
- Sefaklor dapat meningkatkan efek probenesid dan warfarin jika digunakan secara bersamaan
Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Cloracef tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Cloracef, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Cloracef dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Cloracef tanpa menggunakan resep dokter
- Jangan mengubah dosis Cloracef yang telah diresepkan oleh dokter
- Habiskan Cloracef yang telah diresepkan untuk Anda. Jika Anda tidak menghabiskannya, bakteri yang menginfeksi Anda dapat mengembangkan resistensi (kekebalan) terhadap sefaklor dan tidak terbasmi secara tuntas. Saat sistem kekebalan tubuh Anda sedang menurun, bakteri tersebut bisa kembali menginfeksi Anda dan akan memerlukan antibiotik yang lebih kuat daripada sefaklor untuk membasminya.
- Cloracef adalah antibiotik, yaitu obat yang digunakan untuk infeksi bakteri dan tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus seperti influenza
- Perlu dilakukan penyesuaian dosis (penurunan dosis) jika Cloracef akan digunakan oleh pasien yang memiliki penyakit ginjal parah
- Jangan menggunakan Cloracef lebih lama dari waktu yang ditentukan oleh dokter karena penggunaan dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan terjadinya infeksi sekunder (infeksi oleh mikroba lain, bisa berupa bakteri atau jamur lain, bukan bakteri yang pertama kali menginfeksi)
- Jika Anda lupa mengkonsumsi Cloracef, segeralah mengkonsumsinya jika jadwal minum obat berikutnya tidak terlalu dekat. Jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, lewatkan dosis yang terlewat dan minumlah Cloracef pada waktu minum obat berikutnya dengan dosis normal (jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat)
- Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik setelah menghabiskan Cloracef yang telah diresepkan, segeralah kembali memeriksakan diri ke dokter
- Sebelum mengkonsumsi Cloracef atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan.
- Jika Anda membeli Cloracef bentuk sediaan sirup kering, ingatlah bahwa sirup tersebut hanya bisa disimpan selama 7 hari setelah dilarutkan dengan air. Namun, jika Anda belum membuka botol Cloracef dan belum melarutkan serbuknya dengan air, masa kadaluwarsa obat tersebut masih mengikuti tanggal kadaluwarsa yang tercantum pada kemasan.
- Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Cloracef atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
- Simpanlah Cloracef pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak