Merk Obat A

Alerfed – Nama Obat – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat apa Alerfed itu?

Alerfed adalah obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras dan tersedia dalam dua bentuk sediaan di pasaran yaitu Alerfed tablet dan Alerfed syrup. Alerfed merupakan obat yang terdiri dari dua kombinasi zat aktif yaitu pseudoefedrin dan triprolidin hcl.

Sekilas tentang kandungan Alerfed

Berikut sedikit penjelasan mengenai kombinasi zat aktif yang terkandung dalam Alerfed.

  • Pseudoefedrin, merupakan obat golongan dekongestan atau pelega hidung tersumbat. Pseudoefedrin sendiri di pasaran tersedia sebagai obat bebas yang digunakan tanpa resep dokter maupun obat keras yang harus digunakan dengan resep dokter untuk beberapa merek tertentu. Pseudoefedrin bekerja dengan cara mempersempit pembuluh darah pada membran saluran pernapasan hingga melegakan napas.
  • Triprolidin Hcl, merupakan obat golongan anti histamin yang termasuk ke dalam golongan obat bebas. Pada dasarnya, histamin diproduksi tubuh secara alami. Akan tetapi, produksi histamin yang berlebihan pada saat tubuh mengalami reaksi alergi menimbulkan ciri-ciri alergi. Triprolidin bekerja dengan cara menghambat efek yang dihasilkan histamin ini sehingga reaksi alergi yang merupakan penyebab hidung berair dan mata memerah serta berair dapat mereda.

Kandungan pseudoefedrin dan triprolidin pada sediaan tablet maupun sirop Alerfed memiliki perbedaan dalam komposisinya.

Alerfed tablet mengandung pseudoefedrin HCl 60 mg dan triprolidin HCl sebanyak 2,5 mg pada setiap tabletnya. Sedangkan Alerfed sirop mengandung pseudoefedrin HCl sebanyak 30 mg dan triprolidin HCl sebanyak 1,25 mg pada setiap satu sendok takar obat yang setara dengan 5 ml.

Indikasi

Alerfed umumnya digunakan sebagai obat yang mengatasi gangguan sistem pernapasan dalam kondisi di bawah ini :

  • Gejala yang merupakan ciri-ciri influenza seperti hidung tersumbat, bersin-bersin dan lainnya.
  • Gejala yang berkaitan dengan sinusitis
  • Gejala-gejala yang berkaitan dengan alergi seperti mata berair hingga hidung mengeluarkan ingus.

Dosis

Karena memilki dua jenis sediaan yang beredar di pasaran, maka dosis penggunaan Alerfed pun berbeda pada sediaan tablet maupun sirop. Berikut dosis yang biasanya diberikan,

Alerfed tablet

  • Anak-anak usia 6 hingga 12 tahun : 3 kali sehari 1/2 tablet, yaitu diminum tiap delapan jam.
  • Anak-anak usia > 12 tahun hingga dewasa : 3 kali sehari 1/2 tablet, yaitu diminum tiap delapan jam.

Alerfed sirop 60 ml

  • Anak-anak usia 6 hingga 12 tahun : 3 kali sehari satu sendok obat yang setara dengan 5 ml, diminum tiap delapan jam.
  • Anak-anak usia > 12 tahun hingga dewasa : 3 kali sehari dua sendok obat yang setara dengan 10 ml, diminum tiap delapan jam.

Penggunaan Alerfed bisa bersamaan dengan makanan atau pun tidak.

Efek Samping

Alerfed dapat menyebabkan beberapa efek samping yang wajib Anda ketahui, seperti :

  • Pseudoefedrin dan triprolidin dapat menyebabkan gangguan psikis seperti rasa gelisah, gugup dan kecemasan.
  • Beberapa gangguan pencernaan juga dilaporkan saat pasien mengonsumsi pseudoefedrin seperti mual dan muntah.
  • Rasa kantuk yang berlebihan.
  • Mulut kering atau sedasi
  • Meski efek samping sebelumnya, Alerfed menyebabkan kantuk, tapi pada beberapa kasus justru dilaporkan pasien mengalami gangguan sulit tidur.
  • Sakit kepala yang parah dan pusing juga bisa melanda saat mengonsumsi obat ini.
  • Pada beberapa kasus, dilaporkan reaksi alergi yang cukup parah saat penggunaan obat Alerfed ini seperti ruam dan peradangan pada bibir, mulut, lidah hingga bagian-bagian wajah serta dada sesak yang mengakibatkan kesulitan bernapas.
  • Meningkatnya detak jantung
  • Telinga sering berdengung
  • Bagian tubuh seperti kaki dan tangan mengalami tremor atau gemetar hingga kejang.
  • Sulit buang air kecil.
  • Mudah mendapatkan memar di tubuh hingga mengakibatkan perdarahan.
  • Perubahan mood dan suasana hati yang mendadak seperti gampang kesal dan mulai berhalusinasi.
  • Kesulitan buang air kecil.

Interaksi Obat

Berikut beberapa interaksi yang dapat terjadi jika Alerfed dikonsumsi bersamaan dengan obat lain, seperti :

  1. Penggunaan bersama obat anti depressan, quanidine dan digoxin dapat memicu resiko darah tinggi dan aritmia.
  2. Penggunaan bersama oksitosin dan ergotamin dapat menyebabkan resiko vasonkontriksi atau penyempitan pembuluh darah semakin besar.
  3. Penggunaan dengan obat MAO inhibitor dapat menyebabkan krisis hipertensi.
  4. Penggunaan bersama obat penurunan tekanan darah seperti metildopa, reserpine, pengamat kanal kalsium dan pengamat beta justru dapat menurunkan efektivitas obat-obatan penurunan darah tersebut.
  5. Hindari penggunaan dengan obat anti depressan sistem saraf pusat seperti hipnotik, sedatif, dan lainnya.
  6. Hindari penggunaan bersama obat anti muskarinik seperti atropin dan lainnya.

Peringatan dan perhatian

  • Gunakan Alerfed hanya dengan resep dokter yang didapat setelah berkonsultasi terlebih dahulu.
  • Jika terlewat satu dosis, sebaiknya Anda tidak menggandakan dosis obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa melewatkannya atau meminta petunjuk dokter terlebih dahulu.
  • Hindari konsumsi Alerfed secara bersamaan dengan minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein karena dapat meningkatkan efek samping yang membahayakan.
  • Karena beberapa efek samping Alerfed termasuk pusing dan mengantuk, hindari melakukan pekerjaan berat dan membutuhkan  konsentrasi tinggi setelah mengonsumsi obat ini, misalnya mengemudi atau mengendalikan alat berat.
  • Hindari penggunaan anti histamin dalam sediaan selain oral misalnya sediaan salep atau semprot secara saat Anda mengonsumsi Alerfed, karena dapat meningkatkan resiko efek samping.
  • Konsultasikan kepada petugas laboratorium ketika Anda akan menjalani tes lab pada saat Anda sedang mengonsumsi Alerfed. Karena penggunaan triprolidine dapat memengaruhi hasil tes tertentu, salah satunya adalah tes alergi.
  • Sebaiknya Anda meminum banyak air putih saat mengonsumsi Alerfed. Hal ini dikarenakan efek samping triprolidine mengentalkan hingga mengeringkan mukus dan kemungkinan mengakibatkan kesulitan bernapas.
  • Alerfed tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 6 tahun.
  • Sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap komponen obat atau bahan makanan tertentu.
  • Pasien dengan keadaan seperti diabetes tipe 2, hipertensi, pembesaran prostat,  gangguan fungsi ginjal, hipertiroid, irama jantung yang terganggu hingga penyakit pembuluh darah dan jantung.
  • Sangat tidak disarankan mengonsumsi Alerfed dengan sodium oxybat secara bersamaan.
  • Konsultasikan pada dokter riwayat pengobatan Anda sebelumnya termasuk produk-produk herbal yang pernah dikonsumsi.
  • Saat Anda mengalami reaksi alergi atau over dosis maka segera temui dokter Anda secepatnya.

Kontra Indikasi

Selain efek samping dan beberapa poin yang perlu Anda perhatikan, Alerfed juga memiliki beberapa kontra indikasi, antara lain :

  • Tidak disarankan untuk anak-anak dengan usia di bawah 6 tahun. Jika anak Anda mengalami gejala hidung tersumbat yang disebabkan alergi, Anda bisa berkonsultasi ke dokter agar diberikan penanganan yang tepat sesuai dengan usia dan berat badan.
  • Hipersensitivitas terhadap salah satu komponen obat. Jika Anda memilki riwayat alergi dengan salah satu komponen Alerfed hingga obat lain yang pernah Anda konsumsi sebelumnya, maka berkonsultasilah dengan dokter agar reaksi efek samping alergi bisa diminimalisir.
  • Tidak disarankan penggunaan Alerfed bersama inhibitor MAO.

Itulah penjelasan singkat mengenai Alerfed mulai dari fungsi, dosis, efek samping, interaksi dengan obat lain hingga kontra indikasinya. Begitu banyak hal yang harus diperhatikan menuntut Anda untuk lebih bijak sebelum mengonsumsi Alerfed. Meski sekilas terlihat sepele karena Alerfed dikenal sebagai obat untuk mengobati flu dan hidung tersumbat, akan tetapi kategori obat keras yang melingkar pada kemasan Alerfed merupakan tanda bahwa obat ini harus digunakan hanya di bawah pengawasan dokter.

Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter saat Anda mengalami gejala-gejala flu hingga penyakit yang bisa disembuhkan dengan Alerfed. Jangan sungkan menceritakan riwayat penyakit, riwayat pengobatan hingga makanan atau minuman apa yang Anda pernah konsumsi sebelumnya. Hal ini ditujukan agar pengobatan yang Anda lakukan dengan Alerfed tepat sasaran, tepat indikasi, tepat dosis, tepat cara pemberian, dan lainnya sehingga pengobatan menggunakan Alerfed bisa memberikan hasil yang maksimal dan meminimalisir efek samping.

Salam sehat.