Buah-buahan seperti semangka adalah bagian penting dari diet sehat, karena mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang sehat. Semangka merupakan buah yang mengandung sumber vitamin A dan C, serta antioksidan likopen, yang bermanfaat untuk melawan kanker dan manfaat kesehatan kardiovaskularnya.
Namun, bahkan buah semangka pun jika dikonsumsi berlebihan tidak akan baik untuk tubuh. Ada beberapa efek samping yang mengintai jika terlalu banyak mengonsumsi buah semangka.
Masalah pencernaan umumnya timbul tergantung pada apa yang dimasukkan atau dikonsumsi dalam tubuh. Makan semangka yang berlebihan akan menyebabkan ketidaknyamanan perut, kembung, gas, dan diare karena kandungan FODMAP yang tinggi.
FODMAP yaitu sekelompok karbohidrat rantai pendek yang dapat difermentasi yang tidak dapat dicerna atau diserap perlahan di usus kecil [4]. Umumnya yang terdapat dalam FODMAP dalah oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol.
Ahli gizi biasanya menuliskan resep diet FODMAP skala rendah untuk orang dengan sindrom iritasi usus besar atau dikenal dengan IBS. IBS adalah suatu kondisi pencernaan yang ditandai dengan gejala seperti kembung, gas, dan diare.
Namun FODMAP yang memiliki asupan tinggi juga menyebabkan gejala mirip IBS dan memperburuk gastroesophageal reflux atau GERD pada orang yang sehat sekalipun tanpa IBS.
Sedangkan semangka termasuk buah dengan FODMAP tinggi karena kandungan fruktosa yang terdapat didalamnya. Fruktosa tersebut adalah monosakarida atau gula sederhana yang dapat menyebabkan kembung atau ketidaknyamanan bila dikonsumsi dalam jumlah yang sangat besar.
Sehingga mengonsumsi semangka berlebihan akan mengakibatkan sakit perut. Oleh karena itu konsumsi semangka sebaiknya tetap pada takaran yang cukup dan tidak berlebihan.
Semangka merupakan salah satu buah dengan kadar indeks glikemik yang tinggi. Oleh karena itu, makan semangka secara berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah.
Hal ini sangat berbahaya bagi orang yang sudah menderita diabetes sebelumnya. Makan semangka akan membuat diabetes semakin parah. Indeks glikemik yang tinggi dalam sebuah makanan memiliki efek peningkatan gula darah selama periode dua jam.
Makanan indeks glikemik tinggi sudah pasti meningkatkan kadar gula darah jika dibandingkan makanan dengan indeks glikemik rendah yang cenderung menghasilkan kenaikan yang stabil.
Makanan yang termasuk indeks glikemik rendah memiliki tingkat GI dibawah 55 sedangkan yang tinggi berkisar antara 56-69. Dan makanan indeks glikemik tinggi ada diatas 70. Semangka termasuk tinggi karena memiliki indeks glikemik sebesar 72-80.
Namun demikian, sementara GI dapat menunjukkan bagaimana gula darah bereaksi terhadap makanan yang mengandung karbohidrat tertentu. Beban glikemik mempertimbangkan ukuran porsi.
Dengan demikian, beban glikemik menjadi ukuran lebih akurat dari efek makanan pada kadar gula darah. Semangka diklasifikasikan sebagai makanan GL rendah artinya terlepas dari status GI tinggi namun porsi kecil tidak akan membahayakan.
Namun tetap saja makan semangka secara berlebihan akan meningkatkan beban glikemik atau GL. Dan kemungkinan besar menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Sementara mengawasi gula darah sangat penting terutama bagi penderita diabetes.
Meskipun kasus perubahan warna kulit karena terlalu banyak konsumsi semangka jarang, namun ada suatu penelitian yang mengatakan bahwa konsumsi terlalu banyak semangka memiliki korelasi dengan perubahan warna kuning-oranye pada kulit. Hal ini disebut dengan likopenemia yang merupakan varian dari karotenemia.
Likopen adalah antioksidan dan pigmen. Zat ini bertanggungjawab atas warna merah yang ada dalam semangka dan buah serta sayuran lainnya. Jika zat ini dikonsumsi secara berlebihan, maka likopen dapat menumpuk di lapisan luar kulit.
Dan secara langsung dapat mengubah pigmentasi kulit. Namun penelitian tidak menyebutkan seberapa banyak semangka yang dapat dkonsumsi untuk menunjukkan hasil yang berdampak demikian.
Likopenemia adalahondisi langka yang sepenuhnya reversibel. Efeknya dapat dikurangi tentu saja dengan mengurangi asupan makanan penyebab likopenemia yaitu makanan yang kaya likopen seperti semangka [12].
Hiperkalemia adalah suatu kondisi yang ditanda dengan detak jantung yang lambar, tekanan darah rendah, kelemahan otot, dan detak jantung yang tidak teratur.
Hal ini sangat beresiko tinggi untuk orang dengan penyakit ginjal. Orang yang sehat memiliki tubuh yang dapat beradaptasi dan mengeluarkan kelebihan kalian melalui urin.
Sementara orang dengan gagal jantung, penyakit ginjal, diabetes tipe 1, insufisiensi adrenal, dan penyakit hati mungkin mengalami kesulitan mengelola kelebihan kalium.
Sehingga penderita penyakit ginjal, diabetes, gagal jantung, insufisiensi adrenal dan penyakit hati sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi semangka berlebihan. Bahkan untuk mengonsumsi semangka boleh atau tidak harus tentunya dengan konsultasi dokter atau ahli gizi terlebih dahulu.
Selain hiperkalemia banyak yang mengklaim bahwa semangka dapat menyebabkan overhidrasi sehingga ketidakseimbangan cairan dapat mengencerkan elektrolit dalam darah. Hal ini mungkin saja mengingat bahwa semangka sendiri adalah salah satu buah yang terdiri dari 92% kandungan air.
Meskipun banyak klaim demikian, namun tidak ada penelitian khusus yang mendukung hal ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa klaim tersebut tidak sepenuhnya bisa dipertanggungjawabkan.
Segala efek samping tersebut tidak akan terjadi jika kita mengetahui asupan atau standar konsumsi semangka yang aman. Umumnya mengonsumsi semangka tiap hari bukan merupakan suatu permasalahan. Hanya saja kadarnya benar-benar harus diperhatikan dan tidak boleh berlebihan. Berikut adalah kadar yang dianjurkan berikut dengan hal-hal yang harus diperhatikan.