Bycolen – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

Bycolen termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas yang bisa dibeli di apotek maupun toko obat tanpa menggunakan resep dokter.

Komposisi

Bycolen tersedia dalam bentuk sediaan sirup, setiap 5 mL Bycolen mengandung:

1. 125 mg parasetamol
2. 30 mg gliserilguaiakolat
3. 90 mg amonium klorida
4. 50 mg natrium sitrat
5. 2 mg klorfeniramin maleat
6. 30 mg vitamin C

Indikasi

Bycolen diindikasikan untuk demam yang disertai dengan batuk, pilek, dan sakit kepala

Mekanisme Kerja Obat

1. Parasetamol

Suhu tubuh manusia diatur oleh suatu bagian di dalam otak yang disebut hipotalamus. Suhu tubuh akan selalu dipertahankan pada suhu tubuh normal, yaitu pada kisaran 37⁰C. Namun pada kondisi tertentu, misalnya saat tubuh terinfeksi mikroba, suhu tubuh dapat meningkat dan menimbulkan terjadinya demam. Parasetamol merupakan salah satu obat yang dapat berfungsi sebagai antipiretik (penurun demam) dengan cara mempengaruhi hipotalamus agar menurunkan kembali suhu tubuh ke suhu normal.

Selain sebagai antipiretik, parasetamol juga dapat berfungsi sebagai analgetik (pereda nyeri) dengan cara menghambat pembentukan enzim siklooksigenase. Siklooksigenase adalah enzim yang membantu pembentukan prostaglandin di dalam tubuh sehingga penghambatan kerja enzim ini akan menyebabkan prostaglandin (yang merupakan mediator rasa nyeri) tidak akan terbentuk. Dengan demikian, rasa nyeri yang dirasakan tubuh dapat berkurang.

2. Gliserilguaiakolat

Pembentukan dahak merupakan respon normal tubuh terhadap benda asing, contohnya mikroba yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Dahak yang dibentuk ini dapat mencegah terrjadinya gesekan antara benda asing tersebut dengan saluran pernapasan, juga dapat memerangkap mikroba agar tidak masuk lebih jauh ke dalam saluran pernapasan. Namun, ada kalanya produksi dahak yang terlalu kental dan berlebihan dirasa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan perlu dikurangi. Gliserilguaiakolat merupakan salah satu obat yang termasuk ke dalam golongan obat ekpektoran, yaitu obat yang dapat mengencerkan dahak sehingga dahak menjadi lebih mudah dikeluarkan.

3. Amonium klorida

Sama seperti gliserilguaiakolat, amonium klorida merupakan salah satu obat yang berfungsi sebagai ekspektoran yang dapat mengencerkan dahak sehingga dahak lebih mudah untuk dikeluarkan

4. Natrium sitrat

Natrium sitrat adalah obat yang juga digunakan untuk meredakan batuk, namun berbeda dengan amonium sitrat yang bekerja sebagai ekspektoran, natrium sitrat bekerja sebagai mukolitik. Mukolitik adalah obat yang bekerja dengan cara memecah ikatan protein pada mukus / dahak sehingga dahak menjadi hancur dan lebih mudah dikeluarkan. 

5. Klorfeniramin maleat

Saat ada mikroba yang masuk ke dalam tubuh, tubuh akan mengeluarkan reaksi alergi sebagai respon terhadap mikroba tersebut, reaksi alergi ini seringkali berupa hidung meler, hidung tersumbat dan bersin-bersin. Klorfeniramin merupakan salah satu obat antialergi yang bekerja dengan memblokade reseptor histamin terutama di saluran pernapasan. Histamin adalah suatu senyawa dalam tubuh yang akan menimbulkan reaksi alergi saat ia berikatan dengan reseptornya. Jika reseptor histamin diblokade, maka histamin tidak akan bisa berikatan dengan reseptornya dan diharapkan dapat mengurangi reaksi alergi

6. Vitamin C

Vitamin C di dalam Bycolen digunakan sebagai suplemen kesehatan untuk mempercepat proses penyembuhan tubuh dari flu dan batuk

Dosis dan Cara Penggunaan

• Dosis Bycolen untuk usia dewasa: 3 x 1 sendok makan dalam sehari, sedangkan dosis untuk anak-anak adalah 3 x 1 sendok teh dalam sehari
• Kocoklah botol Bycolen sebelum Anda menggunakannya
• Bycolen dapat dimunum sebelum atau sesudah makan

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi Bycolen:

• Hipersensitif (alergi) terhadap salah satu atau beberapa kandungan Bycolen
• Asma
• Gangguan hati parah
• Penyakit ginjal parah
• Porfiria

Efek samping

Berikut ini adalah efek samping yang mungkin timbul pada penggunaan Bycolen:

1. Urtikaria
2. Angiodema
3. Merasa pusing
4. Mual muntah
5. Sakit perut
6. Mengantuk
7. Diare
8. Konstipasi / sembelit
9. Anoreksia

Bycolen termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas yang bisa digunakan tanpa resep dokter, berarti obat ini sangat jarang menimbulkan efek samping yang signifikan bila digunakan sesuai dengan aturan pakai yang tercantum di kemasan dan mengikuti anjuran yang diberikan oleh apoteker. Namun, bila Anda merasakan efek samping yang cukup parah dan mengganggu setelah menggunakan Bycolen, segeralah konsultasikan kepada dokter dan/atau apoteker unttuk segera ditindaklanjuti.

Kategori Keamanan bagi ibu Hamil dan Menyusui

1. Parasetamol termasuk ke dalam kategori B, yaitu obat yang cukup aman untuk digunakan oleh ibu hamil, parasetamol dapat melintasi plasenta namun aman bagi janin. Parasetamol diekskresikan (dikeluarkan) oleh tubuh melalui ASI namun tidak akan menimbulkan efek negatif pada bayi
2. Gliserilguaiakolat termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil hanya jika manfaat yang akan diperoleh melebihi risiko efek samping yang mungkin ditimbulkan terhadap janin
3. Amonium klorida termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil hanya jika manfaat yang akan diperoleh melebihi risiko efek samping yang mungkin ditimbulkan terhadap janin. Belum ada data yang menunjukkan keamanan penggunaan amonium klorida pada ibu menyusui
4. Belum ada data yang menunjukkan keamanan penggunaan klorfeniramin pada ibu hamil. Penggunaan klorfeniramin pada ibu menyusui dapat menimbulkan efek samping terhadap bayi, berupa perubahan mood bayi (mudah marah)
5. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian vitamin C pada ibu hamil dan menyusui akan menimbulkan efek negatif pada janin atau bayi

Dengan demikian, sebaiknya ibu hamil dan menyusui menghindari penggunaan Bycolen

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin akan menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Bycolen:

1. Parasetamol dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: axitinib, busulfan, ivacaftor, tinidazole, warfarin
2. Isoniazid dapat meningkatkan efek parasetamol jika digunakan secara bersamaan
3. Apalutamide dapat menurunkan efek klorfeniramin jika digunakan secara bersamaan
4. Penggunaan eluxadoline bersamaan dengan klorfeniramin dapat saling meningkatkan efek keduanya
5. Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek klorfeniramin jika digunakan secara bersamaan: idelalisib, isokarboksazid, ivacaftor, tranilsipromin
6. Vitamin C dapat meningkatkan efek beberapa kontrasepsi oral seperti levonorgestrel dan etinilestradiol

Perhatian

1. Jangan ragu untuk menanyakan apapun mengenai obat ini kepada apoteker
2. Seperti dapat dilihat dari mekanisme kerja masing-masing obat yang terkandung dalam Bycolen, Bycolen hanya bisa meredakan gejala-gejala flu dan batuk tanpa menghilangkan sumber penyakitnya (biasanya infeksi bakteri atau virus), oleh karena itu segeralah memeriksakan diri ke dokter jika gejala yang Anda alami tidak kunjung membaik stelah menggunakan Bycolen selama 2-3 hari
3. Jangan memberikan Bycolen kepada anak usia <2 tahun
4. Konsumsi Bycolen dapat menimbulkan rasa kantuk, oleh karena itu hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin yang dapat menimbulkan bahaya jika dioperasikan dengan kurang benar
5. Jangan menggunakan Bycolen secara terus menerus dalam jangka waktu panjang karena parasetamol dapat bersifat hepatotoksik (menimbulkan kerusakan hati) jjika digunakan dalam jangka waktu panjang secara terus menerus
6. Perhatikan kondisi Bycolen atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, jika terjadi perubahan warna pada sirupnya, jangan gunakan obat tersebut dan tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus dilakukan
7. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Bycolen atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
8. Simpanlah Bycolen pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak