Kuaci kita kenal sebagai sebuah jenis camilan yang datang dalam bentuk biji bunga matahari, biji waluh, dan juga biji semangka. Setelah biji-biji tersebut melalui proses pengeringan dan pengasinan di mana juga perlu disangrai serta ditambah garam supaya menciptakan rasa gurih, maka setelahnya bisa kita sebut dengan kuaci. Hanya saja, bagi Anda penggemar kuaci, ketahui efek samping makan kuaci biji bunga matahari ini.
Seperti kita tahu, seru dan asyiknya ngemil kuaci adalah cara makannya yang dilakukan dengan menggigit untuk membuka kulitnya dan memakan isinya. Hanya saja, rupanya ketimbang kuaci biji semangka kering, biji bunga matahari justru bisa berbahaya bagi kesehatan gigi pengonsumsinya.
Jika Anda cukup sering mengemil kuaci dalam bentuk biji bunga matahari, proses membuka cangkang bijinya bila dibiasakan justru mampu menjadi pemicu gigi rusak. Tingkat ketebalan kulitnya lebih tinggi ketimbang biji semangka kering sehingga jika terus-menerus atau terlalu sering makan kuaci berupa biji bunga matahari, waspadai gigi bisa rusak.
Di dalam kuaci, khususnya berupa biji bunga matahari ada kandungan vitamin B6 yang memang setiap tubuh manusia perlukan. Namun banyak orang setuju bahwa ngemil kuaci tak bisa hanya sedikit karena ingin lagi dan lagi bukan? Sayangnya, ketika mengonsumsi kuaci dalam jumlah besar mampu menyebabkan kelebihan vitamin B6 pada tubuh.
Berikut ini adalah sejumlah akibat yang bakal dialami pengonsumsi kuaci apabila ngemil makanan ini dilakukan secara berlebihan yang berefek pada penumpukan vitamin B6 dalam tubuh.
Di dalam camilan kuaci biji bunga matahari sebanyak 1 cangkir saja ada kandungan 800 kalori kurang lebihnya. Banyak orang penggemar kuaci tentunya setuju bahwa mereka sulit untuk berhenti makan kuaci ketika sudah memulainya, inilah yang dikhawatirkan sebab lebih dari 1 cangkir bisa-bisa berbahaya bagi berat badan.
Jika sampai konsumsi kuaci terlalu banyak dan overdosis, ada kemungkinan Anda bakal mengalami kenaikan berat badan karena kalori di dalam kuaci yang tinggi. Walau kadar lemak di dalam kuaci biji bunga matahari sendiri tak mengancam kesehatan tubuh, tak membatasi konsumsinya bisa memberikan asupan kalori berlebih.
Menurut studi yang dilakukan oleh Michigan State University, seperti dilansir dari Detik Health, ada aflatoxin yang kerap dijumpai pada biji bunga matahari di mana toksin ini sebenarnya jamur Aspergillus-lah yang menghasilkannya sehingga jika dikonsumsi mampu meningkatkan potensi terkena kanker hati. Tak hanya biji bunga matahari, almond, pistachio, jagung hingga kacang tanah juga kerap ditemukan adanya jamur tersebut.
Ngemil kuaci memang tergolong aktivitas yang seru, tapi ketika mulut kita tak mencerna biji bunga matahari secara baik, rupanya hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan usus. Oleh karena itu, perlu untuk mengunyah-ngunyah kuaci biji bunga matahari dengan benar dan sempurna supaya juga usus tidak terganggu kesehatannya.
Kuaci berupa biji bunga matahari sekalipun telah melalui proses penambahan garam sehingga rasanya saat dikonsumsi akan gurih. Namun bagi Anda yang memang sudah punya riwayat atau risiko tekanan darah tinggi, pastikan untuk tak mengonsumsinya terlalu banyak atau tekanan darah bakal melonjak. Ibu hamil pun sebaiknya menghindari sebab kuaci bisa menaikkan tekanan darah secara tiba-tiba.
Lewat proses pengasinannya, kuaci menjadi camilan yang kurang sehat untuk ibu hamil dan janinnya. Jadi apabila Anda sedang hamil, pastikan untuk mengonsumsinya pada tahap wajar dan tak berlebihan sebab pengawet dan penyedap pada kuaci berpotensi mengganggu kesehatan Anda serta calon bayi.
Terlepas dari banyaknya manfaat yang diberikan, tetap ada sejumlah efek samping makan kuaci biji bunga matahari yang harus Anda kenali dan waspadai. Namun, asalkan konsumsi secara wajar, sebenarnya kuaci biji bunga matahari tetap aman sebagai camilan. Tapi untuk alternatif camilan sehat, Anda bisa mempertimbangkan buah alpukat dan jagung rebus.