Categories: Kesehatan Mulut

7 Penyakit Mulut Pada Anak yang Jarang Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit mulut pada anak sering terjadi karena kurangnya sistem imun pada anak, dimana sistem imun tersebut masih dalam tahap pertumbuhan. Selain itu paparan agen-agen biologis di lingkungan adalah penyebab utama dari berbagai penyakit mulut pada anak. Beberapa penyakit mulut pada anak menyebabkan rasa sakit yang luar biasa sehingga menyebabkan perasaan tidak enak dan menggangu pada anak. Hal ini bisa menyebabkan si anak tidak bernafsu makan dan kekurangan cairan karena rasa perih saat minum. Pada artikel ini kita akan membahas beberapa penyakit mulut pada anak. Apa saja gejala-gejala umum yang menyertai penyakit-penyakit tersebut dan bagaimana cara untuk mengobatinya apabila anak kita telah terjangkit. Semoga informasi di dalam ini bermanfaat bagi Anda.

1. Gingivitis Ulseratif Akut

Penyakit gingivitis ulseratif akut adalah infeksi yang menimbulkan bisul-bisul, pembengkakan, dan nekrosis pada gusi dan jaringan mulut. Hal ini disebabkan karena banyaknya bakteri di dalam rongga mulut yang diakibatkan oleh kurangnya kebersihan mulut dan gigi, virus dan bakteri, maupun asupan gizi yang buruk. Gejala yang menyertai penyakit mulut ini di antaranya adalah rasa nyeri pada gusi, gusi berdarah, bau mulut, muncul tanda merah pada gusi, bengkak pada gusi, terdapat plak berwarna abu-abu pada gusi, dan suhu badan tinggi. Anak yang terserang gejala-gejala ini harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan tindakan medis. Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan diantaranya adalah:

  • memberikan antibiotik untuk membersihkan daerah yang kemungkinan bisa terjadi infeksi
  • melakukan operasi gigi
  • meningkatkan kualitas gizi makanan
  • pembersihan plak gigi secara teratur
  • pengaturan pola makan dengan diet yang sehat dan benar.

Di samping itu pencegahan juga bisa dilakukan agar penyakit gingivitis ulseratif akut ini tidak menyerang anak Anda. beberapa di antaranya adalah dengan cara mempertahankan keseimbangan asupan makanan dari segi gizi, perawatan tepat untuk gigi dan gusi, serta melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. (Baca juga: Gejala flu pada anak)

2. Gingivostomatitis Herpetik Akut

Penyakit gingivostomatis herpetik akut, biasa dikenal sebagai penyakit herpes, disebabkan oleh virus herpes simpleks. Penyakit ini sebenarnya merupakan stadium lanjut dari infeksi gingivostomatitis herpetik primer yang sering juga dijumpai pada anak. Inveksi virus herpes primer ini menyebabkan nyeri pada gusi dan bagian rongga mulut secara langsung. Selain herpes primer, terdapat juga infeksi yang umunya menyertai yaitu herpes sekunder. Herpes sekunder ini merupakan pengaktifan kembali inveksi virus pada saat kekebalan tubuh si anak menurun. Gejala yang menyertai penyakit gingivostomatitis herpetik akut ini diantaranya:

  • inveksi berupa peradangan pada gusi
  • rasa sakit luar biasa pada rongga mulut
  • disertai demam
  • rasa kesemutan di area mulut
  • perasaan cemas

Untuk tindakan pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan diberikan antibiotik agar rasa sakit yang dirasakan anak berkurang. Pada umumnya karena inveksi yang terjadi, anak akan mengalami rasa sakit luar bisa pada mulut sehingga enggan makan dan minum. Hal ini bisa mengakibatkan anak mengalami dehidrasi. Oleh karena itu untuk meredakan rasa nyei tersebut bisa dilakukan dengan obat kumur sehingga bisa makan dan minum.

[AdSense-B]

3. Keilitis Angularis

Keilitis Angularis adalah salah satu penyakit mulut yang sering muncul pada anak-anak. Namun karena penyakit ini nampak tidak terlalu mengganggu, maka keberadaannya sering diabaikan. Penyakit ini berupa infeksi yang terjadi pada sudut mulut dimana ditandai dengan munculnya fisur-fisur, retak –retak pada sudut bibir, bitnik-bintik berwarna kemerahan, ulserasi atau luka diikuti rasa terbakar, serta rasa kering pada sudut mulut. Meskipun nampak tidak menganggu, tetapi penyakit ini bersifat kronis dan harus segera mendapatkan tindakan medis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak terjangkit penyakit ini, di antaranya adalah: (Baca juga: Cara menghilangkan bau mulut akibat karang gigi)

  • kurangnya asupan vitamin B kompleks
  • adanya inflamasi pada rongga mulut
  • kekurangan zat besi
  • kebiasaan bernapas dengan mulut
  • membasahi bibir dengan air ludah
  • menjilati samping mulut
  • sering mengeluarkan air liur

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keilitis angularis adalah banyak mengonsumsi vitamin E, menggunakan obat anti jamur, banyak minum air putih (minimal 8 gelas sehari), konsumsi makanan yang banyak mengandung mineral, mengonsumsi sayur-sayuran berdaun hijau. Anda juga bisa menggunakan mentimun sebagai obat alami untuk menyembuhkan penyakit ini pada anak. Cairan mentimum bersifat menyejukkan dan dapat mengobati iritasi yang terjadi di sekitar mulut.

4. Lidah Putih

Lidah putih atau “white coated tongue” adalah salah satu penyakit mulut yang mungkin menyerang anak Anda. Lidah anak sehat pada umumnya memiliki lapisan putih ini dalam bentuk tipis. Lapisan ini berasal dari sisa makanan yang menempel dan mengendap pada lidah serta campuran air ludah. Pada anak yang sedang sakit, lidah tidak banyak bergerak dan produksi air liur berlebih. Hal ini menyebabkan penumpukan lapisan pada lidah dan berwarna putih. Gejala ini memberikan rasa tidak enak di sekitar rongga mulut karena lidah terasa tebal dan kering.  Anda bisa mengobati penyakit ini pada anak dengan cara:

  • menjaga kebersihan mulut anak
  • berkumur menggunakan larutan garam
  • berkumur menggunakan larutan obat anti jamur
  • konsumsi suplemen anti jamur
  • konsumsi yogurt
  • jika anak masih menyusu dari botol, pastikan untuk mencuci bersih dot
  • bisa menggunakan bahan alami untuk pengobatan, seperti minyak cengkeh dan bawang putih
  • menggunakan larutan peroksida 1%

5. Guam (Thrush)

Penyakit guam (thrush) pada anak ini sebenarnya merupakan penyakit yang diakibatkan oleh adanya pertumbuhan jamur yang tidak terkendali di dalam rongga mulut. Jamur yang paling dominan sebagai penyebab penyakit ini adalah jamur candida albicans. Pada umumnya penyakit ini memang terjadi pada anak-anak karena sistem imun dalam tubuh anak masih dalam pertumbuhan. Dalam kondisi normal keberadaan jamur candida albicans ini normal ada di permukaan lidah. Akan tetapi jika jumlahnya tidak terkendali maka keberadaannya akan sangat mengganggu kenyamanan rongga mulut penderita. Gejala penyakit ini ditandai adanya warna bercak-bercak putih di lidah yang sulit dihilangkan. Untuk mencegah agar anak tidak terjangkir jamur ini, kita harus memastikan alat makan yang digunakan anak dalam kondisi bersih. Jika penyakit ini telah terlanjur menjangkiti anak, maka cara pengobatan yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan obat anti jamur. [AdSense-C]

6. Sariawan (Aphtae)

Sariawan adaah penyakit yang sangat umum terjadi, baik pada anak maupun orang dewasa. Penyakit ini berupa benjolan kecil pada rongga mulut dan gusi, yang berisi cairan. Benjolan ini terasa perih apabila tersentuh. Karenanya sakit bila tersentuh, keberadaan benjolan-benjolan ini mengakibatkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Pada beberapa kasus juga menyebabkan susah menelan dan susah berbicara. Penyebab sariawan pada anak di antaranya:

  • infeksi virus herpes yang diawali demam selama kurang lebih 1-3 hari
  • jamur yang menyebabkan bercak-bercak putih yang bertambah jumlah hingga terbentuk luka
  • luka yang disebabkan karena tergigit saat berbicara maupun mengunyah makanan
  • mengonsumsi makanan yang kurang aman; terlalu panas, terlalu keras
  • kekurangan vitamin B dan C
  • menderita penyakit lain sebelumnya, seperti penyakit celiac atau penyakit radang usus.

Sariawan pada anak biasanya diikuti gejala-gejala seperti penurunan berat badan, nyeri di bagian perut, demam, terdapat lendir atau darah pada feses, leher terasa kaku dan kelelahan, dan terdapat luka di sekitar anus. (Baca juga: Cara menngobati gigi berlubang secara alami)

7. Bibir Sumbing

Bibir sumbing adalah kesalahan perkembangan jaringan dimana terjadi penggabungan atau penyatuan tulang rahang dan bibir pada anak. Penyakit bibir sumbing umumnya terjadi pada saat bayi berusia 2-3 bulan di dalam kandungan sang ibu. Untuk mencegah agar anak tidak mengalami penyakit bibir sumbing ini tentunya dengan cara menjaga kesehatan sang ibu pada saat masa kehamilan. Beberapa faktor yang menyebabkan bibir sumbing pada anak adalah:

  • asupan nutrisi oleh ibu saat hamil
  • faktor obesitas
  • rokok
  • diabetes
  • efek samping konsumsi obat
  • virus
  • paparan zat kimia
  • ibu sakit ketika hamil
  • stress yang dialami sang ibu
  • morning sickness pada sang ibu