Kehadiran anak adalah sebuah anugerah bagi setiap keluarga. Banyak upaya dilakukan oleh orang tua untuk mendapatkan anak, terutama oleh ibu. Setiap ibu mendambakan anak yang peremuan yang cantik ataupun anak laki laki yang ganteng. Anak adalah mutiara keluarga, penerus keluarga, bangsa dan negara.
Dalam proses upaya mendapatkan seorang anak, dapat dilakukan secara alami maupun dengan cara bayi tabung. Hasil yang diharapkan juga kadang melebihi harapan yang diinginkan. Seperti anak kembar misalnya. Untuk ibu ibu dalam keadaan tertentu, hamil anak kembar bisa saja didapatkan, berdasarkan faktor faktor tertentu. Hal ini tentu saja tetap tidak dapat dipastikan, atau tak ada jaminan. Bagaimanapun, anak adalah kuasa Tuhan. Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.
Nah, faktor apa saja yang dapat memperbesar peluang terjadinya anak kembar? Bagi ibu ibu yang menginginkan anak kembar, mungkin hal ini bisa dicoba. Sedangkan yang tidak menginginkan anak kembar, boleh dihindari. Sekali lagi, anak adalah kuasa Tuhan. Apa sajakah faktor faktor terjadinya anak kembar?
Ibu yang hamil pada usia di atas 35 tahun. Di usia itu, wanita lebih cenderung mengeluarkan lebih dari satu folikel sel stelur di saat masa subur (ovulasi). Peningkatan produksi ovum ini karena banyaknya folllicle stimulating hormone (FSH) yang terjadi pada usia matang, 30 an tahun ke atasa, dibanding dengan usia muda, 20 an tahun.
Namun demikian, secara medis, hamil pada usia lebih dari 35 tahun adalah tidak dianjurkan. Karena pada usia tersebut, merupaka usia rentan, terutama hipertensi, sehingga harus lebih sering berkonsultasi dengan dokter.
Selain ibu dengan jumlah anak sebelumnya, ibu yang pernah hamil kembar juga berpeluang lebih besar akan mendapatkan anak kembar lagi. Hal ini karena si ibu sudah terbukti mempunyai kemampuan memproduksi lebih dari satu ovum. Namun itu bukan sebuah kepastian, karena belum pernah ada penelitian secara ilmiah yang dapat memastikannya.
Teknologi untuk mendapatkan buah hati, semakin berkembang. Untuk keluarga yang sulit mendapatkan keturunan, cara ini kadang menjadi pilihan terakhir, karena biaya yang relatif cukup mahal. Pada pembuahan alami, kemungkinan terjadi kembar adalah satu berbanding delapan puluh kehamilan.
Sedangkhan pada kehamilan dengan metode ini, adalah satu berbanding lima kehamilan. Perbandingan yang cukup signifikan. Hanya satu berbanding lima. Artinya, dalam lima kasus kehamilan dengan bayi tabung, satu diantaranya mendapatakan bayi kembar.
Etnis tertentu, mempunyai kecenderungan mendapatkan bayi kembar dibanding dengan etnis yang. Contoh di Eropa Barat, terdapat satu kehamilan kembar dalam 60 kasus kehamilan. Sedangkan di Nigeria, terdapat satu kehamilan kembar dalam 20 kasus. Artinya, Nigeria mempunyai kecenderungan lebih besar dalam kasus bayi kembar dibanding dengan Eropa Barat.
Hal ini terjadi jika perempuan mempunyai garis keturunan ibu ataupun nenek yang mempunyai riwayat kembar, mempunyai peluang lebih besar untuk hamil kembar pula. Kemampuan perempuan untuk menghasilkan lebih dari satu sel telur pada saat ovulasi, cenderung diturunkan oleh perempuan. Tapi bagaimanapun, konsultasi ke dokter adalah sebuah langkah yang cukup bijaksana.
Itulah beberapa faktor yang dapat memperbesar peluang terjadinya anak kembar. Setelah mengetahui faktor-faktor tersebut, tentu kamu yang ingin memiliki anak kembar harus memperhatikannya agar keinginana mu dapat terwujud dan kamu akan memiliki anak yang kembar.