10 Fungsi Empedu yang Harus Kamu Tahu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Makan merupakan salah satu hal penting yang sering kita lakukan, tapi tahukah kamu bahwa peristiwa mulai masuknya makanan ke dalam tubuh sampai makanan tersebut dicerna dan zat – zat yang tidak dibutuhkan dibuang dalam bentuk feses dan urin merupakan proses yang sangat kompleks.

Selama proses pencernaan  dalam tubuh manusia berlangsung, banyak sekali  organ-organ tubuh yang ikut berperan. Mulai dari menghaluskan makanan, memecah partikel makanan agar bias diserap, membunuh bakteri yang masuk bersama makanan , menetralkan racun dalam makannan yang dapat membahayak tubuh, hingga proses pengeluaran sisa makanan dalam bentuk feses. Proses pencernaan ini merupakan suatu mekanisme yang kompleks dan membutuhkan kerja sama dari banyak organ pencernaan. Apabila salah satu organ tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik maka proses pencernaan pun terganggu dan akan berdampak pula pada kesehatan tubuh seorang manusia.

Dari begitu banyak organ yang menyokong proses pencernaan ada satu organ kecil yang fungsinya tak kalah pentingnya, yaitu empedu. Empedu merupakan cairan yang dihasilkan secara kontinu oleh hati dan disalurkan pada sebuah kantong berbentuk seperti buah pear, disebut juga kandung empedu (gall blader). Kandung empedu terletak pada perut sebelah kanan tepatnya di bagian tepi belakang hati. Kandung empedu dan hati dihubungkan oleh saluran bernama duktus cystikus dan duktus hepatikus. Saluran tersebut bergabung menjadi duktus biliaris dan berjalan menuju usus halus bagian duodenum.

Cairan empedu berwarna hijau pekat agak kekuningan karena mengandung pigmen biliverdin, bilirubin, dan urobilin.  Cairan pahit ini akan keluar ke usus duodenum melalui  sebuah lubang yang disebut ampula vateri (papilla duodeni mayor). Pengeluaran cairan tersebut di stimulasi ketika ada lemak yang masuk ke dalam saluran pencernaan. Empedu akan diserap kembali ketika mencapai usus halus bagian ileum dan akan masuk ke dalam siklus enterohepatik untuk di recycle.

Fungsi empedu yang utama adalah dalam hal pencernaan lemak, namun masih banyak lagi fungsi-fungsi lain yang jarang dibahas. Untuk lebih jelasnya tentang apa saja  fungsi dari empedu, akan kita bahas satu persatu berikut ini:

1. Emulator lemak dan membantu enzim lipase

Seperti halnya sabun yang melarutkan sisa-sisa minyak dan lemak dari piring kotor, empedu juga berfungsi untuk melarutkan lemak yang kita makan. Sifatnya sebagai emulator ini memungkinkan lemak untuk berikatan dengan air sehingga lemak bersifat lebih soluble dan menjadi mudah untuk diserap oleh vili-vili usus.

Mengapa bisa demikian? Ternyata pada empedu terdapat dua sisi yangmemiliki sifat berbeda yaitu hidrofilik dan hidrofobik. Permukaan hidrofobik akan berikatan dengan lemak yang kemudian membentuk suatu struktur disebut misel. Sedangkan permukaan hidrofilik memiliki ikatan peptida polar sehingga  terjadi tarik-menarik dengan molekul air.

enzim lipase yang mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol, akan  bekerja lebih mudah  dan cepat bila ukuran lemak lebih kecil. Empedu membantu tugas enzim tersebut dengan merubah lemak molekul besar menjadi misel-misel dan mencegah presipitasi molekul lemak kecil menjadi lapisan lemak yang lebih tebal.

2. Membantu ekskresi produk hati

Fungsi hati sebagai organ yang berperan dalam metabolism berbagai senyawa dalam tubuh akan terganggu bila empedu dalam kondisi yang tidak baik. Empedu menjadi jalan bagi racun-racun dan zat-zat sisa metabolism hati untuk keluar ke usus dan pergi bersama feses dan urin. Zat sisa metabolism dapat berupa molekul endogen (hormon steroid, kalsium, bilirubin) dan senyawa eksogen (antibiotik dan obat-obatan). Zat-zat sisa metabolism ini apabila tidak dikeluarkan dapat membahayakan tubuh karena bersifat toksik. Apabila terjadi sumbatan dalan pentransferan zat sisa metabolism ini, terutama bilirubin, dapat menyebabkan penyakit kuning hingga menimbulkan kerusakan otak.

[AdSense-B]

3. Memberi warna pada urin dan feses

Empedu mengandung pigmen bilirubin, biliverdin dan urobilin. Pigmen-pigmen ini berasal dari pemecahan sel darah merah yang sudah tua. Hasil pemecahan tersebut dibawa ke hati untuk dikonjugasi atau dinetralkan kemudian zat-zat toksik dari pemecahan dibuang melalui empedu. Selain zat toksik, senyawa lain yang dialirkan ke empedu adalah ketiga pigmen tadi.

Bilirubin dan biliverdin bertugas memberi warna pada feses, sedangkan urobilin bertanggung jawab atas warna kuning pada urin. Apabila zat pigmen tersebut gagal dikeluarkan akibat penyakit pada kandung empedu maka feses akan berwarna putih pucat dan urin akan berwarna merah gelap seperti the.

4. Membantuk penyerapan vitamin A,D,E,K

vitamin terbagi menjadi 2 kelompok berdasarkan kelarutannya, yakni yang larut air(B,C) dan larut lemak (A,D,E,K). Vitamin larut lemak yang masuk kedalam tubuh akan berikatan dengan molekul-molekul lemak yang ada dalam saluran cerna. Agar dapat diserap secara cepat dan optimal vitamin-vitamin ini membutuhkan misel atau molekul lemak yang berukuran kecil. Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pembentukan misel ini berkaitan erat dengan fungsi empedu sebagai emulator lemak. Empedu akan memecah molekul lemak berukuran besar menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga mudah untuk ditumpangi zat-zat lain ketika diserap oleh vili-vili usus.

Artikel Terkait :

5. Membantu enzim pencernaan

Saat makanan yang kita makan keluar dari lambung dan menuju usus makanan ini akan bersifat asam karena telah bercampur dengan asam lambung yang memiliki pH 1,5-3. Makanan yang bersifat asam akan kurang optimal untuk diproses oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim pencernaan seperti amylase, lipase, peptin dan renin lebih optimal bekerja ketika berada pada lingkungan pH yang lebih basa.

Peran empedu dalam merubah suasana pH asam menjadi basa sangat penting bagi proses pencernaan. Empedu mengandung natrium bikarbonat yang dikeluarkan oleh sel-sel epitel pada permukaan kandung empedu. Kandungan natrium bikarbonat yang cukup banyak ini lah yang mampu merubah suasana pH makanan yang berasal dari lambung.

6. Mencegah iritasi pada usus

Fungsi empedu sebagai penetral pH selain untuk membantu proses kerja dari enzim pencernaan juga untuk melindungi permukaan usus dari asam lambung secara tidak langsung. Walaupun sama-sama merupakan organ pencernaan  lambung dan usus memiliki struktur permukaan yang berbeda. Struktur epitel permukaan dari lambung memiliki ketahanan yang lebih kuat dibandingkan epitel permukaan usus ketika terpapar oleh zat asam. Epitel usus yang terkena asam lambung secara kronis akan mengalami defek mikroskopis pada awalnya.

Apabila tidak ada penetralan dari empedu defek mikroskopis tadi dapat membesar dan epitel usus pun akan terkikis. Terkikisnya permukaan usus ini akan menimbulkan efek iritasi saluran pencernaan dengan gejala rasa nyeri pada perut. Terkikisnya permukaan usus dapat berlanjt hingga terbentuknya lubang pada usus atau disebut perforasi. Perforasi pada usus merupakan suatu hal yang serius karena dapat menyebabkan komplikasi yang berat seperti perdarahan, peritonitis, infeksi sistemik hingga kematian.

7. Mencegah diare

Selain karena infeksi diare juga dapat timbul akibat adanya disfungsi dari saluran cerna seperti malabsorbsi. Malabsorbsi sendiri merupakan ketidakmampuan usus untuk menyerap zat-zat makanan dari lumen usus. Empedu sebagai pemecah lemak memudahkan lemak agar segera diserap oleh usus. Apabila empedu tidak menjalankan fungsinya maka lemak tidak dapat diserap akibat molekulnya terlalu besar, terjadilah malabsorbsi lemak.

Lemak yang mengalami malabsorbsi ini akan semakin  menumpuk di lumen usus karena tidak dapat diserap oleh vili-vili. Respon tubuh akan menganggap tumpukan lemak sebagai benda asing dan harus segera dikeluarkan oleh tubuh. Selanjutnya lemak-lemak tadi membuat elektrolit juga terperangkap dalam lumen usus sehingga osmolaritasnya meningkat. Osmolaritas yang meningkat ini menyebabkan perpindahan air dari sel-sel tubuh keluar menuju lumen. Konsistensi sisa makanan di dalam lumen pun menjadi semakin encer. Akibatnya feses keluar sangat cepat dengan konsistensi yang encer atau terjadi diare.

[AdSense-A]

8. Sebagai laksatif

Selain memproduksi natrium bikarbonat, epitel pada empedu juga memproduksi mucin. Mucin merupakan suatu glycoprotein yang dihasilkan tubuh yang karakteristiknya seperti lendir. Mucin tidak hanya diproduksi empedu namun juga organ-organ lain diluar pencernaan, seperti epitel pada saluran pernafasan, daerah vagina dan Rahim, serta pada rongga-rongga sinus pada tengkorak.

Dalam proses pencernaan sendiri  mucin berfungsi sebagai lubricant atau pelumas. Sehingga dengan adanya pelumas ini makanan dapat turun dengan mudah dan meringankan beban kerja usus untuk melakukan kontraksi dan relaksasi. Bila produksi mucin ini berkurang feses akan menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan.

Baca juga :

9. Membunuh kuman

Mucin yang dihasilkan empedu sendiri  juga merupakan suatu barrier bagi saluran cerna. Sebenarnya fungsi dari mucin bukan benar-benar membunuh bakteri namun dengan cara membentengi permukaan usus ketika dilewati oleh makanan. Karena sifatnya yang seperti lendir dan pekat membuat mucin ini sebagai tembok yang sulit untuk ditembus oleh bakteri atau virus. Mikroorganisme patologis (bakteri, virus, protozoa, telur cacing) yang masuk bersama makanan akan terjebak dalam lendir dan akan hilang terbawa bersama dengan feses dikeluarkan dari tubuh.

10. Mengeluarkan kolesterol

Selain sembilan fungsi di atas, empedu juga berfungsi sebagai penghasil kolesterol yang dibutuhkan tubuh. Meskipun kita sering mendengar istilah kolesterol “jahat”, padahal tidak semua jenis kolesterol tidak bagus untuk tubuh. Malahan sebagian kolesterol diperlukan tubuh untuk mensintesis protein dan lemak serta membantu kelancaran metabolisme dalam tubuh.

Baca Juga :

Itulah sepuluh fungsi empedu yang dihasilkan oleh kandung empedu. Meskipun terlihat sederhana dan dihasilkan oleh organ tubuh yang relatif kecil, nyatanya empedu merupakan salah satu zat mempunyai peran penting dalam kelangsungan hidup manusia. Fungsi empedu diatas tentunya tidak bisa tercapai jika terjadi kerusakan pada kandung empedu. Ada banyak hal wujud dari kerusakan pada kandung empedu yang dapat mengganggu proses ekskresi empedu, antara lain :

  • Kolesistitis, yang merupakan peradangan pada kandung empedu.
  • Ileus, yang merupakan pindahnya batu empedu ke usus. Meskipun ha l ini merupakan sebuah fenomena langkah tapi ileus merupakan salah satu gangguan empedu yang dapat berujung pada kematian
  • Empiema, meerupakan infeksi kandung empedu
  • Lubang, batu empedu kadang kala dapat menyebabkan lubang pada kandung empedu. Hal ini, jika tidak segera diatasi akan menyebabkan infeksi yang dapat menyebar ke seluruh bagian perut.
  • Polip
  • Tumor

Melihat banyaknya jenis kerusakan pada kandung empedu tentunya kita tidak ingin mengidap salah satu diantaranya bukan. Oleh karena itu, ada baiknya jika kita lebih sering menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup dan memilih makanan yang menyehatkan sehingga senantiasa terhindar dari berbagai macam penyakit.