Infeksi telinga bisa terjadi saat cairan di dalam telinga menumpuk terlalu banyak sehingga bakteri dan virus akan mudah masuk dan berkembang biak di dalam telinga. Sebagian penderita beranggapan jika gejala yang ditimbulkan infeksi telinga tidak berbahaya. Namun sebenarnya, akibat infeksi telinga bisa mengembangkan komplikasi macam macam penyakit pada telinga yang jauh lebih parah dan bisa kambuh kapan pun. Bagian telinga yang umumnya terinfeksi adalah ruang di belakang gendang telinga tempat ketiga dari tulang pendengaran. Infeksi telinga memang menjadi salah satu penyakit yang umum dialami banyak orang khususnya anak anak. Dalam kesempatan kali ini akan kami berikan beberapa akibat infeksi telinga yang harus diwaspadai sebab beberapa diantaranya sangat berbahaya dan bersifat kronis.
Tanda dari gendang telinga pecah diantaranya adalah keluar cairan berupa nanah dari telinga dan penyebab telinga berdarah yang bisa bersifat sementara dan sembuh sendiri atau juga bisa bersifat kronis sehingga membutuhkan bantuan medis. Gendang telinga pecah bisa terjadi jika infeksi di dalam telinga tidak segera diobati sehingga cairan dalam telinga semakin menumpuk dan akhirnya memberi tekanan pada selaput gendang telinga terlalu besar sehingga akhirnya gendang telinga pecah.
Infeksi virus yang terjadi pada koklea yakni organ sensorik utama pendengaran juga bisa terjadi akibat infeksi telinga. Virus akan menyebabkan jenis gangguan pendengaran seperti penyebab telinga sakit dimana jenis virus tersebut serupa dengan infeksi pada saluran pernafasan dan juga flu atau pilek. Dalam beberapa kasus, pendengaran mungkin bisa kembali sepenuhnya, bisa pulih sebagian atau bisa benar benar hilang secara permanen.
Otitis media dengan efusi merupakan cairan yang terbentuk di belakang gendang telinga yang mengganggu fungsi daun telinga. Kondisi ini bisa terjadi karena disebabkan infeksi ataupun tidak. Penumpukan cairan di bagian belakang gendang telinga akibat infeksi telinga ini bisa mendistorsi suara dan juga memblokir telinga bagian dalam. Cairan ini umumnya bisa hilang dengan sendirinya meski terkadang gendang telinga mengalami kerusakan karena bagian telinga tengah sudah mengalami infeksi.
Otitis media atau infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah juga bisa terjadi akibat infeksi telinga atau gejala tinnitus. Pembengkakan dan juga akumulasi nanah nantinya akan menghalangi suara untuk masuk ke dalam telinga bagian tengah. Pendengaran umumnya bisa kembali sesudah infeksi berhasil disembuhkan. Akan tetapi infeksi telinga tengah yang tidak segera diobati bisa menimbulkan kerusakan permanen di struktur telinga tengah sehingga terjadi gangguan pendengaran permanen meski dalam kasus yang jarang terjadi.
Otitis externa atau peradangan di saluran telinga juga bisa terjadi akibat infeksi di dalam telinga. Kondisi ini juga sering disebut dengan istilah “telinga perenang, meskipun air yang terperangkap di dalam telinga bukanlah satu satunya penyebab dari infeksi ini. Peradangan, pembengkakan dan juga eksudat atau penumpukan dalam saluran telinga ini akan menghalangi suara menuju ke telinga tengah penyebab telinga berdengung dan pendengaran bisa kembali asalkan infeksi berhasil disembuhkan sebelum terlambat.
Apabila infeksi telinga permanen atau sementara terjadi pada bayi serta balita, maka kemungkinan juga bisa menyebabkan keterlambatan berbicara, bersosialisasi dan juga keterampilan pengembangan pada bayi dan balita.
Terkadang, infeksi yang terjadi di dalam telinga juga bisa menimbulkan radang yang membuat kelenjar adenoid, amandel atau kelenjar gondok mengalami pembengkakan seperti tanda tanda amandel kambuh dimana adenoid sendiri merupakan bagian dari sistem limfatik tubuh untuk melindungi diri dari serangan kuman yang berasal dari luar tubuh. Jika ini terjadi maka akan timbul masalah pernafasan dan pendengaran yang cukup kronis.
Meskipun terlihat sepele, namun akibat infeksi telinga ternyata bisa mengembangkan berbagai masalah serius dalam tubuh khususnya di area telinga seperti kehilangan pendengaran atau tuli permanen. Apabila anda mengalami infeksi telinga, maka segera diobati ke dokter spesialis THT sehingga penanganan yang diberikan tepat dan tidak salah sasaran.