Hari Raya Idul Adha tiba, yang tak diragukan lagi adalah memperoleh daging kurban yang tentunya cukup banyak. Jika mendapatkan cukup banyak, otomatis beberapa orang memilih agar daging tidak diolah semua apalagi dikonsumsi dalam waktu sehari. Oleh sebab itu, daging perlu disimpan dengan baik agar dapat dimasak keesokan harinya.
Sebagian orang bisa saja memilih untuk menyimpan daging untuk beberapa hari karena tak ingin mengolahnya dalam waktu dekat, namun perlu diperhatikan bahwa ada kandungan bakteri di dalam daging. Supaya bakteri tak gampang menyebar ke makanan lainnya, daging harus disimpan dengan benar tanpa bercampur dengan makanan lain.
Penting untuk tahu bahwa meski beku, es yang ada di daging setelah dikeluarkan bisa mencair dan mengakibatkan penyebaran bakteri ke seluruh peralatan makan atau makanan lain. Itulah kenapa, dalam penyimpanannya akan jauh lebih baik kita pisahkan daging mentah dari makanan lain, serta harus berhati-hati agar tidak menyentuh makanan lain secara langsung usai memegang daging.
Tak hanya dari segi penyimpanan daging kurban yang tak sebaiknya bercampur bersama makanan lain, daging kurban tak juga seharusnya dibungkus menggunakan kresek hitam. Meski kelihatannya praktis, dilansir dari Detik Health, Prof Dr Ir Purwiyatno Hariyadi selaku ahli teknologi pangan dari IPB (Institut Pertanian Bogor) menjelaskan bahwa komponen dari plastik tersebut dapat mengurai dan justru malah berisiko masuk ke makanan yang dibungkus.
Membungkus dan menyimpan daging mentah langsung dengan kantong kresek berwarna apalagi hitam tidak dianjurkan. Ini karena kresek berwarna (khususnya hitam) rata-rata adalah produk daur ulang yang seringkali penggunaan sebelumnya bisa jadi sebagai tempat menyimpan logam berat, limbah hingga pestisida.