Kabar mengejutkan sekaligus meresahkan datang dari Menkopolhukam Wiranto yang ditusuk oleh orang yang tak dikenal pada Kamis (10/10). Tengah berada di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten dan dikerubungi oleh masyarakat saat baru turun dari mobilnya usai menghadiri suatu acara di Universitas Mathlaul Anwar, tiba-tiba saja seseorang menusuknya di bagian perut sehingga Wiranto harus segera dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang.
Dari RSUD Berkah Pandeglang, melalui helikopter Wiranto langsung diterbangkan menuju Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto supaya perawatan lebih lanjut bisa diterima. Bahkan selain Wiranto sendiri, serangan ini turut melukai Fuad selaku anak buah Wiranto, sekaligus Kompol Dariyanto, Kapolsek Menes.
Luka tusuk bukan suatu hal yang bisa disepelekan, maka penting untuk memberikan pertolongan pertama pada korban luka tusuk agar dapat mencegah infeksi sekaligus perdarahan yang berpotensi menjadi penyebab timbulnya bahaya komplikasi. Berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama yang dimaksud.
Saat korban masih dalam keadaan sadar saat setelah ditusuk, kita perlu lebih dulu menenangkannya dan bawa ke tempat yang lebih sepi apabila kejadiannya ada di tempat ramai. Menghindarkan korban dari pasa panik bisa memperkecil risiko kondisi luka memburuk.
Bila benda tajam masih berada pada tubuh korban, orang-orang yang hendak menolong jangan sekali-kali mencoba mencabutnya tanpa pengetahuan medis apapun. Perdarahan bisa semakin serius jika kita asal mencabutnya, maka tunggulah kedatangan ahli medis dan serahkan kepada mereka.
Saat ingin menolong korban luka tusuk, pastikan diri kita telah dilengkapi dengan peralatan yang menjaga kesterilan. Seperti misalnya, penggunaan sarung tangan steril atau antiseptik khusus untuk membersihkan tangan kalau tak ada sarung tangan.
Sebagai langkah pertolongan, korban perlu kita dudukkan atau baringkan. Posisi duduk atau berbaring sangat bermanfaat agar mampu meminimalisir risiko kehilangan kesadaran dan rasa pusing berlebih yang dialami oleh korban.
Tak seperti luka pada umumnya yang bisa dibersihkan dengan air bersih, luka tusuk tidak dianjurkan dibersihkan dengan air biasa. Luka tusuk parah dapat menjadi infeksi ketika dibasuh air, maka tunggu ahli medis datang dan biarkan yang profesional menindaklanjuti dalam proses pembersihan luka.
Bagian luka bisa ditekan menggunakan kain agar perdarahannya bisa berkurang; hal ini berlaku pada luka yang benda tajamnya sudah dicabut atau sudah tidak ada ya. Penekanan di area yang luka bisa dilakukan secara konstan hingga tenaga medis datang membantu.
Ada kalanya, korban mengalami dingin, berkeringat lebih banyak, disertai dengan kulit yang memucat. Bila demikian, inilah tanda bahwa korban sedang menaglami syok sehingga orang yang membantu bisa membiarkan kroban memperoleh oksigen lebih banyak dengan mengangkat sedikit kaki korban saat sudah membaringkannya.
Jika memang bisa, segera larikan korban ke UGD atau rumah sakit paling dekat dari tempat kejadian perkara. Membawa korban secepatnya ke rumah sakit akan membantu supaya luka tusuknya lebih cepat ditangani oleh tenaga medis yang lebih profesional.
Demikianlah beberapa langkah pertolongan pertama pada korban luka tusuk seperti pada kasus Wiranto yang sebenarnya siapapun bisa melakukannya asal dengan benar sebelum tim medis datang. Dengan memberikan pertolongan pertama, maka ini sama dengan tindakan pencegahan supaya infeksi dan perdarahan serius dapat diminimalisir.