Stroke ringan adalah sebuah keadaan di mana suplai darah ke otak terhenti sesaat dikarenakan pembuluh darah mengalami penyumbatan atau pecah dan menyebabkan kematian sel pada beberapa bagian di otak. Penyumbatan pada pembuluh darah ini biasanya disebabkan karena penumpukan massa lemak yang mengalami aliran darah.
Stroke merupakan sebuah kondisi gangguan kesehatan yang sangat serius dan mengancam nyawa sehingga membutuhkan penanganan secepatnya. Saat suplai darah dan oksigen ke otak terhenti, sel-sel otak akan rusak dan mati. Semakin cepat pasien stroke mendapatkan penanganan maka kerusakan dan kematian sel-sel otak dapat dicegah hingga nyawa pasien dapat terselamatkan.
Serangan stroke ringan biasanya terjadi sekitar beberapa menit hingga beberapa jam. Bahkan gejala stroke ringan ini terbilang pendek dan cepat berlalu sehingga ketika dokter datang, penderita biasanya sudah merasa sembuh seperti sediakala. Namun, penderita tetap wajib melaporkan kejadian yang baru dialaminya secara jelas kepada dokter agar menjadi catatan dokter untuk memantau kondisi kesehatan penderita tersebut.
Penyebab
Stroke dapat dicegah jika Anda menjalankan pola hidup sehat dengan makan makanan dengan gizi seimbang dan olahraga teratur. Namun ada beberapa penyebab penyakit stroke yang tidak bisa dihindari seperti :
Nah, jika dilihat dari faktor penyebab stroke di atas, bagi penderita TIA diharapkan sangat berhati-hati dalam menjaga pola hidup agar tidak terserang stroke dengan skala lebih parah dan mempercepat proses penyembuhan stroke ringan yang dialami sebelumnya.
Gejala
Berikut ini adalah beberapa gejala stroke yang bisa Anda kenali antara lain;
Cara Terapi Stroke Ringan
Ada 10 cara terapi stroke ringan atau TIA yang perlu dijalani penderita agar potensi serangan berulang hingga serangan stroke kedua kalinya bisa dicegah, antara lain :
1. Fisioterapi
Terapi ini ditujukan untuk mengobati otot-otot yang mengalami kelainan pada penderita stroke ringan. Metode yang digunakan pun beragam mulai dari pemijatan (massage), latihan-latihan otot (exercise) hingga menggunakan alat bantu berupa alat terapi stroke.
2. Terapi Akupuntur
Seperti yang kita ketahui, akupuntur adalah sebuah terapi yang menggunakan media jarum dan diaplikasikan pada titik-titik tertentu. Pada terapi stroke ringan ini, akupuntur dilakukan dengan mencari titik-titik tertentu yang ada pada syaraf anggota tubuh seperti tangan dan telapak kaki. Metode akupuntur ini diyakini dapat membantu kesulitan menelan pada penderita hingga mengurangi spastisitas atau kekakuan otot.
3. Terapi sel punca atau stem cell
Metode ini mulai dilakukan Indonesia sejak 2007 lalu. Pada dasarnya, terapi ini digunakan untuk mengobati penyakit jantung, diabetes hingga untuk perawatan kecantikan. Cara kerja stem cell pada penyakit stroke yaitu dengan menggandakan sel-sel baru sehingga dapat menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Untuk terapi satu ini di Indonesia menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
4. Konsumsi Jamu
Selain terapi tradisional dengan pemijatan, Anda juga bisa mengonsumsi jamu-jamuan atau membuatnya sendiri. Contoh tanaman obat untuk mengobati stroke ringan antara lain bawang putih, daun sambiloto, mengkudu, jahe dan lain-lainnya.
5. Terapi kognitif
Proses kognitif seperti kemampuan bicara, daya ingat, proses berpikir, hingga proses pengambilan keputusan menurun pada pasien stroke dan paska stroke. Terapi satu ini ditujukan agar menghambat progresivitas gangguan kognitif dan sebisa mungkin mengembalikan fungsinya. Cara yang bisa dilakukan lewat terapi kognitif adalah dengan melakukan latihan mengelola informasi yang diterima. Salah satunya, Anda bisa melakukan percakapan dengan penderita stroke yang kehilangan daya bicaranya.
6. Diet makanan
Salah satu terapi yang tak kalah penting adalah terapi diet makanan. Diet makanan ini merupakan pengelolaan makanan secara cermat dan tepat yang harus dikonsumsi sang penderita. Stroke merupakan penyakit yang ditimbulkan dari komplikasi beberapa penyakit. Jadi, tentu saja, ahli gizi diharapkan menentukan program diet makanan untuk penderita stroke yang disesuaikan dengan riwayat penyakit sebelumnya, misalnya hipertensi, hiperkolesterol dan diabetes.
7. Olahraga
Jika pada terapi fisio, penderita wajib ke fasilitas kesehatan atau mengundang ahli fisioterapi ke rumah, maka terapi olahraga ini bisa dilakukan dengan mudah di rumah dan dibantu oleh keluarga. Anda bisa memulai dengan membantu penderita melatih gerakan jemari, pergelangan kaki, pergelangan tangan, lutut, bahu dan siku. Keluarga bisa membantu penderita saat gerakan yang dilakukan cukup sulit dan menguras waktu.
8. Terapi tradisional
Terapi yang dimaksud di sini adalah dengan melakukan pemijatan pada daerah-daerah seperti gerakan dari atas ke bawah pada tangan dan kaki dengan menggunakan minyak zaitun. Gerakan-gerakan tersebut harus dilakukan secara konsisten. Gerakan tersebut diharapkan dapat merangsang penderita untuk meningkatkan kembali pada sisten positifnya.
9. Terapi obat-obatan
Pengobatan stroke ringan melalui terapi obat-obatan antara lain dengan obat antiplatelet dan antikoagulan yang mana obat-obatan tersebut membantu proses pembekuan darah. Pasien stroke ringan biasanya juga memiliki penyakit yang mencetuskan serangan stroke seperti hipertensi dan hiperkolesterol. Untuk mencegah serangan berulang, maka penderita wajib mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterolnya. Salah satu cara yaitu dengan mengonsumsi obat-obat hipertensi dan hiperkolesterol sesuai resep dari dokter.
10. Terapi psikologis
Nah, terapi terakhir namun tak kalah pentingnya adalah terapi psikologis. Seorang penderita yang terkena serangan stroke ringan pasti sangat terpukul karena serangan seringkali terjadi secara tiba-tiba. Pada saat seperti ini, penderita rentan terpuruk dan merasa sangat tertekan yang dapat berpotensi mengakibatkan penyakitnya bertambah parah. Oleh karena itu, terapi psikologis ini sangat dibutuhkan. Terapi ini dapat dilakukan oleh anggota keluarga atau tenaga kesehatan yang mengetahui cara merawat pasien stroke dan bertujuan meningkatkan semangat hidup penderita.
Cara Mencegah Stroke
Nah itu tadi 10 jenis terapi yang bisa menjadi pertimbangan Anda saat ada anggota keluarga yang terserang stroke ringan. Selain itu, mencegah lebih baik dari pada mengobati, bukan. Berikut beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui untuk cara mencegah stroke ringan, antara lain :
Meski namanya stroke ringan, namun dampak yang dihasilkan penyakit satu ini bisa sangat mematikan. Maka, jika Anda mengalami gejala awal penyakit stroke ringan, segeralah minta pemeriksaan secara menyeluruh yang berhubungan dengan sistem peredaran darah dan lakukan cara terapi stroke ringan secepatnya. Hal ini dimaksudkan agar Anda maupun dokter bisa memastikan saluran sebelah mana yang tersumbat dan melakukan proses penyembuhan stroke segera.
Beralihlah ke gaya hidup sehat dengan rutin konsumsi sayuran dan buah juga buatlah jadwal olahraga rutin. Mulailah gaya hidup sehat dari sekarang, dan dimulai dari diri Anda sendiri.