Kebiasaan makan banyak tentu sudah tak dipungkiri lagi dapat menambah berat badan jika dilakukan terus-menerus. Namun faktor penyebab berat badan terus bertambah bukan hanya dari asupan makanan saja lho. Ada beberapa faktor lainnya yang bisa memicu berat badan terus naik bahka tanpa kita menyadarinya.
Di dalam usus manusia, terdapat dua jenis bakteri yang paling utama yakni firmicutes dan bacteroidetes. Dari hasil studi yang diterapkan pada tikus kurus dan gemuk, telah terbukti bahwa firmicutes jauh lebih banyak pada tubuh tikus gemuk, sementara bacteroidetes ada pada tubuh tikus yang kurus.
Jadi, terbukti juga bahwa proses penangkapan kalori makanan oleh bakteri bacteroidetes jauh lebih efektif. Agar bisa menghindari bakteri tertentu yang memicu kegemukan, asupan makanan dan minuman probiotik bisa coba ditingkatkan, sementara asupan makanan manis bisa mulai dibatasi karena hal ini berpengaruh cukup besar lho.
Berat badan naik juga dapat disebabkan oleh penggunaan pil KB dengan kandungan hormon estrogen. Efek samping pil KB salah satunya adalah memicu lemak menimbun dalam tubuh, sekaligus memicu penyimpanan lebih banyak air dalam tubuh. Namun jika sudah bertubuh gemuk, pertimbangkan alat kontrasepsi lainnya saja daripada menggunakan pil KB agar tak terjadi penambahan berat badan.
Ada kalanya kenaikan berat badan bukan karena asupan makanannya, melainkan karena pergerakan usus dalam melakukan proses pencernaan yang begitu lambat. Hal ini biasanya ditandai dengan ketidakteraturan buang air besar sekaligus juga seringnya rasa dehidrasi melanda. Sebagai solusi, cobalah mengasup lebih banyak makanan probiotik sekaligus minum banyak air putih.
Para wanita yang mungkin bertanya-tanya kenapa berat badannya terus-menerus naik secara signifikan atau sulit turun, ini kemungkinan ada kista kecil pada organ reproduksi. Wanita yang mengalami PCOS biasanya kadar hormon pengontrol insulin meningkat yang kemudian berpengaruh pula pada kenaikan kadar hormon androgen sehingga membuat lemak menimbun pada area perut.
Pada kasus hipotiroid, ini berarti hormon tiroid dalam tubuh berkadar rendah sehingga jumlah energi dalam tubuh pun sedikit. Kondisi ini memicu gejala seperti sembelit, tubuh gampang terasa dingin, kulit mengering, dan membuat berat badan mudah naik tapi sulit turun nantinya. Sebagai solusi, asupan makanan kaya yodium sebaiknya diperbanyak.
Bertambahnya usia memicu perlambatan proses metabolisme sehingga hal inilah yang menjadikan proses pembakaran kalori jadi kurang maksimal. Kalori yang terbakar oleh tubuh pada usia 40-50 tahunan tak sebanyak pada tubuh orang-orang yang usianya masih 20an. Itulah kenapa, perlu untuk mencoba meningkatkan metabolisme, menjaga asupan makan dan banyak berolahraga.
Faktor penyebab tubuh menggemuk itu juga bisa jadi adalah stres. Memang benar, ada yang stres dan banyak tertekan tapi justru berat badannya turun. Tapi tentu saja hal ini tak berlaku untuk semua orang bukan? Sebab ada pula yang saat stres, pelarian utamanya adalah makan banyak supaya stresnya reda.
Hormon stres atau kortisol juga berperan cukup besar pada pertambahan berat badan karena fungsi kekebalan tubuh berkurang sehingga membuat tingkat konsentrasi menurun. Hal ini turut menjadi faktor pemicu lemak menumpuk dalam tubuh dan menjadikan berat badan mudah naik tak bisa stabil.
Berat badan suka bertambah padahal sepertinya makan tidak terlalu banyak dan bahkan tak suka mengemil? Mungkin ada faktor lain yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan terus-menerus dan Anda perlu segera mengecek kesehatan untuk bisa segera mengatasinya.