Penyakit dan Kelainan

Efek Transfusi Darah Beda Golongan yang Wajib Diperhatikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berikut ini akan kami jelaskan mengenai dampak serta efek transfusi darah beda golongan, dan bagaimana hal tersebut akan berpengaruh pada kesehatan seseorang. Kegiatan transfusi darah merupakan kegiatan yang sering dilakukan guna menolong seseorang yang mengalami kehilangan darah dalam jumlah besar, yang diakibatkan oleh syok, operasi, trauma, dan juga bagi mereka yang mengalami masalah pada organ pembentuk sel darah merah sehingga menjadi tidak berfungsi.

Transfusi darah sendiri merupakan kegiatan menyalurkan darah yang sudah sebelumnya diambil dari donor dan disimpan ke dalam apa yang disebut sebagai kantung darah yang sudah dibedakan berdasarkan golongan darah, kepada mereka yang membutuhkan darah tersebut.

Secara umum, golongan darah dibagi menjadi empat golongan, yaitu A, B, O, dan AB dimana kesemuanya memiliki syarat-syarat tersendiri dan tidak bisa sembarangan untuk disalurkan ke golongan darah yang berbeda.

Proses transfusi juga tidak hanya sekedar melihat dari golongannya saja, tetapi juga melihat dari Rhesus (Rh) yang biasanya terbagi dua, yaitu Rh (-) dan Rh (+) dan ini sangat penting untuk diperhatikan guna menghindari dampak yang tidak diinginkan.

Selengkapnya mengenai transfusi darah dapat dibaca pada artikel kami mengenai cara melakukan transfusi darah dan juga cara transfusi darah pada manusia serta artikel mengenai penyebab transfusi darah supaya lebih memahami akan hal ini.

Lalu sebenarnya apa saja sih efek transfusi darah beda golongan dan kemungkinan yang akan terjadi apabila ini dilakukan?

Aturan Umum dari Kegiatan Transfusi Darah

Aturan yang umum diberlakukan saat akan melakukan transfusi darah adalah menghindari melakukan transfusi pada seseorang yang memiliki golongan darah yang berbeda, dan tidak memiliki antigen yang sejenis.

Secara umum bisa dijelaskan sebagai berikut:

  • Seseorang dengan golongan darah A akan memiliki antigen A di dalam tubuhnya, dan juga antibodi B
  • Seseorang dengan golongan darah B akan memiliki antigen B dan antibodi A,
  • Seseorang dengan golongan darah AB memiliki antigen A dan B, tetapi tidak ada antibodi untuk A dan B,
  • Seseorang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A ataupun B, tetapi memiliki antibodi A dan B.
  • Darah dengan Rh (-) hanya untuk disalurkan kepada sesama Rh (-)
  • Darah dengan Rh (+) bisa disalurkan kepada Rh (+) maupun Rh (-)

Apabila ada golongan darah yang mengandung suatu jenis antigen, baik itu A atau B, masuk ke tubuh seseorang yang tidak memiliki antigen sejenis, maka antibodi yang ada di dalam tubuh akan mencegah masuknya darah dengan antigen berbeda tersebut masuk .

Jadi apabila seseorang memiliki golongan darah A, maka ia tidak bisa menerima darah dari mereka yang golongan darahnya B atau AB, karena tubuh orang itu memiliki antibodi B guna mencegah antigen B masuk.

Seseorang tersebut hanya dapat menerima darah dari mereka yang bergolongan A karena sama-sama memiliki antigen sejenis, atau mereka yang golongan darahnya O karena tdak memiliki antigen sehingga antibodi B tidak akan bereaksi.

Begitu juga dengan mereka yang dari golongan darah B yang di dalam tubuhnya sudah terdapat antibodi atas antigen A, sehingga tidak bisa menerima darah dari golongan B dan AB, dan hanya bisa menerima darah dari golongan B dan O. [AdSense-B]

Untuk golongan AB, karena mereka tidak memiliki antibodi untuk antigen A atau pun B, mereka bisa menerima darah dari dua golongan tersebut dan juga dari golongan O, tetapi tidak bisa menyalurkan darah untuk mereka yang memiliki golongan darah A, B, atau pun O.

Dan kemudian untuk golongan O, mereka bisa menyalurkan darah ke golongan darah mana pun karena tidak memiliki antigen, tetapi hanya bisa menerima darah dari golongan O saja dikarenakan pada darah mereka terdapat antibodi A dan B.

Efek Transfusi Darah Beda Golongan

Setelah sebelumnya telah dibahas mengenai efek transfusi darah pada anak dan juga efek transfusi darah pada ibu hamil, kali ini perlu juga diketahui apa saja efek samping yang akan terjadi apabila melakukan transfusi darah beda golongan.

Pada paragraf di atas sudah dijelaskan mengenai aturan umum dari melakukan kegiatan transfusi darah, dan berikut ini akan diberikan beberapa gejala yang mungkin timbul dari hasil transfusi darah yang tidak kompatibel.

Transfusi darah yang tidak kompatibel akan mengakibatkan gejala-gejala berikut ini, yang umumnya terjadi beberapa menit setelah proses transfusi:

  • Demam dan menggigil
  • Kesulitan bernafas
  • Nyeri atau ngilu pada otot
  • Pusing dan mual
  • Rasa sakit pada bagian dada, perut, dan punggung
  • Darah pada air seni [AdSense-C]

Apabila tidak ditangani sesegera mungkin akan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di beberapa titik pada tubuh penerima darah, yang tentunya akan sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa mereka.

Hal lain yang akan terjadi selain penyumbatan pada saluran darah adalah gagal ginjal, stroke, dan juga tekanan darah yang sangat rendah dan abnormal.

Lalu kenapa gejala-gejala tersebut bisa terjadi terutama apabila telah mengikuti aturan umum yang ditulis di atas?

Itu karena pada praktiknya proses transfusi darah sangatlah kompleks dan diperlukan analisis mendalam serta ketelitian, sehingga umumnya proses transfusi darah hanya dilakukan antar golongan sejenis dan juga mengikuti aturan terkait Rhesus (Rh).

Faktor-faktor yang bisa mengakibatkan terjadinya efek transfusi darah beda golongan yang tidak kompatibel antara lain seperti:

  • Kesalahan pelabelan/penamaan golongan darah pada kantung darah
  • Kesalahan pendataan pasien yang akan menerima darah
  • Kesalahan analisis pada darah pendonor maupun penerima
  • Kesalahan proses pengambilan darah

Apabila sampai terjadi, biasanya tim medis akan segera membawa pasien ke ruang ICU untuk diberikan penanganan lanjutan dan mengeluarkan darah yang sudah masuk ke dalam tubuh, merangsang proses urinasi, dan melakukan pencegahan terhadap penyumbatan.