Featured

Aktor Disney Cameron Boyce Meninggal Dunia, Penyebabnya Epilepsi?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cameron Boyce (20) yang dikenal sebagai aktor muda Disney yang bermain di dalam film Jessie sebagai Luke Ross sekaligus berperan sebagai putra Cruella de Vil dalam serial Descendants dikabarkan meninggal dunia. Pihak keluarga pun telah mengonfirmasi pada Selasa (9/7/2019) lalu dilansir dari People bahwa Cameron meninggal karena penyakit epilepsi.

Pihak keluarga Cameron juga mengatakan bahwa kematiannya sungguh tragis dengan kejadian tubuhnya yang kejang-kejang akibat epilepsi. Mereka pun masih memohon privasi agar keluarga dekat dan orang-orang yang mengenal serta mengasihinya bisa mengatur pemakaman sekaligus berduka. Bahkan sebelumnya, penyebab pasti kematian Cameron ini belum diketahui walau telah menempuh prosedur autopsi pada hari Senin-nya.

Awalnya, Cameron pada Sabtu sore (6/7/2019) ditemukan dalam kondisi yang tak merespon sama sekali di rumahnya. Kondisi yang tak responsif inilah yang kemudian diperiksa lalu ia dinyatakan oleh pihak berwenang setempat bahwa ia telah tewas di tempat kejadian. Namun sebenarnya, apa yang bisa memicu atau menyebabkan epilepsi hingga seseorang bisa langsung kehilangan nyawanya?

Ketika penderita epilepsi sudah mulai kejang, beberapa kondisi seperti penggunaan obat tertentu, kelelahan, dan juga stres bisa menjadi pemicunya. Beberapa gejala umum yang terjadi ketika seseorang punya epilepsi antara lain adalah:

  • Timbul kesemutan pada lengan maupun tungkai
  • Pusing
  • Bagian tubuh tertentu berkedut atau malah kaku
  • Kejang-kejang

Sayangnya, penyakit epilepsi belum ada obatnya sehingga pemberian obat hanya bertujuan sebagai penstabil aktivitas listrik dalam otak pasien. Ada pula obat yang diberikan agar kejang pada penderitanya bisa berkurang. Biasanya dosis awal antiepilepsi akan rendah, namun kemudian akan ada peningkatan dosis pelan-pelan tergantung dari kondisi tubuh pasiennya.

Pasien juga tidak kemudian hanya mengonsumsi obat yang sudah diresepkan, tapi juga perlu memeriksakan darahnya sebelum serta selama penggunaan obat antiepilepsi. Hanya saja, para penderita epilepsi selama masa pengobatan juga wajib waspada terhadap beberapa efek samping obat antiepilepsi ringan, seperti penurunan daya ingat, tubuh melemas, berat badan naik, kulit beruam, koordinasi gerakan tubuh hilang, bicara jadi tak lancar, kepadatan tulang menurun, serta sakit kepala.

Pada penggunaan obat antiepilepsi yang berat, efek sampingnya bisa menimbulkan ruam kulit parah, peradangan pada organ dalam, khususnya hati, lalu juga penderita bisa depresi sekaligus timbul adanya kecenderungan bunuh diri. Namun memang pada beberapa kasus, seperti Cameron Boyce, penderitanya tak bisa diselamatkan.