Penyakit usus buntu atau Appendicitis terjadi karena adanya peradangan dan pembengkakan pada usus buntu (appendix vermiformis) yang membuatnya rentan pecah. Penyakit usus buntu merupakan salah satu dari Macam-macam Penyakit Dalam Perut dan Penyakit pada Usus Besar. Operasi Usus Buntu merupakan tindakan operasi yang umum dilakukan untuk mengangkat usus buntu yang terinfeksi sebelum pecah. Apabila usus buntu terlanjur pecah, maka kotoran dan mikroorganisme jahat, seperti bakteri dan virus yang berada pada usus buntu akan menyebar ke area perut dan dapat menyebabkan infeksi serius yang dikenal sebagai peritonitis.
Pembedahan usus buntu ini ada dua metode sesuai dengan tingkat keparahan penyakit usus buntu yang diderita pasien dan tingkat kesehatannya.
Metode ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di permukaan kulit perut, lalu memasukkan kabel serat optik tipis untuk menjangkau area yang terinfeksi. Metode ini paling sering dilakukan apabila usus buntu belum pecah. Selain itu, bekas lukanya mudah untuk kering dan sembuh. Operasi ini juga cocok untuk penderita obesitas dan pasien lansia karena resiko infeksi akibat lambatnya kemampuan tubuh memulihkan luka menjadi lebih kecil.
Operasi ini dilakukan apabila usus buntu telah pecah dan peritonitis telah menyebar ke area perut. Pembedahan dilakukan di perut kanan bawah. Namun, apabila peritonistis telah meluas, maka pembedahan dilakukan pada bagian tengah perut di bawah pusar. Operasi ini termasuk operasi besar pada perut dan berdekatan dengan rahim sehingga membuat para pasien wanita khawatir dengan masa depan kehamilan dan proses persalinan mereka.
Timbul pertanyaan besar di kepala para wanita, Setelah Operasi Usus Buntu Apakah Bisa Melahirkan Normal?Berikut ini beberapa fakta Setelah Operasi Usus Buntu Apakah Bisa Melahirkan Normal.
Operasi usus buntu sejatinya adalah operasi yang dilakukan pada usus, tidak bersinggungan dengan rahim sama sekali. Maka, seharusnya operasi ini tidak akan berpengaruh pada kehamilan dan juga proses melahirkan yang banyak dibidik kalangan wanita, yaitu proses persalinan normal. Walaupun pada awalnya ahli fertilitas meyakini bahwa operasi usus buntu dapat menyebabkan kemandulan, akan tetapi anggapan tersebut ditepis dengan hasil penelitian yang baru-baru ini dilakukan pada sejumlah wanita di Inggris. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa operasi usus buntu tidak menghalangi wanita untuk dapat hamil, ini berarti kemandulan akibat operasi itu merupakan mitos belaka.
Apabila Anda baru menjalani operasi usus buntu, maka sebaiknya beri jarak sekitar dua bulan untuk menunggu bekas operasi usus buntu sembuh total. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran Anda terhadap kondisi kesehatan kehamilan Anda. Apalagi Anda memliki riwayat operasi cesar sebelumnya, mungkin lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk memastikan perut Anda benar-benar kuat menahan kehamilan dan proses melahirkan normal.
Pada kondisi tertentu persalinan normal tidak dapat dilakukan. Dokter kandungan akan lebih menyarankan Anda untuk melakukan proses persalinan secara cesar. Biasanya ini terjadi apabila terdapat perlengketan bekas operasi yang dikhawatirkan menyebabkan bekas jahitan sobek saat proses mengedan. Sehingga dapat membahayakan proses kelahiran Anda.
Adanya malpraktek pada operasi usus buntu, misalnya rahim ikut terjahit saat menutup sayatan di perut pasca pembedahan, turut menjadi alasan persalinan normal tidak dapat dilakukan. Sebaiknya check up kondisi organ perut Anda pasca operasi agar dapat segera ditangani apabila terjadi malpraktek.
Komplikasi yang terjadi pasca operasi juga dapat berpengaruh pada keputusan persalinan normal. Oleh sebab itu, bagi Anda yang akan atau telah menjalani operasi usus buntu, sebaiknya rajin melakukan medical check up dan konsultasi pasca operasi agar dapat dipantau kondisi kesehatan Anda sebelum memutuskan untuk hamil. Selain itu, selalu jaga kebersihan bekas luka agar tidak terjadi infeksi dan memperparah kondisinya.
Persiapan yang matang akan meringankan resiko pada kehamilan Anda ke depannya. Semoga beberapa fakta yang telah dijabarkan di atas dapat menjawab pertanyaan besar mengenai Setelah Operasi Usus Buntu Apakah Bisa Melahirkan Normal?