Usia anak-anak adalah usia yang paling rentan terhadap banyak penyakit. Hal ini dikarenakan anak-anak senang mencoba hal baru dan juga belum memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat. Jika sudah begini orang tua harus ekstra waspada untuk menjaga anak-anak dari segala jenis gangguan dari luar.
Masalah nafsu makan adalah masalah yang sering kali menyerang anak-anak. Hal ini dikarenakan anak-anak memiliki kecenderungan memilih-milih makanan. Anak-anak lebih sering memilih untuk mengkonsumsi makanan yang disukai saja dan kebanyakan makanan yang disukai tersebut tidak sehat. Anak-anak sangat menghindari jenis makanan hijau seperti sayur dan buah-buahan.
Setiap fase pertumbuhan, anak-anak pasti pernah mengalami yang namanya penurunan nafsu makan. Ini biasa terjadi pada anak-anak usia 1-5 tahun atau setelah lepas dari ASI. Dalam usia ini anak-anak memiliki banyak aktivitas baru yang selalu ingin dilakukan sehingga minat terhadap makanan menurun.
Anak-anak memiliki caranya masing-masing untuk menolak makanan yang diberikan. Mereka bisa saja mengulur waktu makan hingga memilih-milih menu makanan. Bahkan anak akan menutup mulut walaupun orang tua sudah berniat untuk menyuapinya.
Mengapa Anak Kehilangan Nafsu Makan?
Untuk mengatasi masalah nafsu makan pada anak terlebih dahulu para orang tua harus mengetahui penyebab anak kehilangan nafsu makan. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi penyebab anak kehilangan nafsu makan.
Dalam rentan usia 1-5 tahun anak akan masuk dalam fase baru. Di dalam fase ini anak akan menemukan hal baru seperti mulai berjalan dan berbicara yang menyita perhatiannya. Anak akan senang dengan hal baru tersebut sehingga lupa dengan kebutuhan makan. Jika sudah begini ibu harus bekerja ekstra dalam membujuk anak untuk makan. Jika tidak, pola makan anak akan benar-benar tidak teratur.
Pada usia 1-5 tahun juga anak baru saja lepas dari ASI. Sehingga anak perlu penyesuaian dengan benda-benda baru yang masuk kedalam indera pengecapnya. Perbedaan rasa makanan dengan ASI pasti membuat anak memilih makanan yang ingin dimakan. Alhasil anak biasanya hanya mau makan yang sesuai dengan lidahnya saja. Makanan sehat seperti sayur dan buah hanya dipilih yang sesuai dengan keinginannya saja karena mereka merasa bahwa sayur dan buah tersebut tidak memiliki rasa.
Pernahkah anda melihat anak-anak melepeh ditengah aktivitas mengunyah makanan dimulut? Hal ini dilakukan anak karena ia merasa tekstur dari makanan tidak sesuai dengan lidahnya. Ibu kadang memberikan makanan halus seperti bubur kepada batita karena itu dirasa paling sesuai untuk anak ketika masih dalam usia pra-ASI. Akan lebih baik jika ibu lebih memperhatikan tekstur makanan yang sesuai dengan anak. Sajikan makanan yang tidak terlalu halus namun juga tidak terlalu ulet agar mudah dikonsumsi.
Orang tua akan melakukan berbagai hal ketika melihat anaknya tidak mau makan. Adanya pemikiran bahwa ‘jika tidak makan nanti akan sakit’ membuat orang tua bersikukuh ‘memaksa’ anak makan dengan mengatakan alasan diatas. Anak yang belum mengerti tentang sebab-akibat tidak makan yang dikatakan sebelumnya tentu tetap tidak bergeming walau sudah diingatkan. Mom, jika memang ingin memberikan alasan agar anak mau makan, katakan hal-hal yang ia pahami atau bujuk anak makan sambil melakukan kegiatan yang ia sukai seperti menggambar, mewarnai atau merakit mainannya. Walaupun akan sedikit rumit, namun yang terpenting makanan tersebut dapat dikonsumsi oleh anak bukan?
Konsep ‘jika tidak makan nanti akan sakit’ tadi biasanya tidak hanya berhenti begitu saja. Ini kadang berlanjut dan menjadi alasan orang tua menyiapkan makan dalam porsi besar kepada anaknya. Tujuan awalnya tentu karena anak harus terlihat sehat dengan tubuh yang berisi. Kadang kala orang tua memaksa anak makan 3x sehari yang diterapkan orang dewasa. Ibu sering melupakan pemberian porsi makan yang banyak membuat anak sulit merasa lapar pada jam berikutnya. Bisa-bisa anak menolak makan karena bosan dengan aktivitas makannya yang lebih banyak dari pada aktivitas lainnya. Belum lagi jika porsi makanan terlalu besar. Bisa-bisa anak sudah kenyang duluan melihat menu di piring sebelum memakannya.
Ketika anak merasakan camilan yang mengandung berbagai rasa, bisa jadi itu menjadi indikator makanan yang ia sukai. Padahal bisa saja cemilan itu mengandung banyak MSG yang menyebabkan ketagihan sehingga anak tidak menyukai makanan sehat seperti sayur dan lauk-pauk. Usahakan jangan memberikan camilan sembarangan pada anak agar selera makannya tetap terjaga.
Jangan langsung mengartikan buruk perilaku anak yang menolak makanan. Bisa saja hal ini disebabkan karena anak sedang sakit. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga akan kehilangan nafsu makan jika sedang sakit. Lidah pahit dan tubuh lemas bisa mempengaruhi selera makan anak.
Memang terdengar aneh, namun tidak dipungkiri jika ini bisa menjadi alasan anak menolak makanan yang disajikan. Anak biasanya cenderung menolak makan di meja makan yang terlalu ‘formal’ untuk seukuran mereka. Jika sudah begini, ajak anak makan diruang yang lebih santai dengan diselingi kegiatan menonton TV atau mamainkan permainannya sehingga anak tidak akan bosan namun tetap mau makan.
Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak
Untuk mendukung usaha anda dalam membujuk anak agar mau makan, anda bisa menambah vitamin anak yang bagus untuk nafsu makan. Ini bisa menjadi suplemen penunjang. Bahkan jika anda teliti, ada vitamin yang dapat memenuhi kebutuhan serat yang biasa ada dalam sayur dan buah. Beragam rasa yang disukai anak pada vitamin tentu membuat anak suka mengkonsumsinya.
Tips Cara Alami Menambah Nafsu Makan Anak
Selain diselingi dengan vitamin anak yang bagus untuk nafsu makan, mom juga bisa menambah nafsu makan dengan cara alami seperti :
Fase menurunnya nafsu makan pada anak memang lumrah terjadi. Tapi mom, jangan khawatir. Banyak cara yang bisa dilakukan agar nafsu makan anak tetap terjaga. Usahakan untuk menyajikan makanan yang sesuai dengan keinginan dan tidak membiasakan makanan yang tidak sehat untuk dikonsumsi anak sehingga selera makan anak tetap terjaga.