8 Cara Mengatasi Cerebral Palsy Paling Sederhana

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cara mengatasi cerebral palsy bisa dilakukan dengan berbagai macam upaya. Hal ini diperlukan untuk diketahui terutama bagi yang masih belum memiliki informasi akan penyakit tersebut dengan tepat. Berikut ini beberapa tips atau cara mengatasi cerebral palsy. Hal ini termasuk juga untuk membantu meringankan gejala yang mungkin dapat terjadi.

1. Mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.

Untuk mengatasi cerebral palsy umumnya dokter akan memberikan resep obat. Beberapa dokter sering kali memberikan obat berjenis relaksan otot. Obat ini berguna untuk membantu pasien dalam mengobati gangguan cerebral palsy yang dialaminya. Obat relaksan otot akan membuat otot menjadi lebih lemas.

Tentu saja obat jenis ini sangat dibutuhkan oleh penderita cerebral palsy yang mengalami gejala kram otot atau memiliki gejala otot tegang dan kaku. Obat ini bahkan bisa digunakan untuk mengatasi penyebab kejang tanpa demam yang sering kali dialami oleh pencerita cerebral palsy.

Namun konsumsi obat relaksan otot sudah seharusnya dilakukan di bawah pengawasan dokter agar bisa sesuai dengan resep dokter. Konsumsi obat memang harus dilakukan di bawah pengawasan dokter dan sesuai dengan anjuran dokter sehingga pemakaian obat sesuai dengan dosis dan aturan dari dokter.

Bila pemakaian obat sesuai dengan ketentuan dari dokter maka Anda akan terhindar dari efek samping berbahaya yang kemungkinan bisa ditimbulkan oleh obat.

2. Mendapatkan pengobatan botulinum toksin.

Beberapa orang menyebut botulinum toksin dengan istilah botox. Botox sendiri di zaman sekarang ini semakin populer terutama di kalangan artis terkenal. Di samping itu botox juga semakin populer di kalangan ahli bedah plastik karena sering kali digunakan untuk mempercantik penampilan wanita terutama kalangan artis.

Botox yang disuntikkan ke dalam otot-otot wajah sebenarnya bertujuan untuk memperbesar jaringan sehingga botox ini dapat berguna untuk menghilangkan keriput.

Botox juga dapat digunakan untuk mengobati cerebral palsy sebab botox diketahui dapat meringankan gejala otot yang kaku atau tegang sehingga macam-macam kejang dapat dicegah agar tidak terjadi pada penderita cerebral palsy.

3. Menjalani terapi fisik secara berkala.

Pada dasarnya terapi fisik bisa bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak yang sedang menderita cerebral palsy. Dengan menjalani terapi fisik maka penderita cerebral palsy diharapkan agar dapat semakin mengkoordinasi gerakannya.

Terapi fisik juga bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot sehingga tubuh bisa menjadi lebih kuat dan dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik. Penderita cerebral palsy yang melakukan terapi fisik secara rutin akan dapat menghindari akibat kerusakan saraf motorik.

Dengan kondisi yang demikian maka penderita cerebral palsy dapat menggerakkan otot-ototnya dengan lebih leluasa. Anda bisa melakukan terapi fisik salah satunya dengan cara melakukan olahraga dan pemanasan baik menggunakan alat ataupun tidak.

Terapi fisik yang dijalani secara rutin akan membuat penderita cerebral palsy dapat meningkatkan respon terhadap beberapa kondisi seperti panas dan dingin sekaligus merespon suara yang kencang. [AdSense-B]

4. Menjalani terapi wicara.

Selain terapi fisik ada pula terapi wicara yang juga dianjurkan untuk dijalani oleh penderita cerebral palsy. Terapi jenis ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berbicara dan berbahasa dengan jelas. Dengan demikian maka penderita cerebral palsy dapat berkomunikasi dengan orang lain secara lebih lancar.

Sedangkan penderita cerebral palsy yang benar-benar tidak dapat berbicara umumnya akan dilatih untuk berkomunikasi dengan menggunakan beberapa media atau alat. Seperti misalnya dengan menggunakan media gambar dan komputer sampai dengan menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi.

Dengan adanya terapi ini maka penderita cerebral palsy terutama golongan anak-anak dapat mengembangkan kemampuan komunikasinya dan dapat berbahasa dengan baik dan benar.

5. Menjalani terapi okupasi untuk meningkatkan kemandirian.

Ada pula terapi okupasi yang juga dianjurkan untuk dijalani oleh penderita gangguan cerebral palsy. Terapi okupasi merupakan jenis terapi pendukung yang dapat dijalani oleh pasien dengan tujuan untuk membantu penderita cerebral palsy dalam meningkatkan kualitas kehidupan.

Pasien cerebral palsy yang menjalani terapi jenis ini diharapkan agar dapat menjalani kehidupan sehari-harinya dengan normal dan pada akhirnya dapat berbaur di lingkungan sosial. Dalam menjalani terapi okupasi tentunya penderita cerebral palsy akan dilatih untuk melakukan kegiatan sehari-harinya dengan baik.

Misalnya saja seperti makan, minum, mandi, dan berpakaian. Terapi jenis ini pada dasarnya bertujuan untuk melatih kemandirian pasien agar tidak selalu bergantung pada orang lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari. [AdSense-A]

6. Menjalani terapi hidro atau terapi air.

Terapi hidro atau terapi air juga perlu diikuti oleh penderita cerebral palsy agar gejala yang dialami oleh pasien bisa semakin berkurang dan bahkan bisa hilang. Terapi hidro atau air dapat berguna untuk mengurangi kekakuan dan ketegangan otot.

Otot kaku dan tegang memang menjadi gejala umum cerebral palsy yang dapat mengganggu gerakan anak sehingga dapat berpengaruh terhadap aktivitas sehari-harinya. Terapi jenis ini dapat dilakukan misalnya dengan cara berenang. Jika Anda berada di dalam air tentu kekakuan otot akan menjadi berkurang.

Sebab air dapat membantu tubuh untuk bergerak secara lebih ringan dan tanpa mengeluarkan tenaga dalam jumlah yang besar. Berenang juga dapat berguna untuk melatih kekuatan otot serta melatih keseimbangan gerakan pasien. Sebab dengan berenang maka Anda akan melakukan berbagai gerakan sehingga otot akan menjadi lebih lentur setelah berenang.

7. Mengikuti prosedur bedah.

Prosedur bedah menjadi suatu tindakan cara mengatasi cerebral palsy yang akan dilakukan oleh dokter jika kasus cerebral palsy yang dialami oleh pasien memiliki tingkat keparahan yang sangat serius. Prosedur bedah ini bisa menjadi pilihan untuk mengatasi rasa sakit yang umumnya dialami oleh kebanyakan pasien penderita cerebral palsy.

Tindakan bedah juga dapat berguna untuk membantu mengendurkan otot sehingga otot pasien tidak terasa kaku lagi dan pasien dapat melakukan gerakan dengan lebih leluasa. Bedah ortopedi umumnya disarankan oleh dokter untuk dilakukan pada pasien terutama bila pasien mengalami cacat berat dan akibat kerusakan saraf tepi mengalami kekakuan pada sendi dan tulangnya.

Jadi posisi yang kurang sempurna pada tubuh pasien dapat diperbaiki bentuknya hingga menjadi lebih baik.

8. Mengonsumsi ramuan herbal.

Beberapa orang lebih memilih menggunakan obat atau ramuan herbal yang terbuat dari tanaman asli atau mungkin dari hewan. Ramuan herbal dianggap aman dan tidak berbahaya karena tidak mengandung zat kimia sehingga ramuan herbal sangat disuka oleh kebanyakan orang termasuk para penderita cerebral palsy.

Saat ini semakin banyak ramuan herbal yang dimasukkan ke dalam kapsul untuk kemudian dijual di berbagai apotek dan toko obat. Dalam memilih obat herbal sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter agar dapat berfungsi dengan baik.

Beberapa jenis obat herbal yang sering kali dijadikan sebagai pengobatan alternatif untuk meringankan gejala dari cerebral palsy antara lain minyak ikan, daun pegagan, makanan sehat untuk penderita stroke, dan lain sebagainya.

Cara mengatasi cerebral palsy seperti yang telah dijabarkan di atas sebaiknya dilakukan secara rutin. Selain itu sebisa mungkin lakukan di bawah pengawasan dokter atau tim medis. Sehingga dapat berhasil maksimal dan tidak timbul efek samping berbahaya.