Transfusi darah atau lebih dikenal dengan istilah donor darah merupakan sebuah proses menyalurkan darah dari satu orang ke orang lain dengan tujuan menggantikan kekurangan darah seseorang. Beberapa kondisi yang menjadi penyebab tranfusi darah di antaranya seperti seseorang yang mengalami kecelakaan yang membuat kehilangan banyak darah, seseorang yang sedang menjalani operasi, tidak berfungsinya organ vital yang memproses pembentukan sel darah merah, dan gejala thalasemia.
Manfaat dari transfusi darah sangat banyak sekali dan langsung dapat dirasakan oleh para pendonor darah dan penerima donor. Beberapa manfaat dari transfusi darah yaitu dapat mengetahui golongan darah pendonor. Hal ini dikarenakan sebelum melakukan proses donor darah, akan dilakukan test untuk mengetahui golongan darah yang dimiliki pendonor.
Manfaat berikutnya yang dapat di rasakan oleh para pendonor adalah volume darah di dalam tubuh menjadi stabil dan yang tidak kalah pentingnya, manfat dari transfusi darah sebagai tindakan penyelamatan terhadap jiwa pasien.
Sebelum memasuki tahapan cara melakukan transfusi darah, ada beberapa hal penting yang harus di perhatikan agar proses transfusi darah dapat berjalanan dengan lancar karena akibat salah transfusi darah dapat merugikan bagi pendonor darah dan penerima donor.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan diantaranya golongan darah pendonor dan penerima donor harus sama dan cocok. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan terhadap golongan darah terlebih dahulu. Hal berikutnya pendonor tidak sedang mengalami gangguan tekanan darah.
Jika pendonor memiliki gejala darah tinggi atau tekanan darah rendah, pendonor tidak dapat melakukan transfusi darah. Kadar gula darah yang dimiliki pendonor pun haruslah dalam keadaan normal karena jika kadar gula di dalam darah pendonor tinggi akan menyebabkan darah akan sulit menyatu dengan darah penerima donor.
Pendonor juga harus memastikan tidak memiliki penyakit menular melalui darah. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian darah terhadap virus dan bakteri dengan teliti. Hal terakhir yang harus diperhatikan oleh pendonor untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu sebelum melakukan donor darah.
Jika pendonor mengkonsumsi obat-obatan tertentu, maka di khawatirkan efek dari obat akan terbawa ke dalam darah pendonor yang menyebabkan dampak tidak baik bagi penerima donor darah.
cara melakukan transfusi darah dapat dibagi menjadi 3 tahapan yaitu sebagai berikut :
Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan pada tahap pra interaksi ini adalah mempersiapkan segala peralatan dan keperluan yang dibutuhkan sebelum memulai proses transfusi darah. peralatan dan keperluan yang perlu dipersiapakan meliputi unit darah lengkap ataupun paket sel darah, larutan NaCI 0,9 %, kateter/ , tiang infus, sarung tangan, alas/perlak, pena, plaster, alkohol, larutan providon iodine, dan label infus. Semua peralatan untuk keperluan transfusi darah ini harus dipastikan steril dan hanya boleh digunakan untuk satu kali pemakaian saja.
Dalam tahapan interaksi ini, petugas melakukan validasi atau evaluasi kepada pasien dengan tujuan agar pasien bisa merasakan rileks dan menginformasikan kepada pasien saat proses transfusi berlangsung pasien harus tetap berada di tempat tidur. Petugas juga akan menjelaskan tujuan dari transfusi dan langkah ataupun tindakan yang akan diambil jika proses transfusi darah tidak berjalan dengan lancar. [AdSense-B]
Pada tahapan kerja ini, cara transfusi darah pada manusia akan dimulai. Pertama-tama, akan dilakukan pengambilan darah dari pendonor darah. Pada tahapan ini tidak sedikit pertanyaan tentang berapa lama proses tranfusi darah berlangsung ? proses tranfusi darah akan berlangsung bisa di atas 15 menit.
Jika proses pengambilan darah berlangsung 12 hingga 15 menit, maka darah tidak bisa dipakai untuk trombosit, sedangkan jika proses pengambilan darah di lebih dari 15 menit makan darah tidak bisa dipakai sebagai komponen darah. Adapun darah yang sudah berada di kantong-kantong darah hanya bisa digunakan selama 42 hari jika di dinginkan dan jumlah darah yang diambil dari pendonor berkisar maksimal 0.48 liter saja.
Biasanya pendonor darah tidak di izinkan untuk mendonorkan darahnya untuk dua bulan kedepan. Proses ini akan dilanjutkan mentranfusikan darah kepada pasien. Petugas akan memasukan darah kedalam tubuh pasien sesuai dengan kebutuhan darah yang diperlukan oleh penerima donor. Pada proses ini juga, ketelitian sangat dibutuhkan sekali mengingat apabila jumlah darah yang dimasukan kedalam tubuh penerima donor tidak sesuai, maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi penerima donor.
Setelah proses transfusi darah dilakukan, biasanya akan muncul beberapa efek samping setelah transfusi darah. Efek samping yang bisa di rasakan pendonor dan penerima donor setelah melakukan transfusi darah berupa reaksi alergi, demam, infeksi darah, dan zat besi yang berlebihan.
Itulah 3 cara melakukan transfusi darah yang bisa kamu ketahui dimana sebenarnya transfusi darah merupakan sebuah tindakan medis penyelamatan yang aman jika dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Semoga tulisan ini bisa memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat untuk semua pembaca.