Sinusitis merupakan peradangan pada dinding sinus. Sinusitis dikategorikan menjadi 3 jenis berdasarkan jangka waktu yang dideritanya, yaitu sinusitis akut (berlangsung kurang dari 30 hari), sinusitis subakut (terjadi lebih dari 3 minggu dan kurang dari 12 minggu) , dan sinusitis kronis (berlangsung hingga 3 bulan). Penyebab sinusitis sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
Faktor Penyebab sinusitis
Berikut 15 faktor penyebab seseorang dapat mengalami sinusitis:
Pilek merupakan penanda awal virus masuk ke dalam tubuh anda. Pilek yang disebabkan oleh virus dapat mengakibatkan ostia (lubang kecil dalam hidung yang menghubungkan rongga sinus dengan rongga hidung) membengkak. Bengkaknya ostia lalu menghalangi jalannya lendir seperti biasa. Padahal seharusnya saluran sinus hanya terisi denga udara. Namun karena lendir tidak dapat keluar dengan baik, lendir pun jadi menumpuk sehingga membuat bakteri dapat hidup di dalamnya dan menyebabkan infeksi.
Banyak yang tidak menyadari bahwa alergi merupakan salah satu penyebab terjadinya sinusitis. Rupanya saat alergi anda kambuh, hidung atau saluran sinus anda secara otomatis mengalami peradangan. Peradangan terjadi lantaran saluran sinus anda sedang berusaha untuk membersihkan alergen (substansi yang dapat menyebabkan alergi). Sayangnya akibat peradangan tersebut menghalangi lendir untuk mengering, sehingga mengakibatkan infeksi.
Jamur merupakan salah satu penyebab seseorang dapat mengalami infeksi sinus. Meski kasusnya jarang terjadi, namun jamur sering terlihat pada orang dengan sistem imun yang lemah. Saat sistem imun tubuh kita sedang lemah, jamur dapat tumbuh dalam tempat yang lembab dalam tubuh kita, salah satunya rongga sinus. Jamur yang biasanya mengakibatkan sinusitis adalah Aspergillus. Jamur juga dapat menyebabkan sinusitis kronis, sebab orang tersebut memiliki reaksi alergi pada jamur (dalam bentuk makanan).
Polip disebabkan karena adanya peradangan dalam saluran sinus, yang biasa dipicu oleh alergi, asma, maupun infeksi sinus. Peradangan tersebut kemudian semakin membengkak dan terbentuklah polip. Meski tidak berbahaya, namun polip yang terus membesar dapat menghambat jalannya pernapasan.
Beberapa dari anda mungkin pernah mengalami kecelakaan yang kemudian menyebabkan perubahan atau cedera/trauma pada hidung. Hal tersebut rupanya menjadikan anda rentan akan sinusitis. Pasalnya hidung yang cedera dapat menyebabkan beberapa masalah, misalnya hematoma septum. Hematoma adalah kumpulan darah di luar pembuluh darah yang disebabkan adanya cedera atau trauma. Hematoma septum dapat menyebabkan hidung tersumbat, bengkak, dan sulit untuk bernapas. Jika dibiarkan, dalam jangka panjang akan berakibat pada infeksi sinus.
Siapa sangka, parfum atau pewangi pakaian yang biasa anda gunakan rupanya dapat menyebabkan terjadinya sinusitis. Mengapa demikian? Pasalnya saat hidung anda menghirup aroma wangi-wangian tajam dari parfum maupun pewangi pakaian dapat mengiritasi hidung anda. Iritasi hidung lebih jauh lagi dapat menyebabkan peradangan yang kemudian mengakibatkan sinusitis.
Tidak hanya menyebabkan peyakit paru, merokok rupanya juga menjadi penyebab sinusitis. Prinsipnya tidak jauh berbeda seperti saat anda menghirup bau-bauan yang menyengat. Asap rokok yang anda hirup dapat mengiritasi hidung anda. Asap rokok yang panas merusak mukosilier pada mukosa sinus paranasal anda sehingga silia tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Silia yang tidak berfungsi tidak dapat menyaring kotoran yang masuk ke dalam hidung, sehingga virus dan bakteri dapat masuk dengan mudah dan berkembang biak di dalam rongga hidung. Virus dan bakteri yang masuk kemudian memicu peradangan dan menyebabkan sinusitis.
Dalam artikel lainnya, sudah dijelaskan bahwa salah satu cara mencegah polip adalah dengan rajin mencuci hidung dengan alat pencuci hidung. Namun jika anda menggunakan obat pencuci hidung secara berlebihan atau dalam jangka waktu lama, hasilnya justru akan berbanding terbalik. Pasalnya jika anda berlebihan menggunakan obat semprot hidung, maka hidung anda menjadi tidak bereaksi lagi pada obat tersebut. Akibatnya hidung anda akan kembali mengalami pembengkakan, dan akhirnya menyumbat rongga hidung.
Penyebab yang satu ini mungkin jarang terjadi, namun hal ini merupakan salah satu penyebab yang dapat mengakibatkan sinusitis. Orang yang lahir dengan memiliki kelainan pada anatominya berisiko lebih besar untuk terkena sinusitis. Misalnya saja anda memiliki saluran sinus yang sempit. Saluran sinus yang sempit menghalangi jalannya mukus/lender, sehingga menjadi tempat berkembang biaknya virus dan bakteri.
Septum (dinding pembatas/sekat) dalam hidung yang menyimpang juga menjadi penyebab infeksi sinus. Adenoid (pembesaran dan peradangan pada tenggorok dan bagian belakang hidung) yang semakin membesar juga dapat menyebabkan infeksi sinus yang konsisten.
Penyebab sinusitis yang satu ini tidak dapat bekerja sendiri, dengan kata lain ia butuh pemicu, yaitu virus, untuk dapat menyebabkan sinusitis pada seseorang. Jika bakteri sudah tercampur dengan virus, maka bakteri yang sudah ada dalam tubuh akan berkembang biak dan menyebar ke saluran pernapasan bagian atas manusia sehingga menyebabkan infeksi.
Bagi anda yang sering berpergian menggunakan pesawat terbang sebaiknya mulai sekarang waspada. Naik pesawat terbang rupanya dapat mengakibatkan anda terkena sinusitis. Saat anda sedang menyesuaikan tekanan udara dalam pesawat saat sedang take-off maupun landing, secara otomatis menambah tekanan dalam kepala anda. Hal tersebut kemudian memblokir jalannya sinus.
Menyelam juga dapat mengakibatkan anda terkena sinusitis. Pada saat menyelam di laut atau tempat dalam, anda mengalami hal yang sama saat anda sedang naik pesawat terbang. Anda harus menyesuaikan tekanan udara dalam air dan meningkatkan tekanan pada hidung dan rongga sinus. Tekanan tersebut menyebabkan penyumbatan dan rasa sakit pada wajah serta telinga anda.
Sementara bagi anda yang menyelam di kolam renang, jumlah air yang banyak masuk ke dalam sinus melalui ostium. Ruang ostium yang sempit tidak dapat menahan jumlah air sehingga air masuk ke dalam saluran sinus sehingga menyebabkan pembengkakan dan iritasi dan mengakibatkan sinusitis.
Normalnya saluran sinus membutuhkan udara yang lembab untuk dapat bekerja sesuai fungsinya seperti biasa. Namun jika udara di sekitar kita terlalu kering, akibatnya rongga sinus ikut mengering. Keringnya saluran sinus lalu mempertebal sekresi lendir. Hal ini mengakibatkan saluran sinus tertutup sehingga sulit bagi hidung dan saluran sinus berjalan seperti biasanya.
Bagi anda penderita diabetes, anda perlu waspada dengan penyakit flu. Pasalnya jika penderita diabetes terserang flu, maka akan sulit melawan virus flu lantaran daya tahan tubuhnya yang lemah. Hal tersebut akan mempengaruhi level gula darah penderita diabetes dan menjadikan mereka lebih rentan terkena sinusitis melalui infeksi sinus jamur. Sinusitis macam ini sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa anda jika tidak segera diobati.
Bakteri Penyebab Sinusitis
Sama halnya dengan penderita diabetes, penderita HIV juga rentang terkena sinusitis lantaran daya tahan tubuhnya yang melemah. Meski alasannya belu dapat dijelaskan dengan pasti, tetapi beberapa penelitian menyebutkan bahwa infeksi HIV menyebabkan perubahan saluran mukus dalam nasal, yang merupakan salah satu pertahanan utama sinus. Berubahnya saluran mukus dalam nasal mengakibatkan jaringan sinus kemudian rentan akan peradangan maupun infeksi.