Tindakan Medis

10 Bahaya Biopsi Wajib Anda Perhatikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Biopsi kita ketahui sebagai sebuah tindakan medis yang dilakukan dengan mengambil sel atau jaringan tubuh pasien yang kemudian dibawa ke laboratorium sebagai langkah analisa lebih lanjut. Analisa atau tes jaringan tubuh manusia ini bertujuan mendeteksi keberadaan suatu penyakit dari pasien. Namun, biopsi juga seringkali digunakan untuk mencocokkan jaringan organ sebagai langkah sebelum pelaksanaan transplantasi organ.

Namun setiap prosedur medis tak hanya menawarkan kebaikan dan keuntungan kesehatan bagi pasiennya, tapi rupanya juga sejumlah bahaya turut mengancam kesehatan pasien. Prosedur biopsi sendiri sebetulnya tergolong aman dengan sangat sedikitnya kasus risiko efek samping berbahaya. Meski demikian, tetap ada kemungkinan beberapa bahaya terjadi pada pasien seperti bahaya biopsi berikut ini.

  1. Infeksi

Risiko infeksi cukup besar ketika seseorang menjalani sebuah proses medis seperti biopsi. Infeksi berpotensi besar karena saat pengambilan sampel jaringan terjadi luka hasil sayatan dan dari luka bekas sayatan itulah infeksi bisa dialami oleh pasien. Karena efek samping atau bahaya ini cukup umum, dokter pun pastinya sudah siap dengan solusi terbaik dengan pemberian obat khusus mengatasi infeksi tersebut.

  1. Perdarahan

Risiko bahaya berikutnya yang walaupun jarang terjadi namun cukup umum adalah perdarahan. Selain infeksi, bahaya yang paling ditakutkan dalam menempuh prosedur medis semacam biopsi adalah perdarahan. Karena proses pengambilan sampel jaringan, tentu dokter perlu melakukan sayatan untuk bisa mengangkat jaringan secara sukses.

Luka bekas sayatan yang tak dilakukan secara tepat atau bahkan karena pasien sebelumnya menggunakan obat pengencer darah mampu meningkatkan risiko perdarahan. Bahkan perdarahan ini juga berpotensi terjadi pada organ yang dokter ambil jaringannya sebagai sampel sehingga perlu diatasi segera ketika hal ini sampai dialami oleh pasien.

  1. Rasa Nyeri

Bahaya dari biopsi yang cukup terbilang ringan adalah rasa nyeri yang dialami pasien pasca pelaksanaan prosedur medisnya. Rasa nyeri ini tergolong sebagai risiko yang umum dan hanya akan terjadi selama beberapa hari saja. Biopsi terbuka adalah jenis biopsi yang paling dapat menyebabkan bahaya komplikasi berupa nyeri seperti ini.

Tak hanya rasa nyeri, kedua bahaya yang sudah disebutkan sebelumnya pun paling umum terjadi ketika pasien menempuh jalur biopsi terbuka. Walau nyeri ini kelihatannya ringan dan cepat sembuh, pada beberapa kasus kemungkinan akan sulit hilang, kalau demikian langsung periksakan ke dokter agar mendapat bantuan medis.

  1. Pembengkakan

Selain perdarahan, infeksi dan juga rasa nyeri, ada pula risiko bahaya berupa pembengkakan. Bagian tubuh yang diambil sampel jaringannya dapat mengalami pembengkakan, khususnya untuk prosedur biopsi payudara. Pada bagian payudara yang jaringannya diambil sebagai sampel bisa mengalami pembengkakan yang nantinya bisa dikonsultasikan penanganan selanjutnya dengan dokter supaya tak makin serius.

  1. Demam Tinggi

Ketika seorang pasien pasca menempuh biopsi mengalami demam tinggi, maka sudah seharusnya langsung diperiksakan dan dikonsultasikan kembali dengan dokter. Ada kemungkinan demam tinggi ini terpicu oleh nyeri yang terasa sangat tak nyaman di bagian yang dibiopsi. Ketika rasa nyeri sangat tak normal dan tingkat kesakitannya tak tertahankan, maka hal ini berpotensi menjadi penyebab demam tinggi mendadak.

  1. Kerusakan Pembuluh Darah

Penting untuk datang pada dokter atau ahli medis yang tepat, terpercaya dan benar-benar memang profesional. Ada kalanya pengambilan sampel jaringan pada tubuh pasien dengan alat pengambil sampel kurang begitu tepat sehingga akan membuat pembuluh darah rusak yang padahal seharusnya tak harus sampai demikian.

  1. Mual dan Muntah

Tergantung dari jenis biopsi apa yang ditempuh oleh pasien, mual dan muntah menjadi salah satu bahaya dari prosedur medis satu ini yang perlu diwaspadai. Ada sejumlah pasien yang berpotensi mengalami mual serta muntah pasca biopsi dilakukan, yang juga tentunya ditentukan oleh bagian tubuh mana yang dokter ambil jaringannya. Carilah cara mengatasi mual yang paling baik dan ketika tak begitu mempan, barulah cari bantuan dokter.

  1. Gangguan Berkemih

Jika biopsi prostat atau biopsi kandung kemih adalah yang ditempuh oleh pasien, kemungkinan risiko bahaya yang dialami adalah munculnya gangguan berkemih. Para pria yang hendak menjalani biopsi hendaknya mempertimbangkan adanya risiko seperti ini dan mengonsultasikan lebih dulu dengan dokter agar mampu mencegah atau menangani secara cepat bila benar-benar terjadi.

  1. Gangguan Ereksi

Selain gangguan dalam berkemih sehabis menempuh prosedur biopsi, ada pula bahaya lainnya yang berpotensi terjadi, yakni gangguan ereksi. Tujuan biopsi ini adalah untuk mendeteksi adanya kanker prostat, namun selain kebaikan yang ditawarkan, efek pasca pemeriksaan seperti gangguan ereksi ini juga harus diperhatikan dan diwaspadai.

  1. Gangguan Emosional

Biopsi kerucut adalah prosedur pengangkatan atau pengambilan jaringan yang berbentuk kerucut dari leher rahim pasien. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menentukan ada tidaknya sel kanker pada leher rahim. Namun, salah satu bahaya yang bisa terjadi pasca tes adalah pasien bisa mengalami perubahan suasana hati atau ketidakstabilan emosional.

Itulah beberapa bahaya biopsi yang bisa diperhatikan untuk menjadi bahan pertimbangan Anda yang hendak melakukannya. Hanya saja tak perlu terlalu khawatir karena secara umum sebenarnya biopsi sendiri merupakan suatu tindakan medis yang aman dengan risiko bahaya yang sangat kecil.