Merk Obat C

Ciprolex – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Ciprolex adalah merupakan salah satu jenis obat yang masuk ke dalam kelompok obat fluorokuinolon generasi ke-2 yang digolongkan sebagai obat anti-biotik. Obat Ciprolex sendiri biasanya digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kencing (ISK), infeksi saluran pernafasan (ISP), infeksi jaringan lunak dan kulit, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi genital.

Obat Ciprolex ini diproduksi dan didistribusikan oleh PT. Molex Ayus dalam bentuk tablet yang memiliki kekuatan tablet sebesar 500 mg. Obat Ciprolex ini memiliki kandungan senyawa Ciprofloxacin, yang dimana senyawa Ciprofloxacin ini mempunyai spektrum luas yang aktif terhadap bakteri gram negatif ataupun bakteri gram positif.

Obat Ciprolex sendiri telah terdaftar di BPOM dengan nomor registrasi DKL1130910801A1, dan oleh BPOM, obat Ciprolex ini masuk dalam kelompok obat keras, sehingga untuk dapat menggunakan obat Ciprolex ini dibutuhkan resep dari dokter.

Indikasi:

Berikut di bawah ini adalah daftar indikasi dari penggunaan obat Ciprolex yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprolex ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Digunakan untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, pencernaan, dan infeksi perut.
  2. Mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif seperti bakteri Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Legionella pneumophila, ataupun Proteus mirabilis
  3. Dapat juga digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif, seperti bakteri Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis, Streptococcus pneumoniae, dan Staphylococcus epidermidis.
  4. Obat Ciprolex ini juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang terjadi pada kulit dan jaringan lunak serta infeksi yang terjadi pada tulang dan sendi.
  5. Dapat digunakan untuk mengobati penyakit gonore dan osteomilitis akut.

Dosis & Cara Penggunaan:

Berikut di bawah ini adalah dosis dan cara penggunaan obat Ciprolex yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprolex ini, yaitu sebagai berikut:

  • Infeksi ringan-sedang: Berikan obat Ciprolex ini 2 kali per hari, yang dimana pada masing-masing pemberian diberikan sebanyak 250 mg.
  • Infeksi sedang-berat: Berikan obat Ciprolex ini 2 kali per hari, yang dimana pada masing-masing pemberian diberikan sebanyak 500 mg.

Kontra Indikasi:

Berikut di bawah ini adalah daftar kontra indikasi dari penggunaan obat Ciprolex yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprolex ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Hentikan penggunaan obat Ciprolex ini, apabila pengguna mulai mengalami reaksi hipersensitivitas pada saat menggunakan obat Ciprolex ini.
  2. Pengguna yang memiliki riwayat penyakit epilepsi dilarang menggunakan obat Ciprolex ini, karena dapat menyebabkan timbulnya reaksi kejang sehingga memperparak penyakit epilepsi yang diderita pengguna.
  3. Hindari penggunaan obat Ciprolex ini untuk para pengguna yang memiliki riwayat mengalami kondisi tendon pecah.
  4. Remaja yang masih dalam proses pertumbuhan, disarankan untuk tidak menggunakan obat Ciprolex ini, karena dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.
  5. Tidak disarankan untuk ibu hamil menggunakan obat Ciprolex ini, karena menurut FDA, obat Ciprolex ini masuk kedalam kateori obat C, yang artinya obat ini telah terbukti menyebabkan efek samping terhadap janin hewan percobaan walaupun belum ada bukti dapat menyebabkan efek samping terhadap janin ibu hamil.

Efek Samping:

Berikut di bawah ini adalah daftar efek samping dari penggunaan obat Ciprolex yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprolex ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Diare
  2. Mual
  3. Ruam pada kulit.
  4. Hepatotoksisitas berat
  5. Sindrom Stevens-Johnson
  6. Sakit kepala
  7. Fungsi hati yang abnormal
  8. Muntah
  9. Pusing
  10. Kecemasan
  11. Insomnia
  12. Tremor
  13. Psikosis
  14. Memicu terjadinya kejang.
  15. Gagal hati.
  16. Hepatitis
  17. Halusinasi
  18. Paranoia
  19. Aritmia jantung
  20. Penekanan sumsum tulang

Interaksi dengan Obat Lain:

Berikut di bawah ini adalah daftar efek samping akibat dari interaksi obat Ciprolex ini dengan obat-obatan lainnya yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprolex ini, yaitu sebagai berikut:

  • Hindari penggunaan obat Ciprolex ini pada saat pengguna sedang menggunakan obat-obatan yang mengandung theophylline, tizanidine, olanzapine, ropinirole, ataupun methylxanthines. Karena interaksi kedua obat tersebut dapat mengakibatkan naiknya kadar senyawa Ciprofloxacin di dalam aliran darah pengguna, sehingga meningkatkan resiko penguna terkenanya efek samping dari obat Ciprolex ini.
  • Dilarang menggunakan obat Ciprolex ini, apabila pengguna sedang menggunakan obat-obatan kortikosteroid seperti obat dexamethasone. Karena interaksi kedua obat tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya risiko pengguna terkenanya gangguan tendon parah.
  • Tidak disarankan untuk menggunakan obat Ciprolex ini bersamaan dengan obat jenis probenesid, karena hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi plasma Ciprolex di dalam tubuh pengguna.
  • Hindari menggunakan obat antasida pada saat menggunakan obat Ciprolex ini, karena hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya pendarahan yang hebat pada pengguna.

Peringatan dan Perhatian:

Berikut di bawah ini adalah daftar peringatan dari penggunaan obat Ciprolex yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprolex ini, yaitu sebagai berikut:

  • Pergunakan obat Ciprolex ini sesuai dengan dosis yang telah ditentukan oleh produsen ataupun dokter, agar terhindar dari kejadian overdosis.
  • Jangan menggunakan obat Ciprolex ini dalam jangka waktu yang lama, karena hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya reaksi resistensi bakteri terhadap obat Ciprolex ini.
  • Hindari menggunakan obat Ciprolex yang telah kedaluwarsa, karena hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan yang parah pada ginjal.