Merk Obat A

Ambroxol Indo Farma – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Ambroxol adalah merupakan sebuah jenis obat yang masuk kedalam golongan obat preparat batuk dan pilek yang memiliki berbagai berbentuk seperti tablet, eliksir, drops dan juga sirup. Obat Ambroxol sendiri memiliki fungsi untuk mengatasi penyakit saluran napas yang diikuti oleh sekresi bronkial, seperti penyakit bronkitis kronis dan akut, penyakit bronkitis asmatik, dan penyakit asma bronkial.

Sebagai informasi, obat Ambroxol ini dibuat dan didistribusikan dalam kemasaan tablet 30 mg, Eliksir 30 mg / 5 ml, drops 15 mg / 1 ml dan sirup 15 mg / 5 ml oleh PT Indofarma Indonesia. Obat Ambroxol sendiri oleh BPOM di beri label huruf K besar didalam lingkaran merah, yang mengandung arti bahwa obat Ambroxol Indo farma ini termasuk kedalam golongan obat keras, sehingga dalam mengkonsumsinya membutuhkan rujukan dan juga resep dokter.

Obat Ambroxol Indo farma sendiri memiliki sifat sekretolitik dan mukokinetik, yang dimana kedua sifat tersebut bekerja dengan cara melepaskan dan menghancurkan ikatan asam mukopolisakarida pada lendir atau dahak yang ada sehingga menjadi lebih cair agar lebih mudah dikeluarkan bersamaan dengan batuk. Disamping mengencerkan dahak, obat Ambroxol juga akan merangsang terjadinya kegiatan mukosiliari agar mempermudah keluarnya dahak dan juga kegiatan surfaktan pneumosit agar lendir tidak memiliki daya lengket sehingga mudah keluar dari tubuh.

Indikasi:

Dibawah ini merupakan beberapa indekasi penggunaan obat Ambroxol Indo farma yang perlu pengguna ketahui sebelum menggunakannya, yaitu diantaranya sebagai berikut:

  • Bronkitis kronis dan akutBronkitis sendiri merupakan jenis penyakit yang terjadi di saluran pernapasan. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan di bagian bronkus, akibat peradangan tersebut menyebabkan penderita mengalami sesak nafas dan nyeri pada bagian dada.
  • Asma Bronkial – Asma bronkial sendiri merupakan jenis penyakit yang terjadi di dalam saluran pernafasan. Penyakit ini terjadi akibat meningkatnya reaksi sensitifitas pada bagian saluran pernafasan terhadap rangsangan yang disebabkan faktor eksternal seperti debu, suhu yang dingin, dan lain-lainnya. Akibat reaksi sensitifitas yang berlebihan tersebut, menyebabkan saluran pernafasan menjadi menyempit sehingga membuat penderitanya kesulitan bernafas bahkan dapat menyebabkan kegagalan pernafasan sehingga menyebabkan kematian.
  • Bronkiolitis Bronkiolitis sendiri merupakan jenis penyakit paru-paru yang terjadi akibat adanya infeksi di paru-paru, tepatnya di bagian saluran pernafasan utama. Bronkiolitis ini apabila dibiarkan dan tidak segera diobati dapat menyebabkan saluran udara di paru-paru menjadi rusak, sehingga lendir yang berada di saluran pernafasan menjadi sulit dibersihkan. Lama kelamaan lendir ini dapat menjadi sarang perkembangbiakan bakteri sehingga menimbulkan banyak penyakit lainnya.
  • Pneumokoniosis bronkitis Pneumoconiosis bronkitis sendiri merupakan jenis penyakit paru-paru yang terjadi akibat penimbunan debu mineral di dalam jaringan paru-paru. Penimbunan debu mineral ini kemudian menyebabkan peradangan di jaringan paru-paru dan menyebabkan tubuh memproduksi lendir secara berlebihan sehingga membuat kesulitan bernafas bagi penderitanya.
  • Emfisema Emfisema sendiri merupakan jenis penyakit paru-paru yang terjadi akibat adanya infeksi di paru-paru, tepatnya di bagian kantong udara. Emfisema ini apabila tidak segera diobati dapat mengakibatkan hancurnya kantung udara yang terdapat pada paru-paru.

Dosis & Cara Penggunaan:

Dibawah ini merupakan beberapa dosis dan juga cara penggunaan obat Ambroxol yang dianjurkan oleh produsen yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakannya, yaitu diantaranya sebagai berikut:

Dosis penggunaan obat Ambroxol tablet

  • Pemberian dosis untuk dewasa → berikan 1 tablet (30 mg) 3 kali per hari.
  • Pemberian dosis untuk usia 5-12 tahun → berikan ½ tablet (15 mg) 3 kali per hari
  • Pemberian dosis untuk usia 2-5 tahun → berikan ¼ tablet (7.5 mg) 3 kali per hari.
  • Pemberian dosis untuk usia 2 tahun → berikan ¼ tablet (7.5 mg) 2 kali per hari.
  • Namun apabila pengobatan dengan obat Ambroxol ini dilakukan secara jangka panjang, maka dosisnya kurangi ½ dari dosis sebelumnya.

Dosis penggunaan obat Ambroxol sirup

  • Pemberian dosis untuk dewasa → berikan 1 sendok takar (10 ml/ 30 mg) 3 kali per hari.
  • Pemberian dosis untuk usia 5-12 tahun → berikan ½ sendok takar (5 ml / 15 mg) 3 kali per hari
  • Pemberian dosis untuk usia 2-5 tahun → berikan ¼ sendok takar (2.5 ml / 7.5 mg) 3 kali per hari.
  • Pemberian dosis untuk usia 2 tahun → berikan ¼ sendok takar (2.5 ml / 7.5 mg) 2 kali per hari.

Cara mengkonsumsi obat Ambroxol ini harus diminun sesudah makan (dalam kondisi perut terisi makanan) agar efek obat Ambroxol ini dapat bekerja secara optimal.

Kontra Indikasi:

Dibawah ini merupakan beberapa kontra indikasi yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan dan mengkonsumsi obat Ambroxol ini, yaitu diantaranya sebagai berikut:

  • Pemberian obat Ambroxol kepada pengguna yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Ambroksol sangat dilarang, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan permasalahan serius terhadap pengguna.
  • Dianjurkan untuk tidak menggunakan obat Ambroxol ini apabila pengguna sedang atau pernah mengalami kesulitan dalam bernafas atau penyakit asma
  • Hindari penggunaan obat Ambroxol untuk pengguna yang sedang mengalami penyakit tukak lambung atau ulkus (luka lambung)
  • Dinding lambung dapat mengalami luka ataupun kerusakan yang cukup parah apabila penderita penyakit maag mengkonsumsi obat Ambroxol ini.

Efek Samping:

Dibawah ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin dapat timbul pada saat mengkonsumsi ataupun setelah mengkonsumsi obat Ambroxol ini, sehingga perlu pengguna ketahui sebelum menggunakannya, yaitu diantaranya sebagai berikut:

  1. Mengalami sesak nafas
  2. Merasakan rasa mual
  3. Mulai mengalami muntah
  4. Diare
  5. Mengalami nyeri perut
  6. Merasakan nyeri pada bagian ulu hati
  7. Sembelit
  8. Demam
  9. Terjadi pembengkakan pada lidah ataupun pada kulit
  10. Kulit mengalami kemerahan
  11. Gangguan saluran pencernaan ringan.
  12. Terjadinya gatal-gatal pada seluruh tubuh
  13. Mengalami reaksi alergi

Interaksi dengan Obat Lain:

Dibawah ini merupakan beberapa interaksi obat Ambroxol dengan obat lainnya yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum mengkonsumsi obat ini, yaitu diantaranya sebagai berikut:

  • Penggunaan obat penekan refleks batuk bersamaan dengan obat Ambroxol sangat tidak disarankan, karena hal tersebut dapat memperparah penyakit yang ada.
  • Dilarang mengkonsumsi obat antibiotik seperti obat amoxicilin, obat doksisiklin ataupun obat cefuroksim bersamaan dengan obat Ambroxol, karena hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya jumlah kadar antibiotik di jaringan paru-paru.
  • Karena obat diuretik dapat menyebabkan terhambatnya penyerapan natrium, kalium, kalsium, magnesium, hidrogen, dan fosfat oleh tubuh, maka penggunaannya tidak boleh dilakukan bersamaan dengan obat Ambroxol, karena akan dapat memperngaruhi peredaran darah pengguna.
  • Untuk mengobati dan menyembuhkan batuk berdahak yang disertai peradangan di tenggorokan, dapat menggunakan kombinasi obat Ambroxol dengan obat-obatan golongan kortikosteroid (obat anti inflamasi yang dipakai untuk meredakan peradangan).
  • Pengguna yang sedang melakukan terapi menggunakan obat-obatan bronkhospasmolitik untuk mengobati penyakit bronkhospasmolitik (batuk yang disebabkan oleh virus), dapat dikombinasikan dengan obat Ambroxol ini, sehingga meningkatkan keefektifn obat-obatan tersebut.

Peringatan dan Perhatian:

Dibawah ini merupakan beberapa peringatan yang perlu diperhatikan oleh pengguna sebelum mengkonsumsi obat Ambroxol ini, yaitu diantaranya sebagai berikut:

  1. Pengguna yang sedang mengalami tukak lambung, pemberian obat Ambroxol ini harus diberikan secara hati-hati
  2. Jangan mengkonsumsi obat Ambroxol sebelum makan, karena hal tersebut dapat mengakibatkan naiknya ratio untuk resiko terkena dari efek samping akibat penggunaan obat Ambroxol ini
  3. Oleh BPOM obat Ambroxol ini dimasukkan kedalam golongan kategori C, untuk obat dengan resiko pada ibu mengandung. Kategori C sendiri berarti bahwa pada binatang bercobaan, terbukti terjadinya efek samping pada janin akibat induknya diberikan obat Ambroxol. Namun masih belum diketahui apakah hal tersebut berlaku juga pada manusia, oleh sebab itulah selalu berhati-hati dalam penggunaannya untuk ibu hamil.
  4. Jangan mengkonsumsi obat Ambroxol ini melebihi dosis yang telah ditentukan oleh produsen, kecuali atas rujukan ataupun resep dokter. Karena hal tersebut dikhawatirkan dapat mengakibatkan overdosis bagi pengguna.
  5. Hati-hati menggunakan obat Ambroxol ini, apabila pengguna sedang menyusui. Karena hingga saat ini masih belum diketahui keamanan obat Ambroxol terhadap bayi yang menyusu ibu yang mengkonsumsi obat tersebut.
  6. Selalu berhati-hati dalam memberikan obat Ambroxol ini kepada pengguna yang sedang atau pernah mengalami gangguan fungsi hati ataupun gangguan fungsi ginjal.
  7. Simpan dan letakkan obat Ambroxol ini pada ruangan yang kering dan tidak terkena matahari langsung
  8. Taruh obat Ambroxol ini pada ruangan yang bersuhu ≤30° C, jangan pada ruangan yang panas dan terjangkau oleh anak-anak