Penyakit dan Kelainan

Fibrosis Hati – Tahapan, Gejala, Penyebab, Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hati adalah salah satu organ yang memiliki peran penting di dalam tubuh manusia. Hati memiliki fungsi untuk menyaring bakteri dan racun-racun yang dapat menyebabkan infeksi. Hati dapat menjadi penawar racun yang masuk ke dalam tubuh. Banyak racun yang dapat masuk begitu saja ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang kita konsumsi sehari-hari sehingga kita harus menjaga hati kita sehat agar dapat menawar racun-racun tersebut. Tidak hanya itu namun masih banyak fungsi hati lain seperti menyimpan energi untuk tubuh, menguraikan hemoglobin dalam tubuh, mengubah amonia menjadi urea, memproduksi albumin yang dapat berguna untuk menjaga sistem sirkulasi tubuh, memproduksi protein yang dibutuhkan untuk sintesis protein, dan memproduksi cairan empedu yang berfungsi untuk membantu pencernaan makanan.

Baca Juga:

Begitu banyak fungsi dari organ yang memiliki berat sekitar 1,4 kg dalam tubuh kita ini. Meski berat manusia cenderung tidak merasakan berat hati karena terlindung tulang rusuk. Bermacam-macam fungsi hati ini akan terganggu kinerja atau manfaatnya apabila mulai terjangkit penyakit-penyakit hati yang dapat menyerang kapan saja selama kita tidak menjaga kesehatan hati kita. Salah satunya adalah fibrosis hati.

Apa itu Fibrosis?

Fibrosis hati adalah pembentukan secara berlebihan jaringan fibrosa pada hati yang dikarenakan peradangan berkelanjutan terus menerus dan matinya sel liver seperti pada penyakit kronis liver lainnya. Peradangan pada liver yang terjadi terus-menerus mengakibatkan kerusakan sel-sel jaringan pada liver yang menyebabkan pembentukan jaringan fibrosa pada liver meningkat. Jaringan fibrosa akan terbentuk semakin banyak saat peradangan pada liver mengalahkan kemampuan regenerasi sel-sel pada hati karena pada dasarnya sel-sel tersebut dapat beregenerasi.

Baca Juga:

Tahapan Fibrosis

Fibrosis hati memiliki beberapa tahapan, tahap pertama saat fibrosis masih tergolong ringan, hanya ada pembesaran pada hepatic portal yang terjadi karena fibrosis. Tahap kedua adalah fibrosis sedang, dimana fibrosis sudah mulai keluar dari hepatic portal lalu membbuat bentuk jembatan jarang di antara area hepatic portal. Tahap ketiga fibrosis berat, dimana saat jembatan-jembatan fibrosis antara hepatic portal dan area tengah liver mulai terbentuk. Tahap terakhir atau tahap keempat adalah saat fibrosis sudah mejadi sirosis, yaitu saat jaringan parut menggantingan jaringan hati. Pada tahap satu dan dua, tahap fibrosis masih dianggap kondisi reversible atau masih dapat dikembalikan lagi. Berhati-hatilah apabila sudah mulai memasuki tahap ketiga, segera sadari kondisi liver anda.

Gejala Fibrosis

Anda disarankan untuk rutin mengecek kondisi liver agar mengetahui secara pasti kondisi liver anda saat ini. Fibrosis hati sendiri tidak menunjukkan gejala yang nampak, biasanya orang baru tersadar terkena fibrosis hati saat setelah mengecek kondisi liver melalui pemeriksaan medis. Untuk berfungsi normal sejatinya manusia hanya membutuhkan kurang lebih 20-30% sel hati yang dalam kondisi baik, sehingga apabila jaringan yang terbentuk belum terlalu dominan terbentuk dalam liver, biasanya kita tidak menyadarinya. Hati merupakan organ tubuh manusia yang tidak mempunyai saraf yang menghantarkan rasa sakit sehingga kondisi “sakit” yang dialami organ hati tersebut tidak dapat kita deteksi.

Baca Juga:

[AdSense-B]

Penyebab Fibrosis

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi fibrosis pada hati kita. Karena fibrosis merupakan tahap awal dari sirosis, tentunya penyebab fibrosis sendiri sama seperti penyebab penyakit sirosis hati.

  1. Penyebab yang pertama itu adalah virus hepatitis, hepatitits B dan hepatitis C yang sering dinyatakan sebagai sumber utama terjadinya sirosis. Hindari kemungkinan terjangkit virus ini dengan melakukan vaksin dan menjaga kondisi tubuh dari penularan antar-manusia terhadap virus ini. Karena virus ini dapat menular melalui hubungan kelamin dan jarum suntik, selalu berhati-hati terhadap kedua hal ini jika tidak mau tertular virus hepatitis. Hepatitis sendiri berperan terhadap peradangan yang terjadi pada hati.
  2. Penyebab yang kedua adalah pembengkakan hati atau fatty liver. Liver bengkak adalah penyakit pembengkakan pada hati sehingga hati tidak dapat menjalankan fungsinya dengan normal atau mengalami gangguan fungsi hati. Liver bengkak ini terjadi karena menimbunnya lemak yang terdapat pada sel-sel hati. Pembengkakan ini menyebabkan penyakit liver. Kondisi ini bisa disebabkan oleh obesitas dan konsumsi lemak berlebih, serta racun yang menimbun di dalam hati.
  3. Penyebab yang ketiga adalah konsumsi obat. Seringkali kita diingatkan dalam mengonsumsi obat selalu untuk berdasarkan resep dokter, hal ini penting karena bisa saja obat yang kita konsumsi tanpa resep dokter memang seharusnya manjur atau dapat menyembuhkan penyakit, namun ternyata obat tersebut tidak cocok dengan kondisi tubuh kita. Selain itu obat tanpa resep dokter seringkali dikonsumsi secara sembarangan dan tidak sesuai aturan sehingga hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel hati yang akan berdampak pada terjadinya fibrosis.
  4. Penyebab yang keempat adalah salah satu hal utama penyebab penyakit pada hati, yaitu konsumsi alkohol secara berlebihan. Konsumsi alkohol yang dilakukan secara berlebihan dan berkelanjutan dapat berdampak pada rusaknya kondisi hati dan yang lebih parah lagi akan mengarah kepada fibrosis dan sirosis hati.

Baca Juga:

Pengobatan dan Pencegahan Fibrosis Hati

Seperti yang telah dijelaskan di atas, fibrosis pada tahap pertama dan kedua merupakan tahapan fibrosis yang masih dapat dikembalikan. Namun apabila kondisi fibrosis telah memasuki tahapan selanjutnya dan parahnya telah memasuki fase sirosis hati, sampai saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan kembali dari kondisi tersebut, hal yang dapat dilakukan adalah meringankan gejala yang terjadi atau apabila memenuhi syarat dan kondisi dapat melakukan transplantasi hati.

[AdSense-C]

Baca Juga:

Namun apabila kondisi fibrosis masih dalam tahapan awal, kita dapat “menyehatkan” kembali kondisi hati kita dengan melakukan kegiatan yang menyehatkan kembali kondisi hati sehingga jaringan parut yang mulai terbentuk kembali terganti dengan jaringan hati yang lebih baik dan lebih sehat. Banyak cara yang dapat dilakukan mulai dari berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep dan cek kesehatan hingga menggunakan tanaman herbal. Namun kita juga dapat mencegah fibrosis lanjut ke tahap selanjutnya atau bahkan mecegah fibrosis itu sendiri dengan cara mencegah diri kita dari penyebab-penyebabnya.

Yang pertama adalah berhati-hati dalam hubungan sex dan penggunaan jarum suntik, karena dapat menjadi media penularan virus hepatitis B dan C. Lalu mengurangi atau menghilangkan kebiasaan konsumsi alkohol yang dapat merusak organ tubuh dalam. Serta memperhatikan asupan yang kita konsumsi, mulai dari kandungan gizi, kalori, hingga lemak. Sehingga yang kita konsumsi adalah makanan yang baik komposisinya untuk tubuh kita (tidak mengandung terlalu banyak lemak yang dapat mengarahkan kepada liver bengkak). Yang terakhir adalah dengan pola hidup sehat, selain menjaga kondisi hati juga dapat menjaga kondisi tubuh kita secara keseluruhan. Itu tadi penjelasan atau mungkin pengenalan bagi anda mengenai fibrosis hati. (Baca Juga: Jenis Penyakit Hepatitis)