Penanganan stroke ringan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun pastikan bahwa setiap cara yang dipilih sudah dikonsultasikan lebih dahulu. Sehingga hasilnya dapat lebih optimal. Adapun berikut ini merupakan beberapa langkah penanganan stroke ringan yang mudah dilakukan serta efektif hasilnya.
1. Konsumsi Obat
Obat merupakan benda yang dibutuhkan oleh setiap orang yang sedang menderita suatu penyakit. Termasuk pula orang yang menderita penyakit stroke ringan. Obat memang hingga saat ini dianggap sebagai cara pengobatan yang paling efektif dalam menyembuhkan berbagai penyakit termasuk penyakit stroke. Jenis obat yang dapat diberikan pada penderita stroke antara lain seperti aspirin atau klopidogrel.
Selain itu ada pula obat lainnya seperti Heparin dan Warfarin. Jika penderita stroke mengonsumsi obat-obat tersebut secara rutin maka gejala stroke ringan pada wajah dapat berkurang. Namun penggunaan obat harus sesuai dengan dosis yang telah ditentukan oleh dokter agar pasien stroke dapat memperoleh kesembuhan.
2. Konsumsi Obat Herbal
Penggunaan obat herbal juga bisa menjadi alternatif bagi para penderita stroke. Dalam mengonsumsi obat atau ramuan herbal sebaiknya pasien penderita stroke melakukannya secara rutin. Ramuan herbal memang bisa digunakan untuk mengatasi beberapa jenis penyakit termasuk stroke.
Ramuan herbal yang sering dijadikan sebagai obat alternatif ini juga sering kali dikonsumsi karena dianggap aman. Memang ramuan herbal berasal dari bahan-bahan alami yang tidak mengandung zat kimia berbahaya sehingga aman bila dikonsumsi. Namun obat atau ramuan herbal sebaiknya dikonsumsi dengan dikonsultasikan pada dokter terlebih dahulu agar penderita stroke bisa terhindar dari efek samping yang bisa saja muncul pada pasien.
3. Konsumsi Makanan Sehat
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung nutrisi cukup dan seimbang bagi kesehatan tubuh seseorang. Tentu saja setiap orang harus mengonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan yang mengandung lemak tinggi.
Penderita stroke juga harus mengonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan berlemak tinggi. Selain itu penderita stroke juga harus menghindari makanan dengan kadar garam yang cukup tinggi. Sebaiknya orang yang menderita stroke banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan agar tubuhnya sehat dan peredaran darah menjadi lancar.
Penderita stroke juga harus menghindari makanan yang mengandung banyak gula dan mengandung banyak kolesterol. Sebab makanan seperti ini dapat menyebabkan serangan ulang macam-macam penyakit stroke yang dapat berakibat fatal pada penderitanya.
4. Rutin Berolahraga
Selain mengonsumsi obat dan makanan sehat tentu saja seseorang yang pernah menderita stroke harus sering-sering menggerakkan tubuhnya. Dengan kata lain penderita stroke seharusnya rutin berolahraga untuk menjaga kesehatannya.
Berolahraga dapat membuat tubuh tetap bugar dan menjaga pikiran agar tetap positif. Tubuh yang bugar dan segar serta pikiran yang sehat tentunya akan membuat penderita stroke segera memperoleh kesembuhan. Oleh karena itu olahraga selalu disarankan agar dapat dilakukan oleh semua orang.
Penderita stroke dapat berolahraga dengan gerakan yang ringan-ringan saja seperti misalnya lari kecil atau menggerak-gerakkan tangan. Jika memungkinkan maka penderita stroke juga boleh bersepeda santai agar seluruh badan bisa bergerak sehingga kesehatan tetap terjaga. [AdSense-B]
5. Kontrol Emosi
Menjalankan pola hidup sehat rupanya tidak hanya sekedar mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur serta istirahat cukup saja. Mengontrol emosi pada dasarnya juga merupakan bagian dari menjalani pola hidup sehat.
Dengan mengontrol emosi maka seseorang akan memiliki ketenangan dan pikiran yang sehat. Pikiran yang sehat dan bersifat positif tentu saja memberikan dampak positif bagi tubuh. Terutama bagi penderita stroke yang ingin segera pulih dan tidak ingin mengalami serangan stroke untuk kedua kalinya. Penyebab stroke ringan tentunya bisa diatasi salah satunya dengan memiliki emosi yang tenang dan pola pikir yang sehat.
6. Terapi Fisik
Terapi fisik dapat dijalani oleh orang yang pernah menderita stroke atau sedang menderita stroke ringan. Pada terapi fisik ini maka pasien penderita stroke akan diberi latihan untuk melakukan beberapa gerakan. Gerakan yang diajarkan oleh terapis umumnya dapat membuat penderita stroke jadi lebih banyak bergerak sehingga lama-kelamaan ia akan dapat menggerakkan tubuhnya dengan normal.
Terapi fisik memang dianjurkan untuk diikuti oleh pasien penderita stroke dengan tujuan agar otot tubuh dapat menjadi kuat kembali. Jika memang tubuh penderita stroke telah dapat bergerak kembali secara leluasa maka hal ini berarti bahwa terapi fisik yang dijalani oleh penderita stroke tersebut telah membuahkan hasil. [AdSense-A]
7. Terapi Okupasi
Selain terapi fisik ada pula jenis terapi lainnya yang dianjurkan bagi penderita stroke untuk dilakukan. Terapi tersebut adalah terapi okupasi yang akan melatih penderita stroke agar dapat menjadi semakin mandiri. Berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan diajarkan oleh terapis sehingga pasien penderita stroke tidak perlu bergantung sepenuhnya pada orang lain.
Terapis akan mengajarkan banyak hal kepada penderita stroke. Misalnya saja seperti berlatih makan dengan menggunakan alat makan, berlatih berpakaian secara rapi, dan lain sebagainya. Dengan demikian maka penderita gejala awal penyakit stroke akan dapat melakukan kegiatan sehari-harinya tanpa membutuhkan pertolongan orang lain di sekitarnya.
8. Terapi Wicara
Tidak hanya terapi fisik dan terapi okupasi saja yang perlu diikuti oleh penderita stroke atau seseorang yang baru saja pulih dari serangan stroke. Ada pula terapi jenis lainnya yang juga dianggap penting untuk diikuti yaitu terapi wicara. Seseorang yang menderita stroke tentu mengalami lemah otot sehingga ia tidak dapat menggerakkan bagian tubuhnya dengan mudah.
Misalnya saja ia tidak dapat lagi berbicara dengan normal. Oleh karena itu penderita stroke terutama yang mengalami gangguan bicara dianjurkan untuk mengikuti terapi wicara. Dengan mengikuti terapi wicara maka terapis akan membantu penderita stroke dalam melatih dirinya untuk dapat berbicara secara normal kembali.
9. Terapi Akupuntur
Terapi akupuntur saat ini tampaknya semakin banyak digemari oleh kebanyakan masyarakat. Terapi ini juga bisa diikuti oleh penderita stroke ringan agar dampak dari stroke tersebut dapat mereda dan bahkan hilang. Akupuntur sendiri pada dasarnya merupakan sebuah metode yang menekankan pada penggunaan beberapa media untuk melakukan penyembuhan kepada penderita stroke.
Biasanya media yang digunakan adalah jarum yang sudah dijamin kebersihannya. Selain itu jarum yang digunakan juga harus dalam keadaan steril agar tidak mengandung bakteri.
10. Terapi Mobilitas
Terapi mobilitas menekankan pada penggunaan alat bantu mobilitas misalnya seperti kursi roda atau penahan pergelangan kaki. Alat bantu mobilitas sebenarnya penting dan perlu digunakan oleh orang yang menderita stroke karena alat ini dapat membantu penderita stroke dalam bergerak.
Dengan menggunakan alat bantu maka penderita stroke dapat berlatih menggerakkan tubuhnya kembali dengan baik. Jika penderita penyebab stroke ringan dapat beraktivitas kembali dengan kondisi yang lebih kuat maka pemakaian alat bantu mobilitas kemudian bisa mulai ditinggalkan.
Penanganan stroke ringan seperti yang telah tercantum di atas tentu akan membuahkan hasil jika dijalankan secara rutin dan benar. Oleh sebab itu sebaiknya selalu ingatkan penderita untuk melakukan hal tersebut secara rutin. Sehingga kesembuhan bisa tercapai dengan cepat.