Jika radang hati tidak diobati dengan cara mengatasi fatty liver, bengkaknya akan semakin besar. Sehingga, jaringan hati yang sehat, akan ikut rusak. Jika ini sudah terjadi, maka fungsi hati tidak akan bekerja maksimal. Hal inilah yang disebut gejala fibrosis hati.
Jika hati sudah tidak berfungsi, maka detok yang bersarang di tubuh tidak akan bisa dinetralisir. Akibatnya, sirkulasi darah terhambat yang berefek pada kurangnya pasokan darah ke organ penting tubuh. Sehingga muncul gangguan komplikasi.
Karena itu, pastikan gejala fibrosis penyebab tumor hati diketahui sejak dini. Karena ini merupakan salah satu cara melakukan pencegahan awal sebelum komplikasi melanda. Jika gejala sudah dipahami, masyarakat tinggal menghindarinya saja.
Gejala fibrosis hati yang pertama mirip dengan gejala penyakit kuning. Yaitu, hampir seluruh kulit berwarna kuning. Bahkan, mata dan lidah juga memiliki warna yang serupa.
Gejala dari bahaya gagal hati ini terjadi, akibat kadar bilirubin di dalam darah mengalami peningkatan. Penyebabnya bukan karena perlemakan hati. Tetapi karena fungsi hati yang tidak bisa lagi menetralisir bilirubin yang berlebihan.
Orang yang mengalami fibrosis hati dan gejala fatty liver, biasanya tubuhnya mudah mengalami memar. Tandanya ialah ada bulatan berwarna biru tua pada kulit yang mengalami benturan. Sekalipun hanya benturan ringan.
Hal ini disebabkan oleh hilangnya kemampuan hati untuk membekukan darah. Sehingga, sekalipun terjadi luka dalam, darah tetap mengalir. Bahkan ketika luka pecah, darahnya sulit dihentikan.
Jika perut terasa nyeri, atau istilahnya nyeri ulu hati, maka jangan sepelekan. Bisa jadi itu gejala fibrosis hati bahkan komplikasi gagal hati. Ini juga disebabkan oleh sirkulasi darah di dalam tubuh yang tidak lancar. Sehingga, sedikit gangguan pada organ, jaringan rasa sakit langsung meresponnya.
Jika radang hati atau kolestasis pecah, maka tentu organ hati akan dipenuhi dengan mineral. Karena kadarnya berlebihan, kantung empedu juga ikut tertekan. Ini yang memicu rasa mual bahkan muntah.
Maka dari itu, jika kondisi ini muncul, segera lakukan cek medis. Pastikan pasien dirujuk ke rumah sakit akan mendapatkan penanganan yang lebih baik. [AdSense-B]
Jika sirkulasi darah tubuh terganggu, tentu metabolisme juga tidak berjalan. Termasuk sistem kerja jaringan yang memproduksi energi. Itu artinya, jika fibrosis hati menyerang, gejala sirosis hati dan fibrosis selanjutnya ialah, vitalitas rendah dan pasien mudah lelah.
Ketika terjadi fibrosis hati, berarti di organ hati terdapat luka akibat inflamasi. Jika pasien makan atau minum, akan muncul rasa nyeri di sana. Ini alasan mengapa salah satu gejala fibrosis adalah hilangnya selera makan. Ini berbahaya. Karena bisa menurunkan berat badan dan stunting.
Karena itu, jangan sepelekan gejala fibrosis hati dan hemokromatosis. Apalagi jika menyangkut hasrat untuk makan. Karena gangguan penyakit lain bisa muncul. Bahkan, statusnya bisa lebih parah dibandingkan luka di organ hati ini.
Orang yang mengalami fibrosis hati, berat badannya akan terus menurun. Namun, bentuk perut semakin buncit. Karena di kala itu, radang sudah pecah. Sehingga, organ hati penuh dengan cairan. [AdSense-C]
Jika fibrosis hati sudah kronis, pencernaan juga bakal terganggu. Karena di kala itu, cairan hati, akan naik ke pencernaan dan melakukan gangguan di sana. Ini pula alasan, mengapa fibrosis hati menimbulkan rasa mual bahkan muntah.
Jika kondisi ini sudah muncul, tidak hanya stamina lemah, keinginan untuk makan juga rendah. Bahkan, memasukkan makanan saja, rasa nyeri sudah luar biasa. Ini gejala paling berbahaya dari fibrosis hati.
Jika fibrosis hati dan gejala kolestasis sudah stadium tinggi, virus akan mulai menyebar. Risikonya ialah, radang akan pecah sehingga darah meluber kemana-mana. Hal ini disebabkan oleh hilangnya kemampuan hati untuk membekukan darah. Maka dari itu, gejala fibrosis hati yang harus diwaspadai selanjutnya ialah pendarahan.
Jika tanda ini terjadi, segera bawa ke dokter. Karena ini pertanda fibrosis sudah mengarah pada komplikasi penyakit yang parah.
Orang yang mengalami fibrosis hati, biasanya juga menderita gangguan hormonal penyebab kolestasis. Inilah pemicu alergi pada pasien. Maka dari itu, sering ditemukan penderita fibrosis yang mengalami gatal-gatal. Tidak jarang, gejala fibrosis hati ini memicu borok dan herpes kulit.