Acetensa merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk menurunkan resiko stroke pada penderita sakit jantung, Untuk pengobatan hipertensi atau tekanan darah tinggi, gejala penyakit ginjal pada pasien yang mempunya riwayat tekanan darah tinggi, penyakit lemah jantung, penyakit kerusakan ginjal pada penderita nefropati diabetik pada diabetes melitus tipe 2. Komposisi aktif yang terkandung di dalam Acetensa adalah Losartan K 50 mg/ tablet.
Zat yang terkandung di dalam Acetensa
- Losartan merupakan jenis obat yang biasa digunakan untuk pengobatan hipertensi (tekanan darah tinggi) serta berguna untuk penyakit kerusakan ginjal jangka panjang yang diderita oleh pasien diabetes melitus tipe 2. Obat ini masuk ke dalam golongan obat antihipertensi angiotensin II reseptor antagonist, secara selektif dan kompetitif dapat meghambat vasokontriksi yng bekerja secara selektif antagonis pada ikatan angiostensin II Dalam AT1
Indikasi
Berikut ini adalah beberapa kegunaan Acetensa (losartan):
- Penderita Hipertensi/ darah tinggi.
- Obat acetensan digunakan untuk pengobatan penyakit Ginjal pada pasien yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
- Penyakit lemah jantung
- Obat acetensa digunakan untuk penyakit gagal jantung.
- Untuk pasien yang memiliki hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri biasanya obat acetensa digunakan untuk mengurangi resiko penyakit stroke.
- Obat acetensa juga digunakan untuk pengobatan penyakit ginjal pada pasien yang menderita gejala penyakit gula darah atau diabetes 2 melitus.
Pada pasien yang berusia di bawah 55 tahun, ada sebagian orang yang tidak dapat menggunakan ACE inhibitor contohnya seperti captopril, biasanya dokter akan merekomendasikan obat yang masuk kedalam golongan angiotensin II contohnya seperti Acetensa. Mekanisme cara kerja acetensa meningkatkan keadaan kondisi fisik pasien dimana obat ini menghalangi aksi zat-zat yang berfungsi untuk mengencangkan pembuluh darah.
Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan acetensa:
Sebelum mengkonsumsi obat jenis Acetensa, sebaiknya anda informasikan dan berkonsultasi kepada dokter mengenai jenis obat apa saja yang sedang anda konsumsi saat ini. Informasikan juga jenis alergi dan riwayat penyakit yang sudah ada, Karena biasanya beberapa kondisi kesehatan akan kebal manfaatnya apabila dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat lain. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi acetensa. Berikut beberapa yang harus diperhatikan sebelum pasien mengkonsumsi obat ini.
- Obat ini termasuk dalam obat yang tidak di jual bebas dipasaran, penggunaannya hanya melalui pengawasan dan anjuran yang diberikan oleh dokter. Terutama untuk awal pengobatan yang dilakukan untuk jenis penyakit darah tinggi.
- Sebaiknya segera hentikan pemakaian acetensa ketika anda sedang positif hamil, karena diketahui jenis obat-obatan yang masuk kedalam golongan angiostensin II receptor antagonis, diketahui dapat mengakibatkan cidera dan kematian pada janin yang sedang dikandung
- Apabila menggunakan obat acetensa sebaiknya jangan mengkonsumsi secara bersamaan suplemen yang mengandung kalium
- Jangan sedang dalam keadaan mengemudi atau mengoprasikan mesin berat ketika mengkonsumsi obat ini.
- Sebaiknya pasien harus tetap memonitor tekanan darah paling sedikit 1 minggu setelah pasien meminum obat ini.
- Obat ini memiliki efek pusing, kelelahan batuk dan iritasi tenggorokan.
- Sebaiknya lakukan juga pengecekan dan pemantauan kalium serum secara teratur.
- Segera hubungi dokter apabila terjadi berkeringat secara berlebihan, diare atau sakit pada sistem pencernaan, muntah. Karena dikhawatirkan akan mengakibatkan penurunan tekanan darah yang drastis.
- Obat ini sebaiknya jangan di konsumsi untuk ibu menyususi karena belum diketahui apakah losartan akan ikut keluar bersama ASI, demi meminimalisir kemungkinan buruk yang akan terjadi.
- Perubahan yang terjadi pada fungsi ginjal atau penyakit gagal ginjal akut bisa saja terjadi pada pasien yang menggunakan jenis obat-obatan yang dapat mengahambat sistem renin-angiotensin.
- Pengamatan yang dilakukan secara berkala sangat diperlukan apabila terjadi penurunan fungsi ginjal. Secara klinis sebaiknya terapi lebih baik dihentikan.
- Obat ini jangan dikonsumsi pada pasien di bawah usia 6 tahun atau pada anak dengan laju filtrasi glomerulus leih dari 30 ml/menit/1,73 m2.
Interaksi Obat
Untuk sebagian jenis-obatan ada beberapa efek yang terjadi apabila dalam mengkonsumsi obat tersebut dilakukan secara bersamaan dengan obat lain, atau produk toko lainnya. Efek yang terjadi pada acetensa bisa saja berubah bahkan hal ini dapat meningkatkan resiko atau efek samping dan obat yang anda konsumsi menjadi tidak bekerja maksimal. Sebaiknya konsultasikan pada dokter mengenai jenis obat lain, vitamin atau suplemen herbal yang sedang anda gunakan sehingga dokter akan mengatur dan mencegah interaksi obat yang akan terjadi. Obat Acetensia dapat berinteraksi dengan jenis obat :
- Aspirin
- Naproxen
- Spironalactone
- Indomethacin
- Amiloride
- NSAIDs
Kontraindikasi:
- Obat ini tidak boleh digunakan untuk wanita hamil
- Jangan menggunakan obat ini apabila pasien memiliki riwayat hipersensitiv terhadap losartan atau obat-obat yang masuk ke dalam golongan angiotensin II receptor antagonis.
- Jangan menggunakan obat ini bersamaan dengan aliskiren pada pasien dengan penyakit diabetes
- Kontraindikasi pada pasien yang menderita penyakit gangguan ginjal atau kerusakan hati parah
- Sebaiknya jangan dikonsumsi pada ibu yang sedang menyusui bayi.
Dosis Acetensa.
Dosis penggunaan acentensi pada pasien hipertensi.
Dosis awal yang diberikan pada orang dewasa sebanyak 50 mg diminum 1x dalam sehari, kemudian bisa ditingkatkan menjadi 100 mg /hari, sebagai dosis tunggal atau terbagi menjadi 2 dosis apabila diperlukan. Pasien yang memiliki penyakit penurunan volume intravaskuler dosis awal yang diberikan sebanyak 25 mg diminum 1 x dalam sehari
- Dosis pada anak usia lebih dari 6 tahun dengan berat badan 20-50 kg dosis awal yang diberikan 0,7mg/kg, maksimal 50mg/hari dengan berat badan diatas 50 kg awal dosis yang diberikan sebanyak 1,4 mg/kg maksimal diberikan 100 mg/hari.
- Dosis yang diberikan pada pasien lanjut usia diatas 75 tahun diberikan sebanyak 25 mg/hari
Dosis pada pasien nefropati diabetik pada diabetes melitus 2
- Dosis awal yang diberikan sebanyak 50 mg diminum 1 kali sehari, kemudian bisa ditingkatkan sampai 100mg, diminum 1 kali dalam sehari, tergantung pada respon tekanan darah.
- Dosis yang diberikan pada usia lansia diatas 75 tahun awal dosis yang dianjurkan sebanyak 25 mg/hari.
Dosis yang diberikan pada pasien dengan riwayat penyakit gagal jantung.
- Dosis awal yang diberikan pada pasien dewasa sebanyak 12,5 mg diminum sebanyak 1 kali dalam sehari, kemudian dapat ditingkatkan bertahap dengan interval mingguan sedangkan untuk pemeliharaan sebanyak 50 mg diminum 1 x sehari dan maksimal 150mg sebanyak 1 kali dalam sehari jika ditoleransi.
Efek Samping
Pada dasarnya setiap jenis obat pasti memiliki efek samping obat jangka panjang yang berbeda-beda. Alangkah baiknya kita mempetimbangkan manfaat dari obat tersebut harus lebih besar dari pada efek yang akan diberikan nantinya. Daftar efek samping yang disebutkan memang langka akan tetapi cukup serius, namun tidak selalu terjadi. Efek samping yang mungkin akan terjadi ketika mengkonsumsi Acetensa:
- Efek samping yang kebanyakan dirasakan oleh pasien biasanya rasa pusing, infeksi saluran pernafasan
- Hidung tersumbat sehingga kesulitan bernafas
- Mual atau nyeri pada perut
- Diare
- Gula darah rendah
- Kelelahan
- Nyeri dada atau gejala sesak nafas
- Faringitis
- Kelainan fungsi hati
- Kreatinin serum
- Tekanan darah rendah