Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual. Seorang anak dikatakan mengalami pubertas dini jika seorang anak tersebut mengalami masa pubertas di usia kurang dari 8 tahun.
Penyebabnya adalah perubahan hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis yaitu kelenjar sistem penghasil hormon tubuh. Hormon tersebut berada di dalam darah yang mempengaruhi organ organ dalam tubuh sehingga mempengaruhi pertumbuhan fisik pada anak.
Selain perubahan hormon dari dalam tubuh beberapa faktor pemicu yang bisa membuat seorang anak mengalami pubertas yaitu asupan makanan dan acara atau tontonan yang dilihat anak.
Asupan makanan yang mengandung hormon pertumbuhan seperti junk food dan ayam suntik juga mempengaruhi perubahan hormon dalam tubuh anak. Mempengaruhi pertumbuhan seorang anak menjadi lebih cepat dari usia seharusnya. Pubertas berhubungan dengan hormon reproduksi pada manusia.
Seorang anak yang mengalami masa pubertas akan ditandai dengan ciri- ciri pubertas dini di bawah ini:
1. Perubahan fisik
Pada anak perempuan akan mengalami perubahan bentuk payudara, menstruasi, tumbuh rambut di area kemaluan dan ketika. Pada anak laki laki akan muncul perubahan suara yang semakin membesar, perubahan bentuk penis, tumbuh rambut di wajah, area kemaluan dan ketiak.
Peningkatan lemak dalam tubuh juga merupakan bagian dari masa pubertas, hal ini terlihat dari perubahan berat badan anak, anak perempuan biasanya akan mengalami pertumbuhan lebih pesat dari pada anak laki-laki pada awal masa pubertas. Pada masa ini, anak juga membutuhkan informasi tentang cara menyeimbangkan hormon agar haid teratur.
Perubahan fisik yang terjadi memicu timbulnya dorongan seks. Sehingga pada masa ini anak- anak sangat membutuhkan pengawasan dari orang- orang dewasa disekitarnya.
Perubahan fisik memicu timbulnya dorongan seks maka dari itu orang tua seharusnya lebih intensif memperhatikan terhadap anak tentang bacaan, tontonan dan pergaulan anak. Anak juga mulai memproduksi hormon kehamilan dan fungsinya yang berhubungan erat dengan reproduksi.
2. Emosi Lebih Sensitif
Cri-ciri pubertas dini berikutnya adalah emosi anak menjadi lebih sensitif. Ketika hormon seorang anak meningkat ketika masa pubertas beberapa hal yang tidak nyaman mulai bermunculan seperti jerawat yang mulai muncul di wajah. Hal tersebut membuat anak merasa tidak nyaman dan merasa kesal.
Pada anak perempuan saat menstruasi pasti akan lebih sensitif secara emosi, membuat emosi anak tidak stabil tak jarang anak tersebut mudah tersinggung, mudah marah merasa tidak nyaman dengan situasi yang ada disekitarnya. Akan tetapi seiring bertambahnya usia seorang remaja mereka nantinya akan mampu mengendalikan emosi mereka.
Pada saat yang sama ada pergerakan fungsi hormon estrogen dan progresteron dalam siklus menstruasi. Hal inilah yang menyebabkan ketika siklus menstruasi tiba, seorang anak bisa lebih labil daripada sebelumnya. [AdSense-B]
3. Anak mulai mencari jati diri
Masa pubertas merupakan masa pendewasaan terhadap anak. Hobi, aktivitas dan teman bermain menjadi salah satu hal yang paling menonjol yang bisa kita lihat ketika seorang anak mulai mencari jati diri. Anak anak sering merasa mereka berada di zona abu-abu karena mereka msudah merasa bukan anak kecil namun belum juga menjadi orang dewasa.
Jika seorang anak belum tahu akan jati dirinya dia akan lebih sering melamun dan merenungi kondisi meraka tersebut. Anak-anak akan cenderung mencoba hal- hal baru dan jika tanpa adanya pengendalian yang tepat dari orang tua dikhawatirkan anak akan terjerumus ke dalam hal yang tidak baik. peran orang tua menjadi poin penting untuk mengarahkan dan menyalurkan bakat dan keinginan anak untuk membantu mereka menemukan jati diri mereka.
Sebetulnya ciri-ciri pubertas dini yang ditunjukkan anak lebih baik kondisinya daripada kekurangan hormon pertumbuhan. Akibat kekurangan dan kelebihan hormon bisa menyebabkan anak kesulitan beradaptasi dengan kondisi fisiknya.
4. Mulai memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan lawan jenis
Beberapa anak yang mengalami pubertas mulai memikirkan hal hal baru salh satunya adalah lawan jenis.
Mereka mulai memikirkan sesorang yang membuat mereka tertarik. Hal ini memicu perubahan pada anak seperti perubahan gaya berpakaian, film yang merka tonton. Tak jarang anak juga mulai merubah penampilan mereka agar terlihat lebih menarik.
Untuk menjaga supaya anak tidak mengalami kelebihan hormon, anda bisa memberinya makanan penyeimbang hormon wanita. Bahan makanan seperti ikan salmon, buah, dan sayuran diperlukan untuk memperbaiki sistem di dalam tubuhnya menjadi normal. [AdSense-C]
5. Perubahan Perilaku
Perilaku anak pada masa pubertas sangat beragam. Beberapa anak mulai mengalami perubahan signifikan pada perilakunya terhadap lingkungan. Perubahan sikap dan perilaku anak dalam masa pubertas akan sangat terlihat karena tahap ini merupakan masa transisi anak menuju ke arah dewasa. Meskipun demikian, anda perlu mengevaluasi perkembangan anak, awasi jika ternyata memunculkan tanda hormon tidak stabil.
Pengaruh masa puber terhadap perilaku anak lebih terliahat pada remaja perempuan. Anak perempuan pada umumnya lebih cepat matang secara emosional daripada anak laki-laki. Dalam masa pubertas seorang anak akan mudah merasa bosan dalam segala hal contohnya saat mereka harus berangkat sekolah, mengerjakan PR dan belajar.
Demikian pemaparan tentang ciri-ciri pubertas dini yang harus anda ketahui supaya dapat mendukung perubahan tumbuh kembang anak. Cara menstabilkan hormon wanita—jika anda membutuhkannya—adalah dengan mengonsumsi ikan salmon, buah-buahan, dan sayuran. Tindakan ini diperlukan untuk menjaga supaya anak tidak mengalami kelebihan hormon.