Istilah Medis Z

Zigot – Pengertian – Pembentukan – Perbedaannya dengan Embrio dan Janin

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anda tentunya sering mendengar istilah zigot dalam pelajaran biologi, khususnya ketika membahas mengenai bab reproduksi. Apakah zigot itu sebenarnya? Zigot merupakan sel yang terbentuk saat dua gamet menyatu dalam proses fertilisasi. Jadi sel sperma tunggal dan sel telur tunggal bertemu, kemudian keduanya menyatu sehingga terbentuklah sebuah sel tunggal baru. Sel tunggal baru yang merupakan gabungan sel sperma dan sel telur itulah yang disebut dengan zigot.

Pembentukan Zigot

Sudah dijelaskan sebelumnya zigot merupakan sel tunggal hasil penyatuan sel sperma dan sel telur saat proses fertilisasi. Meski pengertiannya terkesan sepele, nyatanya proses penyatuan sel sperma dan sel telur agar menjadi zigot jauh lebih rumit dari yang Anda duga. Berikut merupakan proses bagaimana terbentuknya zigot.

  • Sel sperma biasanya membawa setengah informasi genetik (mengandung 23 kromosom) dari organisme sang ayah, begitu juga dengan sel telur yang turut membawa setengah informasi genetik (23 kromosom) dari organisme sang ibu. Sel sperma dan sel telur yang masih membawa setengah informasi genetik ini dianggap haploid.
  • Saat sel sperma dan sel telur menyatu menjadi zigot, setengah informasi genetik dari masing-masing sel menghasilkan satu set lengkap kromosom (46 kromosom) dan informasi genetik dari induknya.
  • Zigot yang memiliki satu set lengkap informasi genetik dianggap diploid. Akan tetapi, dalam beberapa kasus dapat terjadi kelainan kromosom, yang sering disebabkan oleh perubahan jumlah kromosom atau  perubahan struktur kromosom.
  • Agar reproduksi dapat berlangsung, sel sperma harus mempenetrasi permukaan luar ovum. Umumnya sel telur dilepaskan saat perempuan sedang dalam fase ovulasi siklus bulanannya. Saat itulah  biasanya sel sperma tunggal berusaha mempenetrasi sel telur.
  • Namun tahukah Anda, bahwa ukuran sel telur lebih besar 2000 kali dibanding dengan sel sperma. Ukuran sel telur lebih besar sebab sel telur harus menyediakan semua organel seluler dan makanan untuk mendukung pertumbuhan embrio sampai ke rahim. Sementara ukuran sel sperma lebih kecil dibanding sel telur lantaran tugas sel sperma hanya menyampaikan DNA-nya saja.
  • Saat terjadi pembuahan, sel sperma yang jumlahnya mencapai jutaan tersebut berlomba-lomba untuk menembus permukaan sel telur. Dari jutaan sel sperma tunggal yang berlomba, hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tabung rahim. Dan dari beribu-ribu sel sperma yang mencapai tabung rahim, hanya beberapa saja yang bertahan dan mencapai sel telur. Sel sperma yang bertahan itulah yang merupakan sel sperma yang sehat dan sesuai dengan ciri-ciri sperma sehat.
  • Tatkala sebuah sel sperma tunggal berhasil mempenetrasi permukaan sel telur, akan terjadi perubahan kimia pada sel telur yang berhasil ditembus tadi, dimana sel telur tersebut mencegah masuknya sel sperma tunggal lainnya. Sel sperma yang berhasil mempenetrasi sel telur kemudian kehilangan ekornya, lalu mengembang membentuk nukleus, dan menyatu dengan nukleus sejenis yang dihasilkan sel telur.

Proses seperti yang dijelaskan di atas umum terjadi saat melakukan hubungan seksual. Akan tetapi tidak menampik kemungkinan bahwa proses di atas dapat terjadi saat melakukan pembuahan secara medis dengan bantuan teknologi alias Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB).

Metode TRB yang paling umum dilakukan ialah seperti inseminasi intrauterine (IUI) dan fertilisasi in vitro (IVF). Saat melakukan IUI, sel sperma dimasukkan ke dalam rahim menggunakan kateter sehingga fertilisasi dapat berlangsung dalam tubuh wanita. Sementara metode IVF, sel telur dikeluarkan dari indung telur dan difertilisasi di laboratorium, kemudian zigot yang dihasilkan diimplan ke rahim.

Perbedaan Zigot, Embrio dan Janin

Zigot, embrio, dan janin merupakan istilah-istilah yang sering kita temui saat membahas mengenai masa kehamilan atau prenatal. Banyak orang yang menganggap zigot, embrio, dan janin mempunyai pengertian yang mirip sehingga banyak yang bingung akan ketiga istilah tersebut. Padahal ketiganya sama sekali berbeda. Berikut perbedaannya beserta tahapannya:

  • Zigot, seperti yang sudah dijelaskan di atas, merupakan sel tunggal baru yang merupakan hasil dari penyatuan sel sperma dan sel telur. Zigot sendiri merupakan fase awal terbentuknya kehidupan.
  • Usai terbentuknya zigot pada tahap fertilisasi, bulu-bulu kecil seperti silium mendorong sel zigot tersebut hingga menuju rahim. Dalam perjalanannya ke tuba falopi, sel zigot melakukan proses cleavage alias pembelahan berulang kali. Disini zigot terbagi menjadi dua sel identik yang disebut blastomeres. Zigot sendiri memasuki rahim dalam 3-5 hari. Di dalam rahim, sel-sel tersebut masih terus terbagi dan membentuk bola berongga yang dikenal dengan istilah blastokista.
  • Antara 5-8 hari setelah fertilisasi, terjadi proses implantasi dimana blastokista sedang berusaha menempel pada dinding rahim. Blastokista terdiri dari dua lapisan sel, yaitu sel inti atau endometrium dan sel luar. Sel inti nantinya akan berkembang menjadi embrio, yang mana hasilnya dapat diketahui kurang lebih 14 hari setelah fertilisasi.
  • Sementara itu sel bagian luar masuk ke dalam dinding rahim dan berkembang menjadi plasenta, yang mana bertugas memberi nutrisi dan melindungi endometrium. Akan tetapi bukan tidak mungkin terjadi kelainan plasenta yang disebabkan berbagai faktor. Jenis kelainan plasenta pun ada bermacam-macam yang perlu diwaspadai.
  • Beberapa sel dari plasenta berkembang menjadi lapisan luar membran (chorion) di sekitar blastokista yang sedang berkembang. Kemudian sel plasenta lainnya berkembang menjadi lapisan dalam membran (amnion), yang membentuk kantung amnion. Ketika kantung sudah terbentuk, maka blastokista mulai disebut embrio. Kantung amnion berisi cairan bening (cairan amniotic) dan menyebar untuk membungkus embrio yang sedang berkembang.
  • Embrio merupakan eukariota (organisme tinggi yang sel-selnya mempunyai inti asli) diploid multiseluler pada tahap awal. Fase ini ditandai dengan proses diferensiasi dimana sel-sel embrio berkembang biak dan mulai berfungsi secara spesifik. Pada manusia, embrio baru dikenali pada usia 8 minggu usai terjadi pembuahan.
  • Pada bulan pertama, embrio masih berukuran layaknya butiran beras. Pada tahap ini, organ utama seperti jantung dan paru-paru mulai terbentuk. Memasuki bulan ke-2, gigi, lidah, dan kelopak mata mulai terlihat bentuknya. Di usia sekitar 8 minggu, embrio mulai disebut sebagai janin.
  • Janin merupakan tahapan dimana organ-organ yang ada sudah hampir lengkap dan sempurna, juga mulai terlihat wujudnya seperti manusia.
  • Istilah janin terus digunakan sampai waktunya melahirkan. Pada tahap ini, reflek mulai berkembang dan sistem saraf pusat berkembang dengan cepat. Pada usia 9 bulan, janin dapat berukuran kira-kira panjangnya sekitar 17 inci dan beratnya sekitar 5-6 kg.

Untuk lebih jelasnya, tabel di bawah ini akan menunjukkan perbedaan antara zigot, embrio, dan janin:

Perbedaan Zigot Embrio Janin
Pengertian Sel telur yang telah dibuahi yang terbentuk saat sel sperma dan sel telur menyatu Eukariota diploid multiseluler pada tahap awal Tahap embrio dimana bagian tubuh cenderung dikenali
Tahap Fertilisasi sampai implantasi (sekitar 2 minggu) Setelah menjadi zigot dan berlangsung sampai 8 minggu Dari awal masuk bulan ke-3 sampai menjelang kelahiran
Ditandai oleh Menyatunya sel sperma dan sel telur Terlihatnya fisik utama bayi Sistem organ tumbuh dan sempurna
Berubah menjadi Embrio Janin Bayi baru lahir

Demikian penjelasan mengenai zigot. Semoga membantu dan bermanfaat.