CT Scan (computerized tomography scanner) adalah mesin sinar-X yang digunakan untuk mengirimkan berkas pencitraan dari berbagai sudut yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Melalui CT scan, kita dapat menangkap gambar tiga dimensi pada bagian-bagian tubuh dan organ dalam. CT scan sekarang sudah dikembangkan menjadi beberapa jenis sesuai fungsinya, seperti CT scan Abdomen, CT scan seluruh tubuh, ct scan otak, ct scan dada, dan ct scan organ tertentu. Contoh CT scan organ tertentu adalah CT scan jantung. Fungsi dari CT scan jantung adalah untuk mendiagnosa penyumbatan yang mempengaruhi aliran darah dalam arteri menuju jantung, untuk mengetahui timbunan plak kalsium di arteri (aterosklerosisi), juga untuk menunjukan pola kemungkinan permasalahan pada sistem koroner. Beberapa masalah pada jantung dan sistem koroner antara lain lemah jantung, sindrom koroner akut, penyakit jantung koroner.
Dalam beberapa kasus penyakit jantung, seperti “plak kalsium” di arteri biasanya dokter akan menganjurkan Anda menjalani coronary CT angiogram (CTA) untuk mengetahui secara langsung kondisi arteri pada jantung Anda. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama prosedur CT scan jantung ini dilakukan. Berikut adalah prosedur CT scan jantung yang harus dipatuhi oleh pasien:
- Perhatikan kondisi psikis. Kondisi psikis, misalnya pada penderita phobia terhadap ruangan tertutup, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim pemeriksa. Tujuannya adalah agar Anda tidak mengalami gangguan baik itu ketakutan, kegelisahan atau gangguan lain yang dapat mengganggu proses CT scan.
- Berikan informasi pada tenaga medis. Anda harus memberikan informasi jika anda sedang hamil atau sedang menjalani terapi radiasi lain. Informasi ini sangat penting karena penggunaan sinar-X dalam prosedur ini bisa berbahaya untuk perkembangan janin. Informasikan juga jika Anda memiliki implant logam, tatoo, dan alat pacu jantung.
- Lepas semua aksesoris. Pasien yang akan menjalani CT scan jantung tidak diperbolehkan menggunakan make up dan perhiasan serta aksesoris dari logam.
- Gunakan Perlengkapan CT Scan. Pasien CT scan jantung harus menggunakan penutup mata dan telinga yang disediakan oleh tim pemeriksa.
- Buang Air Kecil. Pasien disarankan untuk buang air kecil terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan proses pemeriksaan akan memakan waktu, dan pasien tidak diperkenankan ijin keluar selama proses ini berlangsung.
- Injeksi Cairan Pewarna Khusus. Pasien CT scan jantung akan disuntik dengan cairan pewarna khusus melalui pembuluh vena. Hal ini ditujukan agar gambar yang ditampilkan saat proses CT scan lebih jelas. Ketika proses injeksi ini, pasien akan merasakan beberapa sensasi tertentu dalam tubuh. Sensasi yang akan dirasakan antara lain rasa logam di lidah, rasa terbakar, dan rasa hangat yang menjalar.
- Pemberian Beta-blocker. Beta blocker ditujukan untuk menurunkan detak jantung agar mesin scanner dapat mengambil gambar dengan lebih jelas. Setelah pemberian beta-blocker, pasien akan diminta untuk berbaring di atas meja scanner.
- Penempelan Sticker Elektroda. Sticker elektroda akan ditempelkan di dada. Jika ditemukan bulu di area dada, biasanya tenaga medis akan melakukan pencukuran. Hal ini dimaksudkan agar sticker elektroda dapat menempel dengan baik. Sticker elektroda berfungsi untuk memonitor aktivitas elektrik jantung dan menghubungkannya dengan elektrokardiograf. Tujuan EKG holter digunakan untuk deteksi kelainan jantung.
- Pemeriksaan. Setelah semua peralatan siap, meja scanner akan bergerak secara perlahan ke lubang di tengah mesin. Saat proses scan berlangsung, akan ada sinar mesin x-ray yang berputar mengelilingi tubuh pasien. Kondisi pasien harus tetap tenang, diam, dan menahan nafas sesaat ketika pemeriksaan berlangsung.
- Pengiriman gambar. Gambar hasil dari mesin scanner kemudian dikirim ke komputer dalam bentuk potongan. Dari potongan gambar ini, kemudian diciptakan model 3D.
Hasil dari proses CT scan jantung ini kemudian akan dianalisis oleh tim spesialis jantung. Beberapa hal yang akan dievaluasi adalah nilai kalsium dan CT angiogram. Beberapa faktor risiko yang dipertimbangkan dalam proses evaluasi ini antara lain faktor tekanan darah dan analisis lemak. Berbagai hasil pemeriksaan dan evaluasi, akan dihasilkan rekomendasi mengenai pengobatan, tes jantung, dan juga gaya hidup yang perlu dijalani pasien. Bahkan jika diperlukan olahraga untuk jantung agar tetap sehat. Pasien harus mematuhi segala peraturan selama proses CT scan dilakukan. Hal ini untuk menghindari bahaya CT scan yang dapat muncul.