Banyak di antara kita apalagi bagi Anda yang penggemar coklat sadar akan fakta bahwa coklat putih dan coklat susu memang bukan pilihan yang sehat. Tapi tahukah Anda jika coklat hitam atau dark chocolate juga sama halnya dengan coklat putih dan coklat susu ? Sama – sama bukan pilihan yang sehat.
Selama ini kita telah terpapar dengan pernyataan yang meyakini beragam manfaat dari coklat. Banyak artikel di internet pun membahas hal tersebut. Rata – rata artikel tersebut membahas manfaat coklat bagi beberapa jenis kanker tertentu, tekanan darah, risiko diabetes, stroke, penyakit jantung bahkan depresi.
Meskipun begitu ada beberapa artikel juga yang membahas tentang efek negatif coklat untuk beberapa kanker tertentu dan tentunya obesitas jika dikonsumsi berlebihan.
Mengutip Washington Post, pada dasarnya bukanlah coklat yang memberikan manfaat untuk kesehatan. Namun suatu senyawa khusus yang disebut flavanols yang berpotensi memberikan manfaat kesehatan. Flavanols ini banyak terkandung di biji coklat yang mana nantinya biji coklat ini awal mulanya coklat yang kita konsumsi.
Flavanols diketahui bermanfaat sebagai antioksidan yang mencegah kerusakan sel dan berimplikasi pada penyakit jantung, serta membantu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki fungsi pembuluh darah.
Akan tetapi kandungan flavanols dalam satu batang coklat yang kita konsumsi tidak cukup banyak. Kita perlu mengonsumsi sebanyak mungkin coklat jika ingin memperoleh manfaat flavanols.
Sayangnya tindakan mengonsumsi coklat dalam jumlah besar bukanlah langkah bijak. Hal ini berarti konsumsi kalori dan lemak pun akan bertambah yang tentunya berdampak buruk bagi kesehatan. Hal ini karena rasa flavanols sangat pahit sehingga para produsen coklat menambahkan sejumlah besar lemak dan gula untuk menghasilkan coklat yang kita konsumsi saat ini.
Satu penelitian terbaru lainnya menyatakan bahwa konsumsi coklat dalam jumlah besar berkaitan erat dengan pengurangan sepertiga risiko berkembangnya penyakit kardiovaskular.
Tetapi penelitian ini juga menyatakan bahwa manfaat tersebut akan diperoleh jika mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat besar dengan efek negatif yang menyertainya seperti bertambahnya berat badan, risiko hipertensi, diabetes dan dyslipidemia, yang mana meningkatkan risiko terjadinya arteri yang tersumbat dan serangan jantung, stroke, dan masalah sirkulasi dalam tubuh lainnya utamanya bagi yang merokok.
Jika ingin mengonsumsi coklat dan mendapatkan manfaatnya walaupun sedikit, disarankan untuk mengonsumsi coklat yang setidaknya mengandung 65 % cocoa. Ini artinya hanya dark chocolate yang setidaknya bisa memberikan manfaat karena coklat susu tidak mengandung cocoa dalam jumlah yang banyak.
Sekitar dua pertiga kandungan dalam dark chocolate diambil dari biji coklat, sisanya terdiri dari gula, cocoa butter atau minyak sayur. Hal inilah yang membuat dark chocolate kurang manis dibandingkan coklat susu.