Kesehatan Tulang

Anterolistesis – Penyebab, Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anterolistesis merupakan sebuah kondisi ketidaknormalan atau kelainan tulang pada bagian tulang belakang yang pada umumnya berpengaruh pada punggung bawah. Saat vertebra atas tergelincir di depan, maka ini adalah suatu keadaan yang kita sebut dengan anterolistesis. Jadi, daerah yang berbentuk seperti drum pada bagian depan setiap vertebra yang tergelincir ke depan akan menimbulkan tanda umum seperti nyeri.

Selip atau tergelincirnya vertebra ini biasanya dokter akan menilai dalam skala 1 hingga 4. Tahapan inilah yang menentukan tingkat keparahan gejala dinilai dari ringan hingga seriusnya selip atau tergelincirnya vertebra, seperti berikut:

  • Pada tahap atau kelas 1 anterolisthesis, kurang dari 25% adalah selip ringan.
  • Pada tahap atau kelas 2 anterolistesis, selip atau tergelincirnya vertebra terjadi lebih dari 25% namun masih kurang dari 50%.
  • Pada tahap atau kelas 3 anterolistesis, selip atau tergelincirnya vertebra terjadi lebih dari 50% namun masih kurang dari 75%.
  • Pada tahap atau kelas 4 anterolistesis, selip atau tergelincirnya vertebra terjadi lebih dari 50 % namun masih kurang dari 75%. Ada kemungkinan juga akan kondisi selip 100% pada tahap ini namun baru sedikit kasus yang demikian dan gejala yang ditimbulkan bisa sangat serius.

Vertebra itu sendiri apa?

Vertebra juga kita sebut dengan tulang punggung di mana tulang ini tak beraturan yang menjadi pembentuk punggung sehingga kita manusia bisa dengan gampang menggerakkannya. Pada manusia, ada 33 tulang punggng di mana 4 diantaranya membentuk tulang ekor dan 5 tulang bergabung yang kemudian menjadi pembentuk bagian sacral.

Pada bagian depannya setiap ruas tulang merupakan bagian yang cukup tebal dengan bentuk seperti drum yang juga kita bisa sebut dengan istilah badan vertebral. Ada disk juga diantara dua vertebra yang kita sebut dengan cakram intervertebralis di mana bentuknya menyerupai bantal namun rata. Fungsi utama dari bagian tersebut adalah sebagai pelindung sekaligus penyerap sumsum tulang belakang dan tulang belakang itu sendiri dari syok. Ketika anterolistesis terjadi, posisi abnormal tubuh vertebral atas terjadi.

Penyebab

Anterolistesis tentunya tidaklah dialami oleh seseorang begitu saja. Ada beberapa faktor dibalik terjadinya anterolistesis ini yang perlu untuk kita ketahui sekaligus waspadai supaya anterolistesis tak sampai dialami. Berikut diketahui ada sejumlah penyebab atau faktor risiko yang bisa disimak.

  • Fraktur mendadak. Pada umumnya, fraktur atau patah tulang bisa saja terjadi ketika mengalami kecelakaan terjatuh atau kecelakaan lalu lintas saat berkendara.
  • Latihan fisik yang terlalu berat. Contoh latihan fisik yang berat adalah seperti menjadi binaraga atau angkat berat. Angkat beban yang terus-menerus tanpa juga mengetahui kondisi otot dan tulang sebenarnya mampu mengembangkan kondisi anterolistesis.
  • Faktor usia. Seiring bertambah tuanya usia kita, anterolistesis bisa saja terjadi karena tulang rawan yang terletak diantara vertebra akan makin tipis yang juga otomatis membuat fungsinya makin lemah.
  • Tumor. Tumor merupakan sebuah faktor yang bisa saja menjadi pemaksa vertebra untuk selip alias pindah dari posisi normal dan alaminya.
  • Defek pertumbuhan tulang belakang. Defek biasanya dikaitkan dengan faktor genetik dan anterolistesis bisa saja terjadi karena hal tersebut, khususnya anterolistesis yang dialami oleh anak-anak.
  • Artritis
  • Tulang lemah

Gejala

Setelah mengintip apa saja yang menjadi faktor penyebab atau faktor risiko dari munculnya kondisi anterolistesis, maka perlu juga mewaspadai beberapa gejala yang timbul berdasarkan pada jumlah selip maupun lokasi selip terjadi.

Karena timbul ras asakit ketika kita melakukan gerakan-gerakan tertentu, hal ini akan menjadikan tubuh tertekan dan kurang aktif. Kekuatan dan kepadatan otot pun akhirnya bisa hilang di mana fleksibilitas pada area lain di tubuh pun bisa saja terkena dampaknya. Berikut ini adalah beberapa tanda umum dari selipnya vertebra:

  • Kesemutan
  • Hilangnya kemampuan untuk merasakan adanya sensasi dingin atau panas.
  • Kelemahan
  • Rasa nyeri serta postur buruk tubuh.
  • Kejang pada otot.
  • Sulit berjalan dan bergerak ketika sudah pada kasus yang parah.
  • Turun atau hilangnya fungsi usus atau kandung kemih pada kasus yang telah parah.

Penting untuk segera ke dokter dan memeriksakan kondisi tulang belakang Anda apabila mengalami cedera seperti kecelakaan atau terjatuh. Setelah terjadi kecelakaan atau terjatuh, ada kemungkinan bahwa gejala-gejala tersebut Anda rasakan, maka sebelum kondisi anterolistesis menjadi makin serius, periksakan ke dokter dan menempuh beberapa metode diagnosa seperti:

Metode diagnosa dengan teknik pencitraan sangat penting untuk membantu dokter mengonfirmasi apakah seseorang yang menderita gejala anterolistesis benar-benar mengalami cacat tulang. Teknik pencitraan juga berguna dalam menilai tingkat keparahan cedera serta rusaknya saraf. Barulah setelah diperiksa, dokter baru bisa menentukan kelas atau tahap dari anterolistesis untuk keparahan kondisi.

Pengobatan

Solusi pengobatan atau perawatan akan ditentukan dokter setelah melihat tingkat selip yang dialami penderita. Gejala biasanya lebih ringan pada penderita selip kelas 1 dan 2 dan tujuan perawatan yang diberikan pun hanya untuk membuat rasa sakitnya berkurang sehingga tubuh bisa menjadi lebih nyaman.

Sementara untuk slip yang berada pada kondisi kelas 3 dan 4 sudah termasuk serius dan berat. Karena telah dianggap berat, biasanya pembedahan atau operasi adalah langkah yang dianjurkan oleh dokter. Namun pada umumnya, inilah pengobatan-pengobatan yang kiranya diperlukan oleh para penderita anterolistesis:

  • Obat – Obat NSAID atau anti-inflamasi nonsteroid adalah contoh jenis obat yang penggunaannya bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit serta bengkak yang anterolistesis sebabkan. Sedangkan opioid dan steroid biasanya diperlukan ketika nyeri yang dirasakan jauh lebih serius. Untuk pemberian steroid epidural pada umumnya perlu disuntukkan pada bagian belakang supaya rasa sakit bisa berkurang.
  • Istirahat – Karena berhubungan langsung dengan tulang belakang yang menjadi pendukung tubuh kita dalam melakukan aktivitas harian, mengalami anterolistesis akan menjadikan segala rutinitas terhambat karena terbatasnya gerakan tubuh. Istirahat di tempat tidur adalah sebuah cara pencegahan selip yang jauh lebih serius dan perlindungan terhadap vertebra agar tak rusak lebih lanjut.
  • Olahraga – Latihan fisik pun perlu dilakukan sebagai salah satu langkah pemulihan walau memang mungkin penderita bisa merasakan rasa nyerinya secara lebih. Namun kurang olahraga justru hanya akan membuat gerakan makin terbatas dan dengan latihan fisik rutin kita bisa meningkatkan gerakan tanpa lagi ada rasa sakit. Fleksibilitas juga akan meningkat karena latihan ini berikut otot punggung yang lebih kuat. Tentu saja selama melakukan olahraga harus memerhatikan juga bahaya olahraga yang berlebihan dan tetap pada porsi sesuai kebutuhan tubuh saja.
  • Chiropractic – Chiropractic kini banyak dipilih sebagai perawatan yang menguntungkan bagi para penderita gangguan tulang belakang dan otot sendi. Pengobatan dengan metode ini bila dilakukan secara rutin dan dibantu oleh ahlinya maka vertebra yang selip atau tergelincir tadi bisa dikembalikan pada posisi normalnya lagi.
  • Operasi – Saat langkah-langkah pengobatan dan terapi lainnya tak mampu secara efektif membantu pemulihan, operasi adalah langkah terakhir yang perlu diambil. Dekompresi adalah salah satu pilihan pembedahan di mana ini adalah prosedur pengangkatan tulang atau jaringan lainnya dengan tujuan pelepasan tekanan pada saraf terkait dan vertebra tersebut. Fusi spinal adalah pilihan operasi lainnya di mana ini merupakan prosedur transplantasi sepotong tulang ke bagian belakang dari tulang belakang. Dengan cara inilah massa tulang terbentuk dan tulang belakang menjadi jauh lebih stabil.

Anterolistesis bukanlah masalah ringan, segera ke dokter apabila mengalami kecelakaan yang melibatkan tulang belakang sehingga anterolistesis bisa dicegah sedari dini.