Vagina adalah organ vital wanita yang sangat sensitif. Sekalinya wanita tidak mampu menjaga kebersihan dan kelembapan vagina dengan baik, vagina pasti akan bereaksi dengan sendirinya seperti keputihan abnormal (patologis). Oleh karena itu, Anda harus jeli memperhatikan apa yang baik dna tidak baik untuk vagina Anda. Salah satu kebiasaan wanita adalah menggunakan celana jeans ketat dalam aktivitas sehari-hari.
Tak jarang pula kita menggunakan celana jeans ketat lebih dari 6 jam dalam sehari. Benarkah menggunakan celana jeans akan mempengaruhi kesehatan vagina? Kira-kira apa saja dampak buruk yang ditimbulkan? Keep scrolling!
Dampak Buruk Gunakan Celana Jeans Ketat
Celana jeans yang ketat dapat menimbulkan iritasi, infeksi jamur, serta tumbuhnya bakteri asing di vagina. Penggunaan celana jeans ketat yang terlalu lama juga dapat membuat kulit berkeringat tanpa dapat diserap dengan baik. Hal ini akan mempermudah bakteri dan jamur tumbuh dan berkembang biak. Bahan jeans yang kaku dan ketat memiliki kemungkinan timbulnya gesekan antara area selangkangan dengan vagina. Hal diatas akan membuat vagina mudah lecet malah terlukai. Bila iritasi ringan telah terjadi seperti sensai gatal atau kulit tampak kemerahan, Anda harus waspada. Setidaknya batasi penggunaan celana jeans ketat dalam sehari.
Apakah wanita Dilarang Menggunakan Celana Jeans?
Tidak ada yang melarang wanita menggunakan celana jeans. Anda hanya perlu memperhatikan celana jeans yang Anda gunakan. Karena keterbatasan sirkulasi udara akibat bahan yang ketat, Anda bisa menggunakan celana dalam dengan bahan katun untuk menyerap keringat sehingga kelembapan kulit sekitar area vagina tetap dalam range normal. Anda juga masih bisa tetap bergaya menggunakan celana jeans asal memperhatikan durasi penggunaan atau model celana jeans yang digunakan. Toh, jaman sekaran banyak sekali celana jeans yang tak selalu ketat namun model tetap kekinian tidak ketinggalan jaman.
Tips Jaga Kesehatan Vagina
Selain memperhatikan celana jeans yang digunakan, kebersihan vagina pun juga harus digaris bawahi. Hindari penggunaan sabun dengan pH tinggi untuk membersihkan area organ vital ini. Karena pada dasarnya, area intim wanita bersifat asam sehingga bila tingkat keasaman ini berubah akibat produk pH tinggi (basa), maka tubuh mendeteksi hal tersebut sebagai serangan dari luar. Akhirnya tubuh akan melakukan tindakan proteksi untuk mengembalikan pH, salah satunya dengan menghasilkan cairan keputihan.
Ketika membersihkan daerah intim kewanitaan, Anda tidak perlu menggunakan sabun dengan pewangi. Bahan kimia dalam sabun akan menimbulkan reaksi karena vagina juga merupakan organ sensitif. Gunakan handuk atau tissue yang lembut untuk mengeringakan area vagina dengan cukup menepuk-nepuk saja. Menggosok atau mengusap dengan terlalu keras dapat membuat vagina iritasi. Iritasi yang tidak dirawat dengan benar juga akan menyebabkan bakteri mudah masuk kedalam tubuh sehingga dapat menyebabkan infeksi yang lebih jauh.