Bekicot atau lebih dikenal sebagai keong racun merupakan hewan berlendir bertubuh lunak yang memiliki cangkang satu sebagai rumah berlindung. DiIndonesia bekicot lebih sering disebut sebagai hama tanaman karena dapat merusak tanaman petani misalnya padi, Jagung, atau berbagi tanaman palawija.
Jenis jenis bekicot
Bekicot dibudidayakan masyarakat indonesia sebagai hewan ternak yang dapat dimakan karena mengandung banyak gizi yang dibutuhkan untuk kesehatn tubuh. Ada beberapa jenis bekicot yang dikembangkan menjadi hewan ternak, diantaranya :
Kandungan gizi bekicot
Daging bekicot atau keong racun kaya akan nutrisi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan tubuh, Diantaranya :
Bahaya makan daging bekicot
Daging bekicot tidak berbahaya bagi tubuh selama cara memasaknya adalah benar dan tidak mengkonsumsinya secara berlebihan. Namun jika keranjingan makan bekicot setiap hari dan tanpa takaran yang benar (berlebihan) maka akan timbul berbagai keluhan kesehatan, diantaranya:
1. Merusak sistem saluran pencernaan
Hewan bekicot dapat membawa bakteri salmonella dalam permukaan tubuhnya, Jika sebelum dimasak dagingnya tidak dicuci dengan bersih dan dimasak sampai benar benar matang maka akan menyebabkan penyebaran bakteri salmonella pada sistem saluran pencernaan. Bakteri salmonella sangat cepat mengiritasi dan merusak organ pencernaan seperti lambung, Akibatnya seseorang akan terserang dehidrasi, diare, lesu dan tubuh lemah.
2. Infeksi usus
Hewan bekicot adalah hewan yang bisa berjalan dan berinteraksi pada wilayah yang lembab dan kotorserta tempat tenpat yang telah terkontiminasi dengan berbagai macam telur cacing. Jika daging bekicot tidak dicuci dengan benar benar bersih dan direbus sampai mataang maka telur cacing dapat bertahan hidup dan menginfeksi usus manusia serta dapat berkembang biak di area jaringan usus besar.
3. Keracunan
Daging bekicot mengandung logam berat seperti tembaga dan merkuri yang jika berlebihan didalam tubuh dapat menyebabkan seseorang keracunan. Dimana gejalanya diawali dengan perut mual, muntah muntah, kepal pusing dan tubuh limbung.
4. Alergi kulit
Bagi orang orang yang memiliki alergi terhadap makanan laut maka daging bekicot jangan dikonsumsi karena kandungan zat logamnya sama banyaknya seperti kepiting, Kerang, Tiram atau Lobster. Kandungan logam pada daging bekicot dapat menyebabkan seseorang mengalami gatal gatal kulit. (Baca juga : obat alergi gatal kulit)
5. Cacingan pada anak anak
Daging bekicot yang mengalami proses pemasakan setengah matang misalnya pembuatan sate, Dapat menyebabkan anak anak terserang penyakit cacingan. Penyakit ini muncul karena daging bekicot yang dibuat menjadi sate memungkinkan telur daging atau bakteri salmonella yang melekat pada permukaan dagingnya tidak sepenuhnya mati. Telur cacing yang sempat terbawa oleh lendir bekicot akibat berjalan pada tempat yang terkontiminasi telur cacing, Maka akan berpindah pada organ internal termasuk organ pencernaan.
6. Meningitis
Daging bekicot yang dimakan secara mentah beresiko menyebabkan kerusakan jaringan otak dan mengarah kepenyakit meningitis. Selain berpotensi membawa larva dan telur cacing bekicot juga bisa mengandung racun sianida dimana munculnya racun itu berasal dari segala partikel kecil yang melekat pada tubuhnya atau dari tempat dimana bekicot tersebut berkembang biak, Sehingga dapat menyebabkan penyakit meningitis pada anak anak dan orang dewasa. (Baca juga : gejala Meningitis pada anak)
7. Gangguan ginjal
Zat arsen inorganik yang ada pada bekicot dapat menyebabkan gangguan jaringan ginjal,Karena zat arsen adalah bersifat racun dapat mengiritasi ginjal sehingga dapat menurunkan kualitas fungsi ginjal itu sendiri.
Baca juga :Penyebab ginjal rusak
Solusi agar tubuh tetap sehat meskipun mengkonsumsi bekicot