Merk Obat B

Benofat – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Benofat adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengobati tukak atau luka pada area usus manusia, ulkus lambung, ulkus duodenum serta gastritis yang bersifat kronis. Obat ini berupa tablet yang sangat mudah dikonsumsi oleh penggunanya. Benofat juga diproduksi oleh Bernofarm dan masuk ke dalam golongan obat yang harus disertai dengan resep dokter untuk bisa menggunakannya.

Kandungan Benofat

Benofat mengandung zat aktif dengan nama Sucralfate. Sucralfate sendiri salah satu jenis agen sitoprotektif yang mampu mengobati ulkus duodenum. Obat ini mengandung senyawa kompleks alumunium hidroksida serta sukrosa sulfat yang mampu berperan sebagai antasida minimal.

Fungsi Benofat

Benofat memiliki fungsi atau indikasi untuk membantu mengobati beberapa jenis penyakit atau kondisi dibawah ini:

  • Digunakan untuk membantu mengobati tukak atau luka pada area usus
  • Digunakan untuk mengobati ulkus lambung
  • Dapat digunakan untuk menyembuhkan ulkus duodenum
  • Dapat difungsikan sebagai obat gastritis kronis.

Dosis Penggunaan Benofat

Dalam menggunakan Benofat, pengguna dapat mengkonsumsinya sebanyak 3 hingga 4 kali dalam sehari.

Efek Samping Benofat

Seperti obat lainnya, Benofat juga mampu menimbulkan efek samping bagi beberapa penderitanya. Penderita yang mengonsumsi Benofat akan mengalami salah satu maupun beberapa efek samping dari Benofat. Berikut dibawah ini macam efek samping Benofat:

  1. Pengguna dapat mengalami sembelit
  2. Pengguna dapat mengalami diare dan gangguan lambung
  3. Pengguna dimungkinkan mengalami mual dan muntah
  4. Pengguna akan merasakan gangguan pencernaan
  5. Pengguna dapat merasakan sakit kepala, pusing hingga vertigo
  6. Pengguna akan merasa mudah mengantuk
  7. Pengguna dapat mengalami mulut kering dan ruam pada beberapa area kulit
  8. Pengguna akan rasakan nyeri pada area punggung
  9. Pengguna dapat mengalami pembentukan bezoat
  10. Pengguna yang memiliki penyakit disfungsi ginjal dapat mengalami hypopgosphatemia.

Kontraindikasi Benofat

Saat akan atau sedang menggunakan Benofatterdapat beberapa jenis kondisi yang harus diketahui sehingga dapat dihindari adanya kontraindikasi. Macam-macam kondisi yang mampu memunculkan kontraindikasi diantaranya:

  • Tidak diperkenankan untuk digunakan oleh pengguna yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitivitas terhadap Benofat
  • Tidak diperbolehkan untuk diberikan kepada pengguna yang mengalami gagal ginjal kronis karena mampu menimbulkan efek nefropati yang disebabkan oleh proses induksi oleh zat alumunium
  • Tidak diperkenankan untuk diberikan kepada pengguna dengan usia dibawah 15 tahun.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Dalam mengonsumsi Benofat, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik dan jeli. Berikut dibawah ini macam-macam hal yang harus diperhatikan saat mengonsumsi Benofat:

  • Jauhkan Benofat dari jangkauan anak, balita dan hewan peliharaan
  • Simpan Benofat di suhu ruangan yang sesuai sekitar 5 hingga 30 derajat celsius
  • Jauhkan Benofat dari paparan sinar matahari secara langsung
  • Simpan Benofat di tempat yang kering, sejuk dan tidak lembab.
  • Tidak diperkenankan untuk menggandakan dosis penggunaan Benofat tanpa sepengetahuan atau ijin dari dokter atau tenaga ahli medis lainnya.
  • Tidak diperkenankan untuk membuang Benofat di saluran pembuangan seperti drainase karena dinilai mampu merusak lingkungan, kecuali diinstruksikan seperti itu
  • Apabila penderita melewati jadwal konsumsi dosis yang ditentukan, penderita tidak boleh mengonsumsi dosis ganda pada waktu konsumsi selanjutnya
  • Tidak diperkenankan mengonsumsi minuman alkohol selama menggunakan Benofat

Benofat Untuk Wanita Hamil

Penggunaan Benofat untuk wanita yang sedang hamil dan menyusui sejauh ini masih diperbolehkan asalkan mengikuti ketentuan dan dosis yang diberikan. Namun, perlu diperhatikan dengan baik dan diawasi dengan baik selama menggunakan Benofat untuk mengantisipasi kemungkinan lainnya yang mampu membahayakan nyawa pengguna, janin atau bayi yang sedang dalam proses menyusui.